Seperti Sedang Perang, Kita Bertempur Melawan Pasukan Virus Covid-19
MAJU kena mundur kena. Peribahasa itu tepat menggambarkan kondisi saat ini, terkait penanggulangan Covid-19.
MAJU kena mundur kena. Peribahasa itu tepat menggambarkan kondisi saat ini, terkait penanggulangan Covid-19.
Disciptabintar Kota Bandung telah mengevakuasi 2 Jenazah dan 18 Makam di TPU TPU Cikutra ketempat yang lebih aman.
RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.
JuaraNews, Bandung - Anggota Komisi V DPRD Jawa Barat Yod Mintaraga menegaskan, rendahnya indeks kesehatan akan berpengaruh pada pembangunan manusia.
Indeks kesehatan merupakan indikator penting Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang terdiri dari indeks pendidikan, ekonomi dan kesehatan.
Guna meningkatkan indeks kesehatan ini, kata Yod, upayanya melalui peningkatan kualitas pelayanan kesehatan, penambahan sarana dan prasarana kesehatan hingga peningkatan kualitas SDM terutama tenaga kesehatan.
“Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan penting dilakukan untuk pemerataan pelayanan kesehatan di Jawa Barat yang dinilai masih belum merata di Jabar,” tegas legislator Fraksi Partai Golkar ini.
Lalu guna mengakselerasi peningkatan pelayanan kesehatan, pemerintah harus mampu menggandeng masyarakat, termasuk pihak swasta.
Terlebih anggaran kesehatan yang relatif masih terbatas, maka pelibatan non pemerintah cukup penting demi akselerasi peningkatan pelayanan kesehatan dan indeks kesehatan.
Untuk partisipasi masyarakat, diperlukan kebijakan dan kemudahan, mulai dari kebutuhan informasi, rekomendasi sampai dengan perizinan di setiap tingkatan.
Berdasarkan data BPS, tahun 2022 lalu indeks kesehatan Jawa Barat di angka 82,34. Angka ini mengalami kenaikan dalam tiga tahun terakhir sejak 2020.
Pada 2020 indeks kesehatan Jawa Barat berada di angka 81,60; kemudian terjadi sedikit peningkatan pada tahun 2021 yang mencapai 81,89 di 2021.
Dari 27 kabupaten/kota di Jawa Barat, Indeks Kesehatan Tahun 2022 Kota Bekasi merupakan yang tertinggi, yang berada di angka 85,35. Sedangkan Indeks Kesehatan terendah yakni Tasikmalaya yang hanya mencapai angka 76,85. (*)
tep
0 KomentarSEKRETARIAT DPRD Jawa Barat menerima kunjungan kerja dari Komisi II Bidang Perekonomian DPRD Selengkapnya..
SEKRETARIAT DPRD Jawa Barat menerima audiensi dari Gerakan Rakyat Anti Komunis Jawa Barat atau GERAK Selengkapnya..
Komisi V DPRD Jawa Barat menerima kunjungan kerja Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Selengkapnya..
SEKRETARIAT DPRD Jabar menerima kunjungan kerja dari Badan Musyawarah dan Bapemperda DPRD Kalimantan Selatan. Selengkapnya..
KOMISI II DPRD Jawa Barat mengapresiasi rangkaian penyelenggaraan kegiatan yang berkaitan dengan upaya peningkatan wisatawan ke DIY. Selengkapnya..
JABAR meraih penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN) Wiratama 2024 sebagai pemda provinsi terbaik dalam partisipasi pengelolaan sistem transportasi publik.