free hit counter code BPD Harus Jadi Rumah Kebangkitan UMKM, Tidak Kalah dari Fintech - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    BPD Harus Jadi Rumah Kebangkitan UMKM, Tidak Kalah dari Fintech
    (net) Customer service salah satu BPD sedang melayani nasabah. BPD dinilai memiliki ciri khas tersendiri yang lebih memahami kearifan lokal.

    BPD Harus Jadi Rumah Kebangkitan UMKM, Tidak Kalah dari Fintech

    • Selasa, 15 Desember 2020 | 00:44:00 WIB
    • 0 Komentar

    JuaraNews, Bandung - Gubernur Jabar Ridwan Kamil meminta bank pembangunan daerah (BPD) membantu masyarakat dalam pemulihan ekonomi di tengah pandemi.

    BPD dituntut menjadi rumah kebangkitan bagi pelaku UMKM.

     

    “Pemulihan ekonomi pascapandemi betul-betul ditopang perbankan. Dalam 2-4 tahun ke depan kami titipkan kepada bank pembangunan daerah,” ujar Emil saat telekonferensi video pada Munas dan Semnas Forum Komunikasi Dewan Komisaris Bank Pembangunan Daerah seluruh Indonesia, dari Gedung Pakuan, Jalan Otto Iskandardinata Kota Bandung, Senin (14/12/2020).

     

    Menurutnya, bank BPD memiliki ciri khas sendiri yang menarik minat masyarakat, yakni memahami kearifan lokal. Karena itu, BPD harus punya strategi antropometris marketing atau marketing berbasis kewilayahan.

     

    “Kalau di daerah Sunda, pahami! Gunakan budaya lokal dalam ilmu marketingnya, demikian juga untuk di wilayah Priangan, dan seterusnya,” ucap Emil.

     

    Gubernur menilai, lokalitas merupakan pendekatan unggulan menjadikan BPD sebagai bank utama pembangunan di daerah. “Suatu hari masyarakat itu akan memilih perbankan yang sangat mudah operasionalnya. Oleh karena itu saya titip harus terus berinovasi untuk memudahkan masyarakat,” katanya.

     

    Emil mencontohkan, Kredit Mesra yang merupakan pinjaman tanpa bunga dan agunan berbasis rumah ibadah adalah sangat memudahkan masyarakat dan terbukti menjauhkan dari rentenir.

     

    “Masyarakat menengah ke bawah itu tidak terlalu bermasalah dengan bunga tinggi. Yang mereka permasalahkan adalah cara mengakses yang dianggap mudah. Semakin ribet semakin dijauhi, semakin mudah semakin didekati walaupun kadang bunganya mencekik,” ujarnya.

     

    Itulah kenapa dulu rentenir banyak disukai masyarakat karena memberikan kemudahan meski bunga tinggi. “Oleh karena itu mari kita lawan dengan cara meningkatkan agresivitas marketingnya. Tujuan utama kita adalah semangat menolong masyarakat dari jurang krisis ekonomi,” ajaknya.

     

    Kini rentenir sudah bertransformasi menggunakan fintech (online) yang membuat tantangan ke depan makin kompleks. “Semua hijrah ke digital, sehingga BPD jangan sampai ketinggalan oleh fintech-fintech itu,” tutup Emil. (*)

    Oleh: JuaraNews / bar

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Sustainability Bond bank bjb Banjir Peminat
    Bank bjb Perkuat Sinergitas dengan TNI AL
    PLN Galang Kolaborasi Wujudkan Transisi Energi
    Italia Tawarkan Mesin saat Tekstil sedang Lesu
    SBN Ritel  ST013 dengan Imbal Hasil Hingga 6.50%

    Editorial



      sponsored links