free hit counter code Gubernur Ridwan Kamil Raih Penghargaan Tokoh Pemberdayaan Ekonomi Inklusif - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Jabar Juara


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    Gubernur Ridwan Kamil Raih Penghargaan Tokoh Pemberdayaan Ekonomi Inklusif
    Ridwan Kamil mengikuti Public Expose Rumah Zakat 2021 via konferensi video, Kamis (25/2/2021). Emil meraih penghargaan ‘Tokoh Pemberdayaan Ekonomi Inklusif melalui Teknologi Digital Tahun 202

    Gubernur Ridwan Kamil Raih Penghargaan Tokoh Pemberdayaan Ekonomi Inklusif

    • Kamis, 25 Februari 2021 | 21:55:00 WIB
    • 0 Komentar

    JuaraNews, Bandung - Gubernur Jabar Ridwan Kamil mendapat penghargaan sebagai ‘Tokoh Pemberdayaan Ekonomi Inklusif Melalui Teknologi Digital Tahun 2020’ dari Rumah Zakat dalam acara Public Expose Rumah Zakat 2021.

     

    Di era digital, Emil mengatakan, Pemprov Jabar juga fokus memperhatikan ekonomi inklusif atau pemberdayaan 5.312 di Jabar melalui program Desa Digital.

     

    "Jadi jangan kaget kalau di Jabar kasih makan lele pakai handphone, cari ikan di laut dengan teknologi Fish Finder. Semua inovasi itu kita lakukan sebagai bagian kemajuan zaman,"ucap Emil secara virtual melalui konferensi video dari Gedung Pakuan, Jalan Otto Iskandardinata No 1, Kota Bandung, Kamis (25/2/2021).

     

    Selain itu, Pemprov Jabar melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa juga memiliki program One Village One Company (OVOC) alias satu perusahaan di masing-masing desa yang dikelola oleh anak-anak muda andal.

     

    "Kita memberdayakan tanah-tanah desa dengan program satu desa satu perusahaan, kita punya mimpi 5.312 desa punya 5.312 perusahaan," ujar Emil.

     

    Sementara untuk pemberdayaan desa melalui ekonomi keumatan, pihaknya juga telah meluncurkan program One Pesantren One Product (OPOP). OPOP mendorong pesantren di Jabar untuk memiliki produk unggulan sehingga mandiri secara ekonomi.

     

    Bidang usaha pun beragam, mulai dari peternakan, pertanian, kerajinan tangan, hingga konveksi. Dalam dua tahun terakhir, tercatat hampir 2.000 pesantren sudah memiliki usaha.

     

    Hingga 2020, terdapat 1.574 produk asal OPOP dengan sebaran pesantren di 825 kecamatan se-Jabar. Ditargetkan, jumlah peserta OPOP bertambah 1.000 pesantren baru di 2021.

     

    "Contohnya pesantren di Bogor punya pabrik roti, semata-mata ingin meningkatkan ekonomi umat. Dan saya menyadari ternyata akselerator (pemberdayaan) adalah pemerintah," ujar Emil.

     

    Pemprov Jabar pun meraih penghargaan Top 45 Inovasi Pelayanan Publik 2020 tingkat nasional berkat OPOP.

     

    Dalam upaya meningkatkan ekonomi inklusif, Kang Emil juga mengajak para milenial atau pemuda-pemudi Jabar untuk menjadi Patriot Desa. Mereka ditugaskan untuk tinggal di desa dan memberdayakan ekonomi masyarakat desa dengan pemanfaatan teknologi digital.

     

    Mereka juga bertugas memetakan potensi dari aspek sosial maupun ekonomi di desa. Di masa pandemi, Patriot Desa juga bantu mengedukasi dan menyosialisasikan terkait Covid-19.

     

    "Untuk orang-orang pintar di kota, mari kembali ke desa membangun ekonomi desa. Semboyannya adalah tinggal di desa, rezeki kota, bisnis mendunia," tutur Emil.

     

    Ada juga program Maskara (Mobil Aspirasi Kampung Juara), mobil multifungsi yang bisa dimanfaatkan warga di desa untuk berbagai keperluan mulai hiburan hingga angkutan. Hingga 2020, sudah ada 116 Desa Mandiri yang menerima Maskara.

     

    Lewat berbagai upaya pemberdayaan di desa itu, 269 desa di Jabar berstatus Desa Mandiri per Juli 2020 dari sebelumnya hanya 98 desa pada 2019. Desa berstatus maju meningkat dari 1.232 jadi 1.632 desa dalam kurun yang sama.

     

    "Dalam dua tahun dengan program-program tadi, jumlah desa bintang lima (Desa Mandiri) naik," ucap Emil.

     

    Selain itu, tidak hanya mendorong ekonomi keumatan, Pemprov Jabar dengan visi Jabar Juara Lahir dan Batin juga melahirkan program Sadesha (Satu Desa Satu Hafidz). Hingga kini, sekitar 3.000 desa di Jabar sudah memiliki penghafal Alquran.

     

    Melalui program Sadesha, Pemprov Jabar menargetkan tahun 2022 seluruh desa di Jabar sudah memiliki minimal satu penghafal Alquran 30 juz. Kemudian tahap selanjutnya adalah memperbanyak para hafidz yang dicetak oleh para peserta lulusan Diklat Sadesha. "Cita-cita kami ekonomi desa bangkit oleh digital 4.0, tapi spritual juga kuat," tutup Emil.

     

    Rumah Zakat sendiri merupakan lembaga filantropi pengelola zakat, infak, sedekah, dan dana kemanusiaan melalui program-program pemberdayaan masyarakat.

     

    Dalam Public Expose Rumah Zakat 2021, penghargaan Tokoh Pemberdayaan 2020 diberikan kepada sembilan tokoh. Selain Kang Emil, penghargaan diberikan antara lain kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Bupati Banggai Herwin Yatim, dan Direktur Utama Bank Syariah Indonesia Hery Gunardi. (*)

    Oleh: JuaraNews / bar

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Bey Machmudin Lantik Pj Wali Kota Tasikmalaya
    KPU Jabar Pastikan tak Ada Pemungutan Suara Ulang
    6 Petugas TPS Meninggal di Pilkada Serentak Jabar
    2 Faktor Ini Kunci Dedi-Erwan Unggul di Pilgub
    Kesbangpol Belum Terima Aduan Adanya Kisruh

    Editorial



      sponsored links