JuaraNews, Bandung – Timnas Indonesia segera mendapat tambahan amunisi baru dalam melakoni laga Putaran 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Satu lagi pemain naturalisasi bakal memperkuat tim asuhan Pelatih Shin Tae-yong, Dia adalah pemain FC Copenhagen, Kevin Diks yang mempunyai darah Indonesia dari Ibunya yang adal Maluku.

Kabar tersebut menyebar setelah Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengunggah foto dirinya yang sedang bersalaman dengan Kevin Diks di akun Instagram-nya, @erickthohir. Lokasi di foto tersebut sama dengan saat Erick menerima Mees Hilgers dan Eliano Reijnders, yakni di Jakarta.

"Makan siang sama pemain FC Copenhagen yang punya keturunan Indonesia, enggak lupa salaman. Selamat bergabung di Timnas Indonesia Kevin Diks," tulis Erick dalam unggahannya.

Pemain Grade A yang mempunyai lengkap Kevin Diks Bakarbessy tersebut merupakan putra dari Natasja Diks Bakarbessy asal Ambon. Sang ibu lahir dari pasangan keluarga yang berasal dari Desa Waai berada di Maluku. Natasja Diks berprofesi sebagai pimpinan redaksi salah satu media ternama di Belanda. Sedangkan sang ayah Raymond Diks berprofesi sebagai pelatih bola tangan di negara kelahirannya, Belanda.

Pemain FC Copenhagen tersebut mempunyai segudang pengalaman bermain di Eropa yang lahir berasal dari Apeldoorn, Belanda pada 5 Oktober 1996. Kevin telah membela beberapa klub Eropa di antaranya Vitesse, Fiorentina, dan kini FC Copenhagen. Kevin mengawali sebagai pesepak bola saat menimba ilmu di AGOVV.

Ia memulai karier juniornya bersama klub Vitesse sebelum berlabuh ke Fiorentina sebagai tim raksasa di Liga Italia. Namun, kariernya bersama Fiorentina tidak begitu cemerang membuat Kevin kerap dipinjamkan ke beberapa klub Eropa. Ia pernah menjadi bagian klub Feyenoord Rotterdam, Aarhus GF, serta Empoli FC selain di Vitesse. Fiorentina pun memindahkan Kevin ke klub FC Copenhagen sejak akan berakhirnya musim 2020-2021. Kevin Diks telah mencatat bermain sebanyak 18 pertandingan dan 10 laga di antaranya berlaga di Liga Super Denmark pada musim ini.

Sebelum kedatangannya ke Indonesia, Kevin Diks sempat bercerita kepada Media Denmark,Bold, bahwa PSSI telah menghubungi agennya. Ia menilai tawaran dari PSSI kepadanya untuk membela Timnas Indonesia merupakan sebuah kehormatan.

"Mereka menelepon agen saya untuk pertama kalinya. Tentu saja merupakan suatu kehormatan besar bahwa mereka berpikir saya akan menjadi tambahan yang berharga bagi tim," ujar Kevin Diks beberapa waktu lalu.

Soal kepastian bergabungnya Kevin, Erick menjelasnya, saat ini masih dalam proses tahapan naturalisasi. Erick pun beharap pemain yang berposisi sebagai bek tersebut segera sah menjadi warga negara Indonesia (WNI) sehingga bisa memperkuat timnas Indonesia pada November 2024 mendatang, saat tim Garuda melakoni matchday 5 dan 6 menghadapi Jepang dan Arab Saudi yang digelar di Indonesia. Indonesia dijadwalkan menjamu Jepang pada 14 November, dilanjutkan 5 hari kemudian menghadapi Arab Saudi pada 19 November 2024.

"Ya semoga. Kalau dia datang, salaman, berarti benar, kan masih belum tahu," kata Erick kepada wartawan di Jakarta, Rabu (9/10/204).

Bergabungnya Kevin Diks tentu akan menambah kekuatan Timnas Indonesia, terutama di lini belakang. Kevin Diks akan menjadi pemain kedua termahal di skuat Garuda, dengan harga pasar mencapai Rp69,53 miliar di bawah Mees Hilgers sebesar Rp121,67 miliar.

Selain Kevin Diks, PSSI juga dikabarkan tengah mendekati Jairo Riedewald, Mauro Ziljstra, dan Ole Romeny. Menanggapi munculnya nama-nama itu, Erick mengatakan terkadang warganet atau pengamat jauh lebih ahli ketimbang dirinya sebagai Ketum PSSI.

"Kalau saya lihat masalah rumor-rumor, saya rasa (warganet) lebih ahli daripada saya sebagai Ketum PSSI-nya, ada pemain dari sini, punya turunan di sini, kelurganya lahir di sini, seru juga, tapi buat saya jadikan sebuah database," ujar Erick Thohir.

Erick menjelaskan bahwa database tersebut akan digunakan untuk membuat Timnas Indonesia menjadi lebih baik ke depan. Mantan Presiden Inter Milan itu juga menyebut bahwa saat ini PSSI sedang mulai menyusun program perbaikan kompetisi, mulai dari Liga 1, Liga 2, Liga 3, Elite Pro Academy (EPA), Piala Soeratin, sampai sepak bola putri.

"Mudah-mudahan dalam 2 minggu ke depan semua yang ada sampai dengan grassroot sudah tersusun (programnya) sampai 2027. Saya punya komitmen yang sama, saya mendukung juga kompetisi untuk anak anak masa depan Indonesia," pungkas Erick. (*)

Oleh: deni mulyana sasmita / den