JuaraNews, Bandung – Ketua Umum Kadin Jabar Drs. H. Cucu Sutara, MM mengatakan pihaknya memberi perhatian dan peduli dengan persoalan BIJB Kertajati karena Kadin Jabar merupakan salah satu penggagas lahirnya bandara internasional.

Namun ia juga prihatin dengan kondisi BIJB Kertajadi saat ini yang mengalami matisuri karena tak ada penerbangan. Ia akan terus mendorong terjadinya sinergi dan kolaborasi dalam mendorong BIJB Kertajati bisa beroperasi sebagaimana fungsinya.

Menurut Cucu, jumlah penduduk Jawa Barat sebanyak 50 juta jiwa harus menjadi daya tawar sehingga BIJB Kertajati bisa beroperasi secara optimal. Ia mengatakan, dari segi kargo ekspor, Jawa Barat merupakan yang terbesar, sebanyak 18,5 persen dari pasokan nasional.

“Di Indonesia, Ekspor Jawa Barat ini terbesar. Masa hanya untuk ekspor kita harus ke Jakarta. Kan seharusnya bisa langsung dari Jawa Barat,” kata Cucu Sutara saat menjadi Keynote Speaker pada Diskusi tentang BIJB di Gedung Kadin Jabar, Jumat (9/9/2022) 

Ia menambahkan, industri dan investasi di Jawa Barat ada di Karawang. Namun di sisi lain pengangguran terbesar ada di Kabupaten Karawang juga. “Ini artinya ada yang salah dengan perekonomian kita.  Kemiskinan terbesar juga ada di Karawang,” katanya.

Oleh karena itu, katanya, Kadin akan mendorong perekonomian terus tumbuh dan dinikmati oleh masyarakat Jawa Barat sendiri. Salah satunya dengan memberdayakan bandara Kertajati.

Sementara itu, Ketua Umum JMSI Teguh Santoso dalam sambutan jelang diskusi mengatakan BIJB Kertajati ini sesungguhnya adalah icon pembangunan bagi Provinsi Jawa Barat.

Kalau dilihat dari visi dan misi Presiden Joko Widodo (Jokowi) termuat dalam poin ketiga Nawacita. Menebalkan prase membangun Indonesia dari pinggiran. Memperkuat daerah-daerah dan desa dalam rangka negara kesatuan.

“Masa hanya menjadi tempat prawedding. Seharusnya bisa meningkat fungsi-fungsinya. Jangan hanya itu,” katanya. (*)

ude