free hit counter code Perekonomian Jabar 2024 Diprediksi Tumbuh Positif - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    Perekonomian Jabar 2024 Diprediksi Tumbuh Positif
    (net) ilustrasi - Perekonomian Jabar diprediksi positif

    Perekonomian Jabar 2024 Diprediksi Tumbuh Positif

    • Sabtu, 9 Desember 2023 | 00:37:00 WIB
    • 0 Komentar

    JuaraNews, Bandung - Perekonomian Jabar diyakini pada 2024 masih cerah. Indikator ekonomi makro menunjukkan, perekonomian Jabar masih akan tumbuh positif tahun depan.


    Hal itu terlihat dari realisasi investasi dan ekspor Jabar hingga September 2023 masih tinggi, bahkan tertinggi secara nasional.


    Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jabar Noneng Komara Nengsih memaparkan, realisasi investasi dari Januari hingga September 2023 mencapai Rp137,2 triliun. Dengan sisa waktu 3 bulan, optimistis investasi di Jabar masih akan tertinggi secara nasional. Untuk diketahui, pada 2022, total investasi di Jabar mencapai Rp175 triliun.


    Investasi di sektor industri menyumbang Rp79 triliun atau 51,5 persen dari total investasi selama Januari hingga September 2023, menjadi kontributor tertinggi investasi baik PMA maupun PMDN. Sementara secara total, sektor perdagangan menjadi yang tertinggi kelima, dengan 68,75 persen berasal dari PMDN.


    "Prospek sektor industri pengolahan Jawa Barat tahun 2024 menunjukkan tren positif, didorong oleh beberapa kondisi. Antara lain pemulihan ekonomi global, pertumbuhan permintaan domestik, tingginya investasi sektor industri dan terkendalinya inflasi," ucap Noneng Komara di Bandung, Jumat (8/12/2023).


    Perekonomian global terus mengalami pemulihan secara bertahap dari pandemi dan invasi Rusia ke Ukraina meningkatkan proyeksi pertumbuhan ekonomi dari 2,8 persen ke 3 persen, berpotensi meningkatkan permintaan global dan menurunkan harga bahan baku.


    Purchasing Manager’s Index (PMI) Industri pengolahan Indonesia mengalami peningkatan dari 50,9 di 2022 menjadi 51,7 di November 2023 didorong oleh peningkatan pesanan domestik, meskipun ekspor masih lambat


    Sementara inflasi Jabar terkendali dalam sasaran, menurun dari 6,17 persen di Februari 2023 menjadi 2,85 persen di November 2023 (yoy). Dengan terkendalinya inflasi, daya beli masyarakat akan meningkat sehingga permintaan domestik juga akan meningkat.


    Jabar merupakan provinsi dengan kontribusi ekspor terbesar pada Januari sampai dengan Oktober 2023. Secara kumulatif Januari-Oktober 2023, total Neraca Perdagangan Jabar mencatat Surplus US$ 20,57 miliar.


    Bank Indonesia (BI) memperkirakan perekonomian Jabar akan tetap tumbuh positif pada 2024 dalam rentang 4,9 persen hingg 5,7 persen di tengah ketidakpastian ekonomi global.  Kepala Perwakilan BI Jabar Erwin Gunawan Hutapea mengatakan, sejumlah sektor akan mengalami penguatan, di antaranya sektor pertanian dan konsumsi.


    "Sehingga di tengah tantangan itu 2024 kelihatannya kita tetap optimistis bahwa 2024 kita bisa tumbuh lebih baik daripada 2023," ungjkap Erwin.


    Selain itu, Erwin juga menilai kontestasi politik Pemilihan Presiden, Pemilihan Legislatif, dan Pemilihan Kepala Daerah akan berkontribusi terhadap peningkatan geliat konsumsi masyarakat.


    "Tentunya ini juga akan membuat geliat ekonomi domestik itu lebih tinggi. Fenomenanya seperti itu kalau ada Pilpres, Pileg, Pilkada, euforia itu akan menyebabkan konsumsi lebih tinggi," imbuhnya.


    Karena itu, pihaknya berharap dengan stabilitas harga yang terjaga dan konsumsi lebih baik, akan menjadi salah satu motor penggerak perekonomian, setidaknya di kuartal I dan kuartal IV 2024.


    Erwin menyebutkan terdapat 7 rekomendasi kebijakan dalam mendorong kebangkitan ekonomi Jabar. Rekomendasi pertama adalah memperluas upaya pengendalian inflasi pangan yang bersifat seasonal dan struktural. Kedua, menjaga daya beli masyarakat melalui insentif, optimalisasi realisasi belanja pemerintah, mendorong pemerataan realisasi investasi hingga mendorong ekspor dan local value chain industri besar.


    Rekomendasi ketiga adalah mendorong akselerasi pembangunan infrastruktur konektivitas. Selain itu, keempat, meningkatkan hilirisasi industri, utamanya industri electric vehicle (mobil listrik). Kelima, perluasan digitalisasi di berbagai aspek perekonomian.


    Yang keenam, penguatan sumber pertumbuhan ekonomi baru yang berkelanjutan seperti ekonomi keuangan syariah dan green economy. Terakhir, ketujuh, semakin memperkuat sinergi dan kolaborasi pentahelix pemerintah Jawa Barat.


    "Melalui berbagai rekomendasi kebijakan tersebut, Bank Indonesia memprakirakan perekonomian Jawa Barat 2024 berpotensi tetap tumbuh positif pada rentang 4,9 persen-5,7 persen," ujarnya. (*)

    den

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Sustainability Bond bank bjb Banjir Peminat
    Bank bjb Perkuat Sinergitas dengan TNI AL
    PLN Galang Kolaborasi Wujudkan Transisi Energi
    Italia Tawarkan Mesin saat Tekstil sedang Lesu
    SBN Ritel  ST013 dengan Imbal Hasil Hingga 6.50%

    Editorial



      sponsored links