Seperti Sedang Perang, Kita Bertempur Melawan Pasukan Virus Covid-19
MAJU kena mundur kena. Peribahasa itu tepat menggambarkan kondisi saat ini, terkait penanggulangan Covid-19.
MAJU kena mundur kena. Peribahasa itu tepat menggambarkan kondisi saat ini, terkait penanggulangan Covid-19.
Disciptabintar Kota Bandung telah mengevakuasi 2 Jenazah dan 18 Makam di TPU TPU Cikutra ketempat yang lebih aman.
RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.
JuaraNews, Bandung- DPRD Jawa Barat kritiki penyaluran bantuan sosial (Bansos) untuk warga terdampak covid19 di awal bulan pertama penyaluran yang tidak merata.
Demikian disampaikan Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Iwan Suryawan kepada wartawan, belum lama ini.
Menurutnya, menilai penyaluran bantuan pemerintah untuk masyarakat yang terdampak Covid-19 di bulan pertama ini belum maksimal alias masih kacau.
Namun, dengan adanya Sistem Kolaborasi dan Solidaritas Untuk Rakyat (Salur) dari Pemkot Bogor harus bisa mengevaluasi dan menilai warga yang layak dibantu ataupun warga yang membutuhkan tapi belum masuk dalam daftar.
“Ini kan kebijakan tidak parsial, ketika kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) hitungannya bukan semena-mena. Orang disuruh untuk tidak keluar, tetapi bagaimana kebijakan pemerintah dalam memback up kebutuhan masyarakat yang terdampak agar mereka mematuhi,” ucapnya.
Iwan menjelaskan, jika sekarang data bantuannya benar insya Allah masyarakat yang terdampak akan mendapatkan semua, namun apabila ada yang tidak dapat, maka ini akan menjadi pembaruan data karena sifatnya dinamis.
“Karena itu ini harus memakai jalur dari bawah yaitu dari RT, berikan kepercayaan kepada mereka, terjadinya keramaian saat ini karena dari pusat sampai daerah tidak tegas di dalam membuat aturan sehingga berpengaruh ke semua. Coba kalau diambil alih oleh pusat saja sehingga satu komando,” jelasnya.
Iwan menegaskan, ketika pemerintah pusat memberikan bantuan namun pemerintah provinsi dan kota belum menyalurkan, maka akan menjadi pertanyaan di masyarakat. Diketahui satu KK hanya menerima satu bantuan, apakah dari provinsi, pusat ataupun kabupaten/kota dan tidak ada penerima bantuan double.
“Nah, ini ketika PSBB paketnya tidak sistematis dan sinergi antara pusat, provinsi dan kota ini akan sulit. Provinsi saja dari 1.300.000 penerima bantuan DTKS dan non DTKS, sudah masuk 30.000 laporan. Nyatanya mereka baru dapat tiga hari yang lalu dan itu baru di Bodebek dan Bandung Raya. Artinya ini kan baru eksekusi, dan sekarang udah mulai jalan semua penyaluran bantuan pemerintah,” pungkasnya. (*).
bas
0 KomentarSEKRETARIAT DPRD Jawa Barat menerima kunjungan kerja dari Komisi II Bidang Perekonomian DPRD Selengkapnya..
SEKRETARIAT DPRD Jawa Barat menerima audiensi dari Gerakan Rakyat Anti Komunis Jawa Barat atau GERAK Selengkapnya..
Komisi V DPRD Jawa Barat menerima kunjungan kerja Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Selengkapnya..
SEKRETARIAT DPRD Jabar menerima kunjungan kerja dari Badan Musyawarah dan Bapemperda DPRD Kalimantan Selatan. Selengkapnya..
KOMISI II DPRD Jawa Barat mengapresiasi rangkaian penyelenggaraan kegiatan yang berkaitan dengan upaya peningkatan wisatawan ke DIY. Selengkapnya..
JABAR meraih penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN) Wiratama 2024 sebagai pemda provinsi terbaik dalam partisipasi pengelolaan sistem transportasi publik.