JuaraNews, Bandung – Timnas Indonesia sukses membawa pulang 1 poin setelah menahan imbang 1-1 Arab Saudi pada matchday 1 Putaran 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia yang digelar di King Abdullah Sport City Stadium, Jeddah, Jumat (6/9/2024) dini hari WIB.

Keberhasilan tim Garuda menahan imbang The Green Falcons, tak lepas dari taktik jitu yang diterapkan Pelatih Shin Tae-Yong. Bahkan Jay Idzes dan kawan-kawan nyaris memecundangi tim tuan rumah. Indonesia sempat memimpin skor 1-0 lewat gol Ragnar Oratmangoen pada menit 17, sayang keunggulan tersebut tidak bisa dipertahankan setelah Arab melalui gol Musab Al-Juwayr menyamakan kedudukan menjadi 1-1 pada menit 45+3.

Kendati hanya meraih hasil imbang, skuat STY mendapat banyak pujian. Pasalnya, jika melihat ranking FIFA kedua negara, Indonesia sama sekali tidak diunggulkan bisa menang. Dimana Indonesia berada di posisi 133 ranking FIFA, sedangkan Arab menempati peringkat 56. Pujian bukan hanya datang dari publik Indonesia yang sudah pasti mendukungnya, tapi juga dari para netizen di negara-negara sahabat, khususnya di kawasan ASEAN. Pasalnya, Indonesia merupakan satu-satunya negara wakil ASEAN yang berlaga di putaran ketiga. Bahkan pujian pun dilontarkan Pelatih Arab Saudi Roberto Mancini, yang tak menduga mendapat perlawanan ketat dari anak-anak asuh STY.

STY pu membebekan kunci sukses skuad Garuda menahan imbang Arab di kandangnya tersebut. Pelatih asal Korea Selatan ini mengaku laga melawan The Green Falcons tidaklah mudah. Hal tersebut karena Thom Haye dan kawna-kawan juga kesulitan beradaptasi dengan cuaca panas di Arab saat ini.

Meski mengeluhkan cuaca, STY menyebut, baik timnas Indonesia maupun Arab telah menujukkan penampilan yang bagus. “Hari ini adalah laga yang sangat sulit bagi Indonesia di Arab Saudi,” ujar STY  dalam sesi konferensi pers seusai laga, dikutip kanal YouTube PSSI, Jumat (6/9/2024).

“Tapi, saya pikir kedua tim menampilkan performa yang apik karena seperti yang diketahui beberapa hal seperti lingkungan, cuaca yang sangat panas, yang saya rasa mempersulit kedua tim. Saya ingin mengatakan jika kedua tim menampilkan performa yang bagus dan saya sangat senang dengan hasil hari ini,” paparnya.

Sebagai mantan pemain yang kini menjadi pelatih, STY mengakau memiliki cukup pengalaman melawan Arab. Karena itu, dirinyab bisa memberi arahan kepada anak-anak asuhnya dengan baik. Menurutnya, salah satu kunci kesuksesan Indonesia menahan imbang Arab karena kerja sama yang baik antarpemain.

Pada laga tersebut, jelas STY, dirinya memainkan 5 bek untuk menjaga pertahanan tim Merah Putih, dengan skema 5-3-2 untuk mengantisipasi serangan Arab. Namun begitu melakukan serangan, formasi berubah menjadi 3-5-2, dengan hanya menyisakan 3 bek di belakang.

Saat mendapat tekanan pun, para penyerang turut membantu pertahanan agar bola tidak bisa mendekat ke gawang yang dikawal Maarten Paes. Para pemain Garuda pun mempu menunjukkan kerja sama yang apik sehingga bisa menahan imbang Arab di sepanjang babak kedua.

“Kami menaruh 5 bek di belakang ketika bertahan. Namun, ketika menyerang, kami berubah ke posisi 3 bek. Lalu, kami juga bisa menggunakan bek sayap kami (untuk menyerang). Lalu, salah satu alasannya mengapa kami bisa tampil baik melawan Arab Saudi karena penyerang kami ikut serta membantu bertahan secara baik,” papar pelatih 53 tahun tersebut.

STY pun memuji kerja keras dan kekompakan yang ditunjukkan anak-anak asuhnya. Pengalaman bermain di klub-klub luar atau pemain abroad, menurut STY, juga menjadi salah satu faktor timnya mampu menahan imbang Arab.

“Fisik yang lebih baik, teknik dan latihan dalam memahami dan mengetahui hal-hal teknis. Jadi saya mendorong hal itu, dan para pemain yang bermain di abroad itu sangat-sangat membantu tim kami, selalu bervariasi,” jelas STY..

Dia menambahkan, kehadiran pelatih top sekelas Roberto Mancini di skuat Arab pun, justru menambah motivasi timnya untuk bisa tampil lebih baik. Sebagai sesama pelatih, STY menegaskan, dirinya sangat menghormati Mancini.

“Saya ingin mengapresiasi Mancini dengan sejarahnya dan tentunya seorang pelatih yang ternama. Sehingga, itu jadi salah satu alasan kami berusaha semaksimal mungkin untuk mempersiapkan sebaik yang kita bisa,” pungkasnya. (*)

Oleh: deni mulyana sasmita / den