free hit counter code Alone At Last Bebas Dari DCDC Pengadilan Musik - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    Alone At Last Bebas Dari DCDC Pengadilan Musik
    (Foto: Juaranews) Alone At Last Perform di DCDC pengadilan Musik

    Alone At Last Bebas Dari DCDC Pengadilan Musik

    JuaraNews, Bandung - DCDC Pengadilan Musik hadir kembali dengan menampilkan grup band 'Alone At Last' yang akan diminta untuk mempertanggungjawabkan semua karyanya di hadapan perangkat persidangan. Kamis (27/6/2024) di VOC INLANDER KOFFIEHUIS The Park  Jalan Pahlawan 70 Bandung.

     

    Sejak tahun 2002 dengan formasi awal, Athink (Drum), Bahe (Gitar), Abok (Bass), dan Indra (Gitar/Vokal) band ini berdiri. Seiring berjalannya waktu, dan juga alasan kreatif, akhirnya posisi vokal diganti oleh Yas Budaya, yang saat itu dirinya tengah bekerja di sebuah majalah musik arus pinggiran yaitu Ripple Magazine. Dengan hadirnya Yas dan juga kiprah dari Ripple Magazine, nama AAL semakin dikenal publik.

     

    Alone At Last pada awalnya mengusung warna musik Pop Punk/Rock ini, beralih menjadi warna musik EMO. Didasari karena para penggemarnya menyebut lagu-lagu AAL identik dengan musik EMO, akhirnya mereka melanjutkan predikan itu dan terus merilis single terbaru pada saat itu.

     

    Dihadapan sidang nantinya mereka akan diadili oleh dua Jaksa Penuntut, yaitu Budi Dalton dan Pidi Baiq. Kursi Pembela yang ditempati oleh Yoga (PHB) dan Ami Muhammad. Pengadilan akan dipimpin oleh seorang Hakim yaitu Man (Jasad) dan jalannya persidangan akan diatur oleh Rully Cikapundung sebagai Panitera.

     

    Yas Budaya vokalis ALL ini mengatakan. “Kita semua meski sempat diterpa gonta ganti personil Alone At Last masih berdiri hingga sekarang dan akhirnya Yas Budaya (Vokal), Ubey (Bass), Balum (Gitar) dan Athink (Drum), tentunya peran luar biasa yang selalu berkualitas dan langsung tahan banting,” ungkapnya.

     

    Selama dua jam lamanya grup band Alone At Last di cecar dan dimintai pertanggungjawaban, pada akhirnya para pengadil pun merasa puas dengan apa yang telah disampaikan Yas Budaya dan kawan-kawan dan akhirnya mereka divonis bebas.

     

    Sementara itu, Gio Vitano Perwakilan Atap Promotion mengatakan terkait hadirnya Alone At Last sebagai terdakwa di acara DCDC Pengadilan Musik ini dengan aliran musik genre Emo yang dibawakan Alone At Last, saat ini banyak digandrungi kawula muda.

     

    Sehingga, Hal itu menjadi salah satu alasan pihaknya mengadili band yang kiprahnya di dunia musik selama 2 dekade tersebut. 

     

    “Alone At Last ini layak dipanggil kembali, apalagi dari jenis musik mereka sekarang mungkin lagi trandnya, disisi emo itu lagi naik kembali, makanya kami memilih Alone At Last untuk mempertanggungjawabkan karyanya kembali,” ungkapnya.

     

    Rencana selanjutnya Gio Vitano menjelaskan, “Untuk bulan depan setelah Alone At Last, insyaallah akan memanggil DT09, karena mereka baru perjalanan ke jepang, mereka bikin video clip, ada single terbaru juga, nah kita coba panggil mereka ke pengadilan musik.” tandasnya.

     

    Untuk diketahui pemilihan band yang ditampilkan di Pengadilan Musik, pertama harus memiliki karya terbaru, ke dua band band yang tidak produktif disini akan kita pangil. Pungkasnya. (*)

     

    Rdsp

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Gilang Dirga Rilis Lagu Baru Tentang Lembang
    Pelataran Bandung Suguhkan Fasilitas Istimewa
    Paket Unlimited Smartfren, Harga Mulai Rp9 Ribuan
    Superadventure Prima 4x4 Challenge Tampil Memukau
    Manjakan Penikmat The Papandayan Jazz Fest 2024

    Editorial