Ini Susunan Pemain Port FC vs Persib Bandung
- 28 November 2024 | 20:00:00 WIB
LAGA seru nan menentukan bakal tersaji di Pathum Thani Stadium, Kamis (28/11/2024) mulai pukul 21.00 WIB, saat Port FC menjamu Persib Bandung.
LAGA seru nan menentukan bakal tersaji di Pathum Thani Stadium, Kamis (28/11/2024) mulai pukul 21.00 WIB, saat Port FC menjamu Persib Bandung.
RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.
JuaraNews, Bandung – Balai Pengembangan Mekanisasi Pertanian (Balai Mektan) Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Jawa Barat membuat terobosan baru.
Menggandeng perbankan, Balai Mektan menjalin kerja sama dalam memenuhi kebutusan alat mesin pertanian (alsintan) yang dibutuhkan mitranya, Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA).
Kepala Balai Mektan Teguh Khasbudi SH MH mengatakan, pihaknya mendorong keterlibatan perbankan dalam menyediakan alat mesin pertanian bagi UPJA. Perbankan memberikan skema kredit kepada UPJA dan pemerintah mensubsidi bunga.
“Biasanya pemerintah memberikan bantuan langsung berupa alat mesin pertanian, tetapi sekarang kita dorong UPJA memberi dengan fasilitas kredit dan subsidi bunga,” kata Teguh Khasbudi saat acara Percepatan Realisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) Klaster Usaha Pelayanan Jasa Salsintan di Kantor Balai Mektan Dinas TPH, Cianjur, Kamis (24/6/2021).
Ia mengatakan, untuk tahap awal UPJA di enam kabupaten kota telah mengajukan usulan untuk kredit ini, dengan total usulan sebesar Rp 12,5 miliar.
Upaya ini, katanya, merupakan bagian dari modernisasi pertanian. Biasanya UPJA hanya menerima bantuan dari pemerintah, namun ke depan diarahkan untuk bisa lebih mandiri. Selama ini, katanya, 80 persen UPJA diberi bantuan oleh pemerintah dan sisanya membeli secara mandiri.
Enam kabupaten yang menjadi peserta KUR kali ini adalah Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bandung, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Subang, Kabupaten Bekasi, dan Kabupaten Sukabumi.
Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Jabar Ir Dadan Hidayat mengatakan, pengembangan UPJA dengan melalui bantuan kredit dan subsidi bunga merupakan yang pertama kali.
Ia menyambut baik terobosan Balai Mektan Dinas TPH, yang menggandeng dunia perbankan dalam pengadaan dan pengembangan alat mesin pertanian.
Dadan menambahkan, dalam upaya modernisasi pertanian ini UPJA harus memiliki orientasi yang kuat, terutama dalam mengembalikan dana pinjaman yang diberikan bank.
“Usahanya harus nguntungin. Harus dihitung benar. Para manajer UPJA harus benar-benar menghitung dengan cermat berapa besar potensinya dan keuntungan bagi petani atau UPJA nya jelas,” ungkap Dadan saat memberi sambutan.
Dunia pertanian modern, katanya, memerlukan peran dari alat mesin pertanian untuk meningkatkan produktifitasnya. Ia mencontohkan, petani tak hanya memerlukan alat mesin untuk keperluan panen dan pasca panen, namun juga sebelum panen.
“Banyak keterlibatan mesin pertanian ini. Misalnya saat perlu air di kemarau, perlu pompa air untuk mengangkut air. Atau saat kelebihan, air harus dibuang dan memerlukan adanya pompa air,” katanya.
Larena itu, kata Dadan, untuk mengelola UPJA ini tak hanya perlu seorang manajer yang mengatur keuangan dan administrasi, namun perlu keterlibatan operator atau teknisi.
“Bahkan mungkin ke depan ada yang namanya bengkel alsintan, keterlibatan teknisi sangat besar. Bisa juga nanti ada lisensi untuk orang yang mengoperasikan dan Balai Mektan ini mengeluarkan lisensinya. Semacam surat izin mengemudi dalam dunia kendaraan bermotor,” katanya. (*)
ude
0 KomentarAKSI korporasi bank bjb kembali mencatatkan pencapaian Selengkapnya..
BANK bjb terus memperkuat kolaborasi strategis untuk mendukung peningkatan kinerja bisnis sekaligus memberikan kontribusi nyata di berbagai Selengkapnya..
PLN terus menggalang kolaborasi global demi mendukung upaya Pemerintah dalam mewujudkan transisi energi di Tanah Selengkapnya..
DI tengah lesunya tekstil di Indonesia, Italian Trade Agency (ITA) bekerja sama dengan Asosiasi Pertekstilan Indonesia Selengkapnya..
INVESTASI kini menjadi salah satu langkah penting untuk mencapai kestabilan finansial dan kesejahteraan di masa Selengkapnya..
MAJU kena mundur kena. Peribahasa itu tepat menggambarkan kondisi saat ini, terkait penanggulangan Covid-19.
AKSI korporasi bank bjb kembali mencatatkan pencapaian gemilang.