free hit counter code Gubernur Jabar Usulkan Prof Mochtar Kusumaatmadja jadi Pahlawan Nasional - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


  • Ini Susunan Pemain Port FC vs Persib Bandung
    Ini Susunan Pemain Port FC vs Persib Bandung
    • 28 November 2024 | 20:00:00 WIB

    LAGA seru nan menentukan bakal tersaji di Pathum Thani Stadium, Kamis (28/11/2024) mulai pukul 21.00 WIB, saat Port FC menjamu Persib Bandung.

Jabar Juara


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    Gubernur Jabar Usulkan Prof Mochtar Kusumaatmadja jadi Pahlawan Nasional
    (net) Almarhum Prof Mochtar Kusumaatmadja saat menjabat Menteri Luar Negeri.

    Gubernur Jabar Usulkan Prof Mochtar Kusumaatmadja jadi Pahlawan Nasional

    • Minggu, 26 September 2021 | 00:24:00 WIB
    • 0 Komentar

    JuaraNews, Bandung – Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengusulkan Prof Dr Mochtar Kusumaatmadja sebagai pahlawan nasional.


    Usulan ini meneruskan aspirasi civitas akademika Universitas Padjadjaran pada Hari Jadi ke-211 Kota  Bandung yang jatuh 25 September 2021. 


    "Aspirasinya berharap Kota Bandung bisa mengusulkan almarhum Prof Mochtar Kusumaatmadja sebagai pahlawan nasional atau minimal memberikan kehormatan berupa nama jalan," ujar Ridwan Kamil dalam rapat paripurna Hari Jadi Kota Bandung di gedung DPRD Kota Bandung, Jalan Sukabumi, Kota Bandung, Sabtu (25/9/2021).


    Menurut Emil, Mochtar Kusumaatmadja memiliki jasa besar bagi  nasional dan dunia internasional yang secara tidak langsung mengharumkan nama Kota Bandung karena beliau berkhidmat di Universitas Padjadjaran yang berlokasi di Kota Bandung.


    Mochtar Kusumaatmadja tidak lain adalah orang yang membuat pemikiran Wawasan Nusantara akhirnya diakui dunia internasional. Wawasan Nusantara merujuk pada cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya sebagai negara kepulauan dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah.


    Wawasan Nusantara tercetus dari gagasan batas teritorial laut Indonesia melalui Deklarasi Djuanda pada 1957. Baru pada 1982 konsep Wawasan Nusantara akhirnya diakui sebagai konstitusi internasional di tingkat Persatuan Bangsa Bangsa berkat perjuangan Mochtar Kusumaatmadja.


    Hingga kini, Wawasan Nusantara tetap menjadi landasan Indonesia dalam menentukan batas teritorial wilayah sebagai upaya merajut semangat kebangsaan.


    "Ada satu hal yang harus kita pahami bahwa Kota Bandung ini ada di Jawa Barat, Jawa Barat ada di Pulau Jawa dan Pulau Jawa ada di gugusan pulau nusantara yang tahun 1957 dikonsepkan Wawasan Nusantara oleh Ir H Djuanda. Alhamdulillah Ir H Djuanda sudah menjadi nama jalan dan nama bandara di Surabaya," kata Kang Emil



    "Tapi Wawasan Nusantara ini disetujui dunia tahun 1982 oleh perjuangan tokoh Bandung yang bernama Prof Dr Mochtar Kusumaatmadja," jeang Emil.


    Di kancah nasional, Mochtar Kusumaatmadja juga pernah mengabdikan diri sebagai Menteri Luar Negeri pada Kabinet Pembangunan III, dan Menteri Kehakiman di Kabinet Pembangunan II.


    "Beliau adalah Rektor Unpad tinggal di Bandung menjadi Menteri Kehakiman, Menteri Luar Negeri dan melobi dunia agar mengakui Wawasan Nusantara," kata Emil.


    Mengenai usulan ini, Dinas Sosial Jabar bersama Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) Jabar elah bersurat kepada keluarga almarhum menyatakan niat dan inisiatif mengusulkan Mochtar Kusumaatmadja sebagai pahlawan nasional. Sebab sudah 13 tahun tidak ada tokoh Jabar yang diberi predikat pahlawan nasional.


    Pihak keluarga pun menyambut baik, dan pada 7 September 2021 TP2GD Jabar mengunjungi kediaman almarhum di bilangan Belitung III, Jakarta untuk menggali informasi, foto-foto, serta dokumen terkait beliau sebagai syarat pengajuan pahlawan nasional.


    Mochtar Kusumaatmadja lahir di Batavia (Jakarta) 17 Februari 1929 dan wafat 6 Juni 2021 pada usia 92 tahun. Beliau wafat di kediamannya karena penyakit sepuh di tengah keterbatasan petugas medis karena sedang fokus melawan Covif-19 yang kala itu sedang mengganas.


    Namun dari keterangan keluarga wasiatnya adalah beliau tidak mau meninggal di rumah sakit tapi ingin di rumah saja, dan takdir pun berkata demikian. Meskipun dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, hingga kini status pahlawan nasional masih diperjuangkan. (*)

    jn

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Bey Machmudin Lantik Pj Wali Kota Tasikmalaya
    KPU Jabar Pastikan tak Ada Pemungutan Suara Ulang
    6 Petugas TPS Meninggal di Pilkada Serentak Jabar
    2 Faktor Ini Kunci Dedi-Erwan Unggul di Pilgub
    Kesbangpol Belum Terima Aduan Adanya Kisruh

    Editorial



      sponsored links