free hit counter code 985 Ruang Kelas SD di Garut Rusak Berat, Yudha Puja Turnawan: Prioritaskan Perbaikan yang Rusak - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Jabar Juara


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    985 Ruang Kelas SD di Garut Rusak Berat, Yudha Puja Turnawan: Prioritaskan Perbaikan yang Rusak
    (Foto; iNews) Ruang kelas di SDN Dunguswiru II Limbangan rusak berat, bahkan, plafon dan atap di ruang kelas berlubang dan nyaris runtuh.

    985 Ruang Kelas SD di Garut Rusak Berat, Yudha Puja Turnawan: Prioritaskan Perbaikan yang Rusak

    Garut, Juaranews - Sebanyak 985 unit ruang kelas sekolah dasar (SD) yang tersebar di 42 kecamatan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, rusak berat. Ruang kelas rusak berat itu mengancam keselamatan jiwa anak sekolah. Anggota Komisi IV Fraksi PDIP DPRD Garut Yudha Puja Turnawan mengatakan, total ruang kelas SD di di Garut tercatat sebanyak 9.504 unit di 1.535 sekolah. Dari ribuan ruang kelas itu, 985 lokal rusak berat, 2.016 sedang, dan 1.785 ringan.

    "Sedangkan yang berkondisi baik 4.718 lokal," kata Yudha Puja Turnawan, di Gedung DPC PDIP Garut, dikutip iNews, Sabtu (01/10/2022).

    Ketua DPC PDIP Garut menyatakan, jumlah ruang kelas yang diperbaiki Pemkab Garut pada 2022 sangat sedikit, hanya memperbaiki 15 unit di 12 sekolah. Kemudian, hanya 25 unit ruang kelas akan diperbaiki pada 2023.

    "Rencana sebanyak 25 lokal untuk 2023 itu didapat dari nota pengantar Bupati Garut untuk RAPBD tahun anggaran 2023 dalam Paripurna yang digelar di DPRD Garut hari ini. Kami menginginkan yang diperbaiki jangan hanya 25 ruang kelas, tetapi ditambah jumlahnya dengan mempertimbangkan kemampuan anggaran," ujarnya.

    Yudha Puja Turnawan akan meminta anggota PDIP di Badan Anggaran (Banggar) DPRD Garut untuk menambah ruang kelas kelas yang akan diperbaiki pada 2023. Selain itu akan menggalang komunikasi dengan fraksi lain terkait penambahan tersebut.

    "Harus ada keberpihakan. Kita prioritaskan (perbaikan) yang rusak berat dahulu. Sebanyak 985 ruang kelas rusak berat itu sangat mengancam keselamatan jiwa anak-anak sekolah," tutur Yudha Puja Turnawan.

    Dia berharap setiap fraksi di DPRD Garut memiliki komitmen mendorong pemerintah daerah mengalokasikan belanja modal terutama di sektor publik. Dengan demikian, porsi perbaikan ruang kelas dapat berubah mengingat pembahasan masih berlangsung hingga November 2022.

    "Pembahasan masih berjalan antara DPRD dan Pemkab Garut. Ketok palu nanti di akhir November 2022 untuk APBD 2023," ucapnya.

    Diketahui, dua ruang kelas SDN Dunguswiru II di Kecamatan Limbangan, Kabupaten Garut mengalami rusak berat. Kerusakan yang terjadi di ruang kelas 5 dan 6 itu telah terjadi bertahun-tahun. Berdasarkan informasi yang diterima, sekolah yang didirikan tahun 1976 ini juga memiliki ruang kelas lain namun mengalami kerusakan parah. Kini bangunan kelas telah roboh.

    Dari pengamatan di dua ruang kelas rusak, kerusakan dialami pada dinding yang telah retak dan berlubang. Kondisi serupa terjadi pada atap, berlubang dan nyaris runtuh.

    "Rusaknya akibat gempa besar yang pernah terjadi beberapa tahun lalu. Tahun berapa persisnya saya lupa karena baru bertugas di sini," kata Kepala SDN Dunguswiru II Leli Sulistia beberapa waktu lalu. 

    Aep

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    6 Petugas TPS Meninggal di Pilkada Serentak Jabar
    2 Faktor Ini Kunci Dedi-Erwan Unggul di Pilgub
    Kesbangpol Belum Terima Aduan Adanya Kisruh
    Partai Buruh Buktikan Raih Suara Paslon Pilkada
    Pasangan Ridho Sebut Kemenangan tak Bisa Dibegal

    Editorial



      sponsored links