free hit counter code Utang Luar Negeri Indonesia Naik, BI: Posisi ULN Pemerintah Relatif Aman dan Terkendali - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    Utang Luar Negeri Indonesia Naik, BI: Posisi ULN Pemerintah Relatif Aman dan Terkendali
    (istimewa)

    Utang Luar Negeri Indonesia Naik, BI: Posisi ULN Pemerintah Relatif Aman dan Terkendali

    • Selasa, 14 Februari 2023 | 14:49:00 WIB
    • 0 Komentar

    JuaraNews, Jakarta – Menjelang akhir pemerintahan Joko Widodo, Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia naik. Bank Indonesia mencatat terjadi peningkatan menjadi US$396,8 miliar pada kuartal IV/2022, dari kuartal sebelumnya sebesar US$394,6 miliar.

     

    Peningkatan ULN tersebut terutama dipicu oleh ULN Pemerintah yang meningkat menjadi sebesar US$186,5 miliar pada kuartal IV/2022, dari kuartal III/2022 yang tercatat sebesar US$182,3 miliar.

     

    Menurut Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Erwin Haryono, perkembangan ULN Pemerintah pada periode itu didorong oleh terjadinya peningkatan investasi portofolio di pasar Surat Berharga Negara (SBN) domestik seiring dengan terjaganya sentimen positif kepercayaan pelaku pasar global.

     

    Sedangkan untuk ULN swasta, BI mencatat adanya penurunan, di mana dari kuartal III/2022 sebesar US$204,1 miliar menjadi sebesar US$201,2 miliar pada kuartal IV/2022.

     

    “Meskipun terjadi peningkatan Erwin menyebut ULN Indonesia pada kuartal IV/2022 masih tetap terkendali. Jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2021, ULN Indonesia mencatatkan kontraksi sebesar 4,1 persen (year-on-year/yoy), melanjutkan kontraksi pada kuartal sebelumnya sebesar 6,7 persen yoy,” kata Erwin dikutip dari laman resmi BI, Selasa (14/02/2023).

     

    ULN Pemerintah dibandingkan dengan kuartal IV/2021, mengalami kontraksi sebesar 6,8 persen yoy. Sejalan dengan itu, ULN swasta mengalami kontraksi sebesar 1,8 persen yoy.

     

    Posisi ULN pemerintah, kata Erwin relatif aman dan terkendali mengingat hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,8 persen dari total ULN Pemerintah.

     

    Pemerintah, tulisnya, berkomitmen mengelola ULN secara hati-hati, kredibel, dan akuntabel untuk mendukung belanja, yang antara lain mencakup sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 24,4 persen dari total ULN Pemerintah, jasa pendidikan 16,5 persen, administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib 15,5 persen, konstruksi 14,2 persen, serta jasa keuangan dan asuransi 11,4 persen.

     

    Sementara itu, perkembangan ULN swasta pada kuartal IV/2022 didorong oleh pembayaran neto utang dagang, surat utang, dan pinjaman sejalan dengan pola kuartalan pembayaran ULN.

     

    Jika dirincikan, pertumbuhan ULN perusahaan bukan lembaga keuangan (nonfinancial corporations) mengalami kontraksi sebesar 1,5 persen yoy, lebih dalam dibandingkan kontraksi pada kuartal sebelumnya sebesar 1,3 persen yoy. 

     

    Selain itu, pertumbuhan ULN lembaga keuangan (financial corporations) juga mengalami kontraksi sebesar 2,8 persen yoy, meski lebih rendah dibandingkan dengan kontraksi pada kuartal sebelumnya sebesar 4,4 persen yoy. 

     

    Berdasarkan sektor ekonomi, ULN swasta terbesar bersumber dari sektor jasa keuangan dan asuransi; pengadaan listrik, gas, uap/air panas, dan udara dingin; industri pengolahan; serta pertambangan dan penggalian, dengan pangsa mencapai 77,9 persen dari total ULN swasta.

     

    ULN swasta pun kata Erwin tetap didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 75,4 persen terhadap total ULN swasta.

    Aep

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Sustainability Bond bank bjb Banjir Peminat
    Bank bjb Perkuat Sinergitas dengan TNI AL
    PLN Galang Kolaborasi Wujudkan Transisi Energi
    Italia Tawarkan Mesin saat Tekstil sedang Lesu
    SBN Ritel  ST013 dengan Imbal Hasil Hingga 6.50%

    Editorial



      sponsored links