free hit counter code Tolak RUU HIP, Formasi: Pancasila dan NKRI Harga Mati - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


  • Ini Susunan Pemain Port FC vs Persib Bandung
    Ini Susunan Pemain Port FC vs Persib Bandung
    • 28 November 2024 | 20:00:00 WIB

    LAGA seru nan menentukan bakal tersaji di Pathum Thani Stadium, Kamis (28/11/2024) mulai pukul 21.00 WIB, saat Port FC menjamu Persib Bandung.

Jabar Juara


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    Tolak RUU HIP, Formasi: Pancasila dan NKRI Harga Mati
    (rian nugraha) Encep Saepudin (kiri)

    Tolak RUU HIP, Formasi: Pancasila dan NKRI Harga Mati

    JuaraNews, BANDUNG - Ketua Forum Umat Islam Siaga Umat (Formasi), Encep Saepudin menegaskan pihaknya akan terus menjaga Pancasila dan NKRI serta mendukung maklumat MUI untuk menghentikan RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP).

     

    Sebelumnya, ratusan massa aksi yang tergabung dalam Forum Umat Islam (Formasi) dan sejumlah ormas Islam melakukan aksi di depan Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (24/6/2020). Mereka menuntut RUU HIP ditarik dari Prolegnas

     

    "Tangkap dan periksa perancang RUU HIP. Siapa dia? Dia adalah petugas partai. Tolong pihak keamanan jangan berpilih kasih," kata Encep pada media di sela-sela aksinya.

     

    "Komunis adalah adalah musuh rakyat Indonesia," tambahnya.

     

    Pihaknya juga akan melakukan edukasi tentang sejarah dan kerusakan paham komunis kepada masyarakat, khususnya kaum muda, terkait pentingnya Pancasila sebagai pondasi awal Indonesia dan NKRI.

     

    "Kami ingin anak-anak kami yang lahir di tahun 90an tahu apa itu komunis, karena sejarah telah dihilangkan," ujarnya.

     

    Encep menegaskan, komunisme haram berdiri tegak di Republik Indonesia dan komunis merupakan atheis yang meraja lela di Indonesia.

     

    "Saya sebagai forum umat Islam bangga menjadi musuh komunis. Kenapa komunis tidak ditangkap dan dihukum saat berbicara Trisila. Sedangkan para ulama kami ditangkap ketika berbicara seperti itu," tegasnya.

     

    Tak hanya itu, dia menyatakan, pihaknya akan melawan kedzoliman kepada umat Islam dan rakyat Indonesia.

     

    "Kami sedang dijajah, kami ini juga akan melawan kedzoliman ini," katanya.(*)

    Oleh: alvian hamzah / ayi

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Bey Machmudin Lantik Pj Wali Kota Tasikmalaya
    KPU Jabar Pastikan tak Ada Pemungutan Suara Ulang
    6 Petugas TPS Meninggal di Pilkada Serentak Jabar
    2 Faktor Ini Kunci Dedi-Erwan Unggul di Pilgub
    Kesbangpol Belum Terima Aduan Adanya Kisruh

    Editorial



      sponsored links