free hit counter code Lestarikan Sungai Cikapundung lewat Kearifan Lokal - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    Lestarikan Sungai Cikapundung lewat Kearifan Lokal
    Foto: Istimewa Founder Serlok Bantaran Indonesia, Nusep Supriadi.

    Lestarikan Sungai Cikapundung lewat Kearifan Lokal

    JuaraNews, Bandung- Salah satu sungai di Kota Bandung yakni Sungai Cikapundung sering disebut sungai yang kotor dan debit air yang terus menipis.


    Berbagai upaya tengah dilakukan oleh Pemerintah, Instansi, Komunitas, dan berbagai pihak yang peduli terhadap sungai tersebut.


    Salah satunya Komunitas Serlok Bantaran Indonesia yang membuat konservasi bambu, mata air, dan ikan native di Bantaran Sungai Cikapundung. Komunitas ini berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU) dan bersama pihak lainnya.


    Founder Serlok Bantaran Indonesia, Nusep Supriadi mengatakan saat ini debit air Sungai Cikapundung semakin menurun. Sehingga komunitasnya mengangkat konsep konservasi sungai.


    "Konservasi yang diangkat di sini itu konservasi bambu, ikan native, dan konservasi mata air. Tiga hal itu diangkat karena saling berkaitan untuk sungai ini," tuturnya di Serlok Bantaran, Jalan Bukit Jarian, Hegarmanah, Kecamatan Cidadap, Kota Bandung, beberapa waktu lalu.


    Menurut Nusep, ada alasan tersendiri tiga hal itu menjadi fokus utama seperti mata air yang juga harus dimanfaatkan masyarakat. 


    Bambu yang bisa menjadi penghasil, mencadangkan, dan mendistribusikan air. Serta ikan yang dulu dikenal bisa hidup di Sungai Cikapundung.


    Nusep mengaku metode tersebut merupakan budaya lokal yang sudah dikenal dari zaman dulu, seperti istilah gawir kudu diawian. 


    Dia ingin mengembalikan Sungai Cikapundung kembali seperti dulu yang banyak diceritakan para orang tua.


    "Mudah-mudahan ini berhasil, bukan saya yang menikmatinya tetapi anak cucu kita. Tapi program ini butuh waktu lama dan berkelanjutan di generasi-generasi. Kita berkolaborasi dengan pemerintah, swasta, komunitas, dan masyarakat," katanya.


    "Seperti sekarang yang terwujud berkat bantuan Pemerintah Kota Bandung melalui DPU, terutama Pak Didi Ruswandi sebagai Kepala Dinasnya. Istilahnya kami tidak bergerak sendiri, ada banyak pihak yang membantu," tutupnya. (*)

    Oleh: alvian hamzah / alv

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Ketua RW Laporkan Dugaan Money Politik ke Bawaslu
    Saeful Bachri:Anak Adalah Amanah, Perlu Dilindungi
    Stok Pangan di Kota Bandung Jelang Nataru Aman
    Tanggapan KPU Jabar soal 49 Surat Suara Hilang
    Rencana Ngantor di 5 Wilayah,Ini Kata Dedi Mulyadi

    Editorial


      Info Kota


        Inspirasi