free hit counter code Diproyeksikan jadi Provinsi Swasembada Beras, Pemprov Jabar GenjotAC Produktivitas - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    Diproyeksikan jadi Provinsi Swasembada Beras, Pemprov Jabar GenjotAC Produktivitas
    (humas pemprov jabar} Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat Panen Raya dan Rempug Tani Nasional bersama Mentan Salim Segaf Al Jufri di Desa Pasir Tanjung, Kecamatan Lemah Abang, Kabupaten Karawang, Selasa (28/9/2021).

    Diproyeksikan jadi Provinsi Swasembada Beras, Pemprov Jabar GenjotAC Produktivitas

    • Selasa, 28 September 2021 | 20:41:00 WIB
    • 0 Komentar

    JuaraNews, Karawang - Pemerintah pusat telah menyiapkan Jabar sebagai provinsi swasembada beras.

     

    Menanggapi hal itu, Gubernur Jabar Ridwan Kamil langsung melakukan upaya untuk meningkatkan produksi beras per hektare.

     

    “Kita sudah meneliti selama satu tahun, akan mulai kita kembangkan yang bisa menaikkan di atas 10 ton per hektare,” ujar Ridwan Kamil saat Panen Raya dan Rempug Tani Nasional bersama Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri di Desa Pasir Tanjung, Kecamatan Lemah Abang, Kabupaten Karawang, Selasa (28/9/2021).  

     

    Kang Emil menjelaskan produktivitas tonase per hektare sawah di Indonesia harus seperti 2 negara Asia Tenggara, yaitu Vietnam dan Thailand.

     

    “Sehingga pertama untuk yang sudah baik seperti pertanian beras ini kita terus mendukung peningkatan produksi per hektarenya, di Thailand dan Vietnam sudah 20 ton per hektare di Indonesia masih belum,” ujarnya.

     

    Karena itu, beberapa proses perbaikan terus dilakukan oleh Pemprov Jabar guna menunjang peningkatan tonase tersebut. Selain meningkatkan produksi per hektare, harus ada pembeli pasti yang memang membutuhkan suplai beras. Apabila hal itu terjadi harga beras pun tidak akan fluktuatif dan tentunya sudah dikunci oleh pembeli rutinan.

     

    “Tentu dalam proses penjualan kita terbanyak pembeli-pembeli yang sudah pasti sehingga harganya sudah dikunci. Sehingga nanti harga petani bisa dinaikkan sedangkan harga pembeli bisa turun sedikit,” ungkapnya.

     

    Alih fungsi teknologi pun, kata Ridwan Kamil, menjadi dukungan nyata dalam meningkatkan produksi juga cara jual beli gabah.

     

    Sementara itu, mantan Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri mengatakan ingin menghadirkan pengusaha lain dengan kebesaran hatinya dalam membeli gabah.

     

    “Saya ingin hadirkan adalah kehadiran pengusaha lain dengan kebesaran hati bisa pemerintah yang hadir seperti yang dijelaskan pak gubernur,” ujar Salim.

     

    Menurutnya, kehadiran pemerintah penting dalam membeli harga gabah.“Karena panen itu pasti ada, sunatullah. Kemudian apabila pemerintah mengimpor pasti harga gabah jatuh,” tandasnya. (*)

    jn

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Sustainability Bond bank bjb Banjir Peminat
    Bank bjb Perkuat Sinergitas dengan TNI AL
    PLN Galang Kolaborasi Wujudkan Transisi Energi
    Italia Tawarkan Mesin saat Tekstil sedang Lesu
    SBN Ritel  ST013 dengan Imbal Hasil Hingga 6.50%

    Editorial



      sponsored links