Pemkot Bandung Komitmen Aman Aset Kebun Binatang
- 28 November 2024 | 11:37:00 WIB
KASUS dugaan penyalahgunaan lahan Kebun Binatang Bandung yang merupakan Barang Milik Daerah (BMD) kini memasuki babak baru.
KASUS dugaan penyalahgunaan lahan Kebun Binatang Bandung yang merupakan Barang Milik Daerah (BMD) kini memasuki babak baru.
RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.
JuaraNews, Bandung - Situ Patenggang adalah sebuah tempat di bagian selatan kabupaten Bandung, terletak di sebuah desa bernama Patengan.
Desa ini adalah bagian dari wilayah administratif kecamatan Rancabali yang lokasinya berada di bawah kaki Gunung Patuha, sebuah gunung yang sangat erat kaitannya dengan Kawah Putih.
Situ Patenggang sebagai sebuah objek alam yang begitu sangat populer di Bandung, memiliki cerita yang sangat unik. Ini berawal dari sebuah legenda yang beredar di masyarakat Ciwidey yang hingga saat ini cerita itu masih lestari, dan dikaitkan dengan nama dari situ atau danau tersebut. Patenggang atau Patengan.
Oleh karena itu berawal dari sebuah legenda, ini pula menjadi daya tarik dari lokasi di Bandung ini. Sejarah Situ Patenggang dimulai dari asal legenda asal mula nama situ ini.
Nama populer yang digunakan sebagai nama danau ini sebenarnya ada dua.
pertama yaitu Situ Patengan dan yang kedua adalah Situ Patenggang. Kedua nama ini memiliki filosofi tersendiri yang menunjukkan identitas situ serta saling memiliki keterkaitan, apabila menyebutnya situ patengan hal ini mengacu kepada nama desa dimana danau ini berada.
Nama patengan berasal dari bahasa sunda "Pateangan" yang artinya saling mencari, sedangkan nama Patenggang sendiri yang juga dari bahasa sunda yang artinya "terpisah dari jarak ataupun waktu."
Konon kedua nama ini menceritakan sebuah kisah sepasang kekasih yang saling mencintai mereka bernama Ki Santang dan Dewi Rengganis.
Ki Santang adalah keponakan dari Prabu Siliwangi seorang Raja Pajajaran yang arif dan bijaksana, sedangkan Dewi Rengganis seorang gadis desa yang hidup di sebuah pegunungan. Keduanya memiliki ikatan kasih yang sangat kuat namun terpisah oleh jarak dan waktu.
Konon mereka terpisah akibat peperangan yang sangat lama, karena perasaan dan kasih sayang yang begitu besar antara keduanya, akhirnya mereka berupaya untuk saling mencari, hingga pada suatu hari di pertemukan di sebuah batu besar,
batu tersebut dinamakan Batu Cinta.
Setelah pertemuan itu, singkat cerita Rengganis meminta Ki Santang untuk dibuatkan sebuah danau dimana terdapat pulau kecil di tengahnya. Karena cinta Ki Santang yang begitu mendalam akhirnya ia mengabulkan permintaan Dewi Rengganis.
Sekarang daratan kecil ini bernama Pulau "Sasuka" atau dalam bahasa Indonesia bernama Pulau Asmara.
Mitos masyarakat yang sangat kuat hingga saat ini siapa saja yang ingin hubungannya langgeng, maka datanglah ke Situ Patenggang, datanglah ke Batu Cinta, dan kelilingi Pulau Asmara. (*)
Rdsp
0 KomentarBELAKANG ini, wilayah Bandung Raya sedang mengalami cuaca ekstrem dengan suhu terendah berkisar 16-21 derajat dan tertinggi 29-30 Selengkapnya..
INDONESIA negara yang beriklim tropis cuaca di Indonesia cenderung panas Kendati demikian bukan berarti tidak ada daerah bersuhu dingin di Selengkapnya..
PADANG 12 adalah lahan kosong yang dipenuhi pohon pinus serta ilalang yang menyimpan legenda mistis. Selengkapnya..
TIKTOK telah menjadi tren dan hiburan tersendiri bagi masyarakat. TikTok juga digunakan untuk memasarkan produk Selengkapnya..
SESAR Lembang, yang terletak di Jawa Barat, merupakan salah satu patahan aktif yang menarik perhatian para ahli Selengkapnya..