JuaraNews, Bandung - Skuat Timnas Indonesia dalam kondisi kepercayaan diri tinggi jelang melakoni laga pamungkas penyisihan Grup D Piala Asia 2023 menghadapi Jepang yang akan digelai di Al Thumama Stadium, Doha Qatar, Rabu (24/1/2024) mulai pukul 18.30 WIB

Optimisme tersebut muncul seusai tim asuhan Pelatih Shin Tae-yong berhasil mengalahkan Vietnam 1-0 pada matchday 2, Jumat (19/1/2024) lalu. Gol tungal Indonesia pada laga tersebut dicetak kapten tim Asnawi Mangkualam Bahar melalu titik penalti di menit 43.

Dengan kemenangan tersebut, Indonesia membuka peluang untuk lolos ke babak 16 Besar. Saat ini, tim Garuda menempati posisi 3 di klasemen sementara Grup D, dengan mengoleksi 3 poin.

Raihan poin Indonesia sama dengan Jepang di peringkat 2, namun kalah selisih gol, yakni 2-1, sedangkan tim Samurai Biru +1. Jepang sendiri gagal memuncaki klasemen setelah secara tak terduga kalah 0-1 oleh Irak.

Dengan situasi tersebut, peluang Indonesia makin besar untuk lolos ke fase knock out. Untuk memastikan tiket otomatis ke 16 Besar, pasukan STY harus mengalahkan Jepang pada laga nanti. Namun hasil imbang pun bisa mengantarkan Indonesia mencetak sejarah untuk pertama kalinya lolos ke babak gugur di ajang Piala Asia yang telah diikuti untuk kelima kali tersebut.

Peluang tersebut terbuka lebar, karena nantinya Indonesia akan menempati posisi 3 dan kemungkinan besar melaju ke 16 Besar melalui jalur peringkat 3 terbaik. Apalagi saat ini, 1 kandidat telah dipastikan tersingkir, yakni peringkat 3 Grup A, China yang hanya mengoleksi 2 poin.

STY sendiri cukup percaya diri menghadapi Jepang yang secara ranking FIFA jauh lebih baik dibanding Indonesia. Saat ini, tim asuhan Pelatih Hajime Moriyasu menempati ranking 17, dan menjadi yang tertinggi dibanding 23 kontestan lainnya di Piala Asia kali ini. Sementara Indonesia di posisi 146, atau menempati urutan kedua terbawah di antara negara-negara peserta. Indonesia hanya unggul dari Hong Kong yang menempati ranking 150

Kendati demikian, STY pede anak-anak asuhan bisa mengatasi Jepang, paling tidak tidak kalah oleh Samurai Jepang. Pasalnya, pelatih asal Korea Selatan ini memiliki catatan apik saat menghadapi Jepang. Sepanjang perjalanan kariernya sebagai pelatih, STY pernah sekali menghadapi Jepang. Momen itu dijalani pelatih 53 tahun itu saat menangani Timnas Korea Selatan.

Di ajang East Asian Football Championship 2017, STY membawa Korsel menggasak Jepang 4-1. Padahal saat itu, Jepang jauh lebih diunggukan. Pada laga yang digelar di Ajinomoto Stadium, 16 Desember 2017, Korsel comeback melawan Jepang. Ketinggalan pada menit 2 lewat gol Yu Kobayashi, Korsel membalas di sisa pertandingan dengan gol Kim Shin-wook (2 gol), Kim Jin-su, dan Yeom Ki-hun.

Meski Jepang mempunyai ranking lebih baik di peringkat FIFA, STY memompa motivasi anak-anak asuhnya. Dia pun mengingat kembali momen saat Korsel mengalahkan Jerman di Piala Dunia 2018.

"Saya juga punya pengalaman sebagai pelatih. Terkhusus Piala Dunia 2018, tidak ada yang bisa mengira (Korea Selatan) menang lawan Jerman," ucap STY dalam jumpa pers di Doha, Jumat (19/1/2024) WIB lalu.

"Jadi, kita tidak akan menyerah. Tetap maju terus, tidak pernah menyerah! Terima kasih," kata dia lagi.

Suasana optimistis pun menyelimuti penggawa Tim Garuda. Penyerang Hokky Caraka menyatakan, timnya sudah fokus sepenuhnya melawan Jepang setelah kemenangan atas Vietnam.

"Alhamdulillah kami menang melawan Vietnam. Namun kami harus segera fokus ke laga selanjutnya melawan Jepang," kata Hokky.

"Kami akui Jepang tim kuat, namun kami juga optimistis mampu mengimbangi Jepang apalagi sudah melihat permainan mereka," tambahnya.

Striker PSS Sleman itu juga mengaku sudah melihat celah di Jepang untuk dimanfaatkan para pemain timnas Indonesia.

Misi mencuri poin dari Jepang dicanangkan untuk memenuhi target timnas Indonesia lolos ke babak 16 besar Piala Asia 2023.

“Dari pertandingan melawan Vietnam dan Irak, Jepang juga memiliki celah. Kami akan berusaha untuk memanfaatkan celah itu," tegasnya. (*)

Oleh: deni mulyana sasmita / den