free hit counter code Jelang Hari Pahlawan Indonesia Anugrahkan Gelar Pahlawan pada 5 Tokoh, Siapa Saja? - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


  • Ini Susunan Pemain Port FC vs Persib Bandung
    Ini Susunan Pemain Port FC vs Persib Bandung
    • 28 November 2024 | 20:00:00 WIB

    LAGA seru nan menentukan bakal tersaji di Pathum Thani Stadium, Kamis (28/11/2024) mulai pukul 21.00 WIB, saat Port FC menjamu Persib Bandung.

Jabar Juara


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    Jelang Hari Pahlawan Indonesia Anugrahkan Gelar Pahlawan pada 5 Tokoh, Siapa Saja?
    (collaget) Searah jarum jam, Dr. Soeharto, Pakualam VIII, dr. Rubini, H Salahuddin, dan KH Ahmad Sanusi Cantayan

    Jelang Hari Pahlawan Indonesia Anugrahkan Gelar Pahlawan pada 5 Tokoh, Siapa Saja?

    • Jumat, 4 November 2022 | 00:29:00 WIB
    • 0 Komentar

    JuaraNews, Jakarta – Dalam peringatan hari pahlawan 10 November mendatang, pemerintah Indonesia akan menganugrahkan gelar pahlawan. Penganugrahan yang akan dilakukan sebelum hari pahlawan atau tanggal 7 November 2022 itu akan diberikan pada 5 tokoh nasional. Menurut Menko Polhukam Mahfud MD selaku Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan, kelima tokoh itu dianggap telah ikut berjuang mendirikan negara Republik Indonesia melalui perjuangan kemerdekaan dan mengisinya dengan pembangunan-pembangunan.

    1. Dr dr HR Soeharto
    Dokter yang Lahir di Solo, Jawa Tengah pada 24 Desember 1908 ini merupakan dokter probadi Presiden Soekarno. Menurut selaku Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan, Mahfud MD, Dr Soeharto dinilai telah berjuang bersama Presiden Soekarno dalam perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia. Setelah kemerdekaan, sosok satu ini ikut serta dalam pembangunan sejumlah infrastruktur di Tanah Air seperti Ikut pembangunan syariah dan pembangunan Monumen Nasional serta Masjid Istiqlal dan pembangunan Rumah Sakit Jakarta serta salah seorang pendiri berdirinya IDI (Ikatan Dokter Indonesia). Selain itu, dokter kelahiran Tegalgondo ini pun merupakan inisiator program Keluarga Berencana (KB) dan menjadi ketua pertama Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI).


    2. KGPAA Paku Alam VIII
    Sosok yang bernama BRMH Sularso Kunto Suratno merupakan Raja Paku Alam ke-8 yang menjabat dari tahun 1937-1989. Beberapa jasa yang telah diberikan almarhum KGPAA Paku Alam VIII antara lain bersama Sultan Hamengkubowono IX dari Keraton Yogyakarta mengintegrasikan diri pada awal kemerdekaan Republik Indonesia sehingga Negara Kesatuan Republik Indonesia menjadi utuh hingga saat ini. Sehari sesudah kemerdekaan, Pakualam VIII menyatakan bergabung ke Negara Kesatuan Republik Indonesia dan kemudian Yogyakarta menjadi ibu kota yang kedua dari Republik Indonesia ketika terjadi agresi Belanda pada tahun 1946


    3. dr. Raden Rubini Natawisastra
    Saat kemerdekaan, dokter kelahiran Bandung, Jawa Barat pada 31 Agustus 1906 ini merupakan lulusan STOVIA (School Tot Opleiding Van Inlandsche Artsen) atau Sekolah Kedokteran Bumiputra. Ia kemudian mengabdi sebagai dokter keliling bersama istrinya di Kalimantan Barat. Karena perjuangannya, dr Rubini bersama istrinya dijatuhi hukuman mati oleh Jepang.


    4. H. Salahuddin bin Talibuddin
    Tokoh yang satu ini berasal dari Maluku Utara. Selama 32 tahun, Salahuddin bin Talibuddin dinilai telah berjuang dan ikut membangun Indonesia berdasarkan Pancasila. Salahuddin pernah dibuang ke ke Sawahlunto tahun 1918-1923 dan Boven Digul tahun 1942.


    5. KH Ahmad Sanusi
    KH Ahmad Sanusi merupakan sosok ulama dari Sukabumi, Jawa barat. Ia dikenal juga dengan panggilan Ajengan Cantayan. Pendiri pondok pesantren Cantayan atau Gunungpuyuh Sukabumi ini merupakan tokoh Sarekat Islam dan pendiri Al-Ittahadiyatul Islamiyah, sebuah organisasi yang bergerak dalam bidang pendidikan, sosial kemasyarakatan dan ekonomi. Selain itu, KH Ahmad Sanusi merupakan salah satu anggota Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang belum mendapat gelar pahlawan nasional. Ahmad Sanusi juga tokoh Islam yang memperjuangkan dasar negara yang menghasilkan kompromi lahirnya negara Pancasila.(*)

    Aep

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Bey Machmudin Lantik Pj Wali Kota Tasikmalaya
    KPU Jabar Pastikan tak Ada Pemungutan Suara Ulang
    6 Petugas TPS Meninggal di Pilkada Serentak Jabar
    2 Faktor Ini Kunci Dedi-Erwan Unggul di Pilgub
    Kesbangpol Belum Terima Aduan Adanya Kisruh

    Editorial



      sponsored links