free hit counter code Upaya Pemkot Bandung Cegah Penularan HIV/AIDS - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    Upaya Pemkot Bandung Cegah Penularan HIV/AIDS

    Upaya Pemkot Bandung Cegah Penularan HIV/AIDS

    • Senin, 29 Agustus 2022 | 19:31:00 WIB
    • 0 Komentar

    JuaraNews, Bandung - Pemkot Bandung terus mencegah penularan HIV/AIDS di masyarakat. Salah satu upaya penanggulangannya yakni hadir lewat perananan pihak di seluruh kewilayahan.

     

    Kepala Sekretariat Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Bandung, Sis Sri Silvia Dewi mengatakan di level kewilayahan ada organisasi Warga Peduli AIDS. Aktivasinya beragam, dan meliputi kegiatan sosialisasi untuk masyarakat agar bisa mencegah penularan HIV/AIDS.

     

    “Proses penjangkauan dan juga sosialisasi dilakukan dengan melibatkan unsur kewilayahan,” ucap Sis, kemarin.

     

    Berbagai aktivitas saling terintegrasi pun dilakukan di dalamnya. Mulai dari penjaringan dengan melibatkan unsur masyarakat, sosialisasi ke semua kalangan usia, juga tindak lanjut yang melibatkan SKPD di Kota Bandung.

     

    Lebih lanjut, ia menyebut hadirnya aktivasi pencegahan dan penanggulangan penularan HIV/AIDS juga dibarengi proses penjaringan para penyintasnya.

     

    Menurut Sis, proses penjaringan dilakukan agar penyintas HIV/AIDS dapat diberi tindakan lebih lanjut, seperti pengobatan. 

     

    Proses pengobatan ini nantinya bisa mencairkan fenomena gunung es kasus HIV/AIDS di Kota Bandung.

     

    “Perlu diketahui, jika di satu wilayah terdapat angka kasus HIV/AIDS yang tinggi, maka (fenomena) gunung esnya bisa dicairkan (karena sudah terjaring untuk kemudian dilakukan proses pengobatan),” ungkapnya.

     

    Secara akumulatif sepanjang 1991 hingga 2021, tercatat 5.843 warga Kota Bandung sudah terjaring dan menjadi penyintas HIV/AIDS. 

     

    Namun, proses penjaringan tetap dilakukan agar penyintas yang belum terjaring dapat segera terjaring dan mendapat penanganan (diobati).

     

    Lebih lanjut, Sis juga menyebut pekerjaan rumah berikutnya ialah mendobrak stigma tentang penyintas HIV/AIDS. Sudah jadi rahasia umum, penyintas HIV/AIDS mendapat stigma tak punya lagi harapan hidup.

     

    Padahal kata Sis, dukungan terhadap penyintas menjadi sangat penting dalam proses pengobatannya.

     

    Proses pengobatan ini juga, kata Sri, menjadi salah satu hal penting agar para penyintas dapat melakukan aktivitas normal, dan juga memutus mata rantai penularan penyakit ini.

     

    Ia juga mengingatkan kepada masyarakat Kota Bandung, agar tak perlu takut untuk mengikuti tes.“ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS) punya harapan hidup yang sama seperti kita,” tandasnya. (*)

     

    bas

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Jalan Cingised Rusak Parah, Pemkot Tak Merespon
    Pemkot Bandung Komitmen Aman Aset Kebun Binatang
    Aktris Legendaris Rahayu Effendi Minggal Dunia
    Dedi-Erwan Menang, Ini Kemenangan Masyarakat Jabar
    Hasil Quick Count ke-2, Haru-Dhani Tunggu Hasil C1

    Editorial


      Info Kota


        Inspirasi