JuaraNews Bandung  - Payago resmi mengakhiri kerjasamanya dengan Thumbvis Co. Ltd. Korea dalam kerjasama di bidang penyediaan platform Intyfe, yang berfungsi sebagai katalisator bagi seniman muda, untuk menampilkan karya mereka di pasar global.

Marketing Komunikasi PT Bisa Galata Teknologi, Ferry Ferdiansyah mengakui, pengakhiran kerjasama perusahaannya dengan pihak Korea telah disepakati sejak 30 September lalu. Namun, pengumuman baru resmi dirilis pada 21 Oktober usai ditandatangani kedua belah pihak. 

“Alasannya karena terjadi faktor keterlambatan pelaksanaan kegiatan atas jadwal yang sudah ditentukan bersama, serta pengunduran PT Bisa Galata Teknologi dari kegiatan penyediaan platform Intyfe,” jelas Ferry, Senin (21/10/2024).

Ferry menjelaskan, kerjasama Payago, sebuah brand IT dan software tanah air dengan pihak Korea terjalin sejak 10 Agustus 2023 lalu dalam bentuk tokenisasi aset digital. Token Intyfe diterbitkan Badan Promosi Film dan Seni Internasional untuk Pemuda (Intyca), yang telah mendukung impian anak muda Korea dan global selama 23 tahun. Token Intyfe ini telah dikonfirmasi untuk dicatatkan di bursa Indonesia dan menawarkan kesempatan untuk berbagi karya dengan pemegang token melalui produksi film komersial yang dapat diakses pecinta seni internasional.

“Jadi pada awal kerjasama kami bertugas mempersiapkan dan mengenalkan produk aset digital Thumbvis di kalangan pelaku usaha di Indonesia, serta melakukan penjajakan dan penetrasi pasar di Indonesia. Dan ini adalah langkah berani yang kita lakukan untuk menghubungkan seniman dengan calon pelanggannya di seluruh dunia dengan memanfaatkan kekuatan teknologi,” jelas Ferry. 

Ferry menambahkan, usai kerjasama berakhir, kedua pihak sepakat untuk mengembalikan semua inventaris aset serta jaminan garansi listing. Pada 10 Agustus 2023 lalu penandatanganan kerjasama dihadiri eksekutif dari Thumbvis Co. Ltd Korea dan Payago. (*)

bas