Port Bertekad Menangi Laga Penting kontra Persib
- 28 November 2024 | 11:52:00 WIB
RANGSAN Vivatchaichok menilai laga kontra Persib pada matchday 5 Kamis (28/11/2024) malam, sangat penting dan menjadi penentu.
RANGSAN Vivatchaichok menilai laga kontra Persib pada matchday 5 Kamis (28/11/2024) malam, sangat penting dan menjadi penentu.
JABAR meraih penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN) Wiratama 2024 sebagai pemda provinsi terbaik dalam partisipasi pengelolaan sistem transportasi publik.
RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.
JuaraNews Bandung - Koalisi Indonesia Maju (KIM) belum memutuskan bakal calon yang akan diusung untuk maju di Pilgub Jabar mendatang. Meski ada dua nama Dedi Mulyadi dan Ridwan Kamil senter bakal diusung untuk merebut kursi gubernur Jabar.
Pengamat Politik dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Firman Manan menilai belum diputuskan nama calon dari KIM dikarenakan masih alotnya keputusan di elit Partai.
Bahkan dari ia menduga Partai di KIM akan terpecah dalam kontestasi Pilgub Jabar, sebab, partai di KIM memiliki kader yang potensial dan elektabilitas yang cukup baik di masyarakat Jabar.
“Kalau tidak bisa dicapai kesepakatan itu, ya ada kemungkinan di Jawa Barat KIM itu terpecah. Bahkan bisa head to head Golkar dengan Gerindra,” ujar Firman Manan, Rabu (17/7/2024).
Firman Manan mengatakan Golkar meski tidak jadi pemenang pada saat Pileg di Jabar beberapa waktu lalu, berpotensi akan mengusung Ridwan Kamil yang mana merupakan petahana.
Meskipun, Koalisi KIM di tingkat nasional mengingatkan Ridwan Kamil maju di Pilgub DKI. Calon kuat lawannya nanti kemungkinan besar adalah petahana Anies Baswedan.
“Golkar tentu saja kalau secara elektoral jauh lebih realistis maju di Jawa Barat dibandingkan ke DKI. Apalagi kalau Kang Emil berhadapan dengan Anies,” ucapnya.
Di sisi lain Gerindra punya kepentingan, karena mempunyai calon kuat di Jawa Barat yakni Dedi Mulyadi yang dari beberapa lembaga survei elektabilitasnya di posisi kedua di bawah Ridwan Kamil.
“Kalau Kang Emil tidak di Jawa Barat, maka Dedi Mulyadi punya peluang besar untuk menang di Jawa Barat,” kata Firman Manan.
Dia menilai kepentingan KIM di luar Golkar memang mendorong Ridwan Kamil untuk ke DKI karena sejauh ini kalau bicara kandidat yang potensial berhadapan dengan Anies.
Bahkan lebih jauh, menurutnya persoalan tersebut ditingkatkan elit Partai yang belum selesai. Kalau memang tidak berhasil diambil kesepakatan untuk calon yang bakal diusung kemungkinan KIM terpecah dan jalan sendiri-sendiri.
“Misal RK maju di DKI dan DM yang di Jawa Barat, kan selesai itu bisa. Kedua, RK tetap di Jabar, tapi DM tidak maju atau beberapa opsi lain.tandasnya. (*)
bas
0 KomentarBAKESBANGPOL Jawa Barat belum mendapatkan laporan adanya kisruh terkait jalannya pemungutan suara pilkada serentak Selengkapnya..
PARTAI Buruh sebagai partai baru pada Pemilu Pilkada 2024 membuktikan politik dilapangan dalam meraih suara Paslon Selengkapnya..
JUBIR pasangan Ridho, Ahmad Faisyal menekankan pentingnya seluruh elemen pendukung untuk menjaga dan mengawal suara TPS hingga proses rekapitulasi Selengkapnya..
MQ Iswara bersyukur atas hasil quick count Dedi Mulyadi- Erwan Setiawan urutan pertama di Pilgub Selengkapnya..
CAGUB nomor urut 4, Dedi Mulyadi memberikan pernyataan seusai unggul di Quick Count Pilgub Selengkapnya..
MAJU kena mundur kena. Peribahasa itu tepat menggambarkan kondisi saat ini, terkait penanggulangan Covid-19.
JUBIR pasangan Ridho, Ahmad Faisyal menekankan pentingnya seluruh elemen pendukung untuk menjaga dan mengawal suara TPS hingga proses rekapitulasi resmi.
KETUA DPP PSI Furqan AMC mengapresiasi sekaligus mendukung Wapres yang meminta Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah untuk menghapus sistem zonasi dalam PPDB