GORENGAN menjadi menu buka puasa yang banyak dikonsumsi. Aroma yang wangi, penampilan yang aduhai, sangat menggiurkan saat perut sedang kosong. Terlebih lagi saat sedang menanti waktu buka puasa.

Sajian yang hangat memunculkan selera yang sulit ditahan. Tak heran bila yang banyak menyantap gorengan saat bedug Maghrib berbunyi dan memulai waktu berbuka.

Enak sudah pasti. Namun tentunya jangan dibiasakan berbuka puasa dengan menyantap gorengan. Perut yang tak bersahabat akan menimbulkan reaksi yang tak baik.

Dikutip dari Hellosehat.com, kandungan lemak dalam minyak yang ada pada gorengan membuat gorengan sulit dicerna, terutama ketika gorengan menjadi makanan pertama yang dimakan setelah puasa.

Ketika kosong setelah puasa seharian, perut harus harus mencerna lemak yang ada pada gorengan. Saluran pencernaan harus bekerja lebih keras  untuk dapat mencerna lemak tersebut. Saluran pencernaan akan memerlukan waktu lama dan dapat mengganggu  saluran pencernaan untuk mencerna zat gizi lain.

Karena kesulitan mencerna ini, perut tidak akan cepat merasa kenyang. Akibatnya, saat memakan gorengan akan menambah lagi dan lagi, bahkan menyantapnya sangat banyak. Anda baru sadar saat sudah banyak mengkonsumsi gorengan yang menggiurkan itu.

Hal ini sangat berbahaya bagi tubuh. Dampak kesehatannya akan dirasakan berbeda-beda oleh tiap orang. Jika Anda memiliki saluran pencernaan yang sensitif, gorengan dapat merangsang asam lambung naik yang dapat menyebabkan heartburn (perasaan panas atau terbakar di sekitar perut bagian atas). Kandungan lemak jenuh yang ada pada gorengan dapat mengakibatkan asam lambung naik

Oleh karena itu, untuk menjaga kesehatan saat berpuasa, disarankan untuk tak terlalu sering menyantap gorengan saat berbuka puasa. Santap lah makanan yang mudah dicerna. (*)

ude