free hit counter code Swasembada Alat Medis, Jabar Antisipasi Gelombang Kedua Covid-19 - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


  • Ini Susunan Pemain Port FC vs Persib Bandung
    Ini Susunan Pemain Port FC vs Persib Bandung
    • 28 November 2024 | 20:00:00 WIB

    LAGA seru nan menentukan bakal tersaji di Pathum Thani Stadium, Kamis (28/11/2024) mulai pukul 21.00 WIB, saat Port FC menjamu Persib Bandung.

Jabar Juara


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    Swasembada Alat Medis, Jabar Antisipasi Gelombang Kedua Covid-19
    (humas jabar) Ridwan Kamil

    Swasembada Alat Medis, Jabar Antisipasi Gelombang Kedua Covid-19

     

     

    JuaraNews, Bandung - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan covid-19 Provinsi Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil menyebut Jabar sudah bisa memproduksi secara mandiri semua peralatan medis untuk melawan covid-19.

     

    Dengan swasembada alat seperti PCR, rapid test, ventilator hingga alat pelindung diri (APD), Jabar bisa lebih maksimal dalam penanganan dan siap apabila dihadapkan dengan gelombang kedua covid-19.

     

    "Jabar sekarang bisa swasembada, itu mungkin bedanya Jabar dengan provinsi lain dan ini yang membuat kami lebih tenang terkait persiapan-persiapan kalau terjadi gelombang kedua," kata Ridwan Kamil, dalam sesi wawancara daring dengan United Nations Development Programme (UNDP) Indonesia, dari Gedung Pakuan Bandung, Senin (29/06/2020).

     

    Saat ini 60 persen industri manufaktur di Indonesia berada di Jabar. Maka saat ada pandemi covid-19 beberapa dari industri tersebut beralih menjadi memproduksi APD. Perusahaan alutsista milik pemerintah juga kini mampu memproduksi ventilator dan alat PCR. Tak hanya perusahaan, Jabar juga proaktif melibatkan institusi pendidikan untuk memproduksi sendiri alat rapid test yang jauh lebih akurat dan murah.

     

    "60 persen industri hi-tech ada di Jabar maka saat ada covid19 industri ini kita koordinasikan memproduksi alat-alat perang melawan covid-19. Maka per hari ini kita ventilator sudah swasembada, APD sangat mencukupi bahkan masker bedah berlimpah, alat rapid test juga bikin sendiri, alat PCR bisa diproduksi 100 ribu per minggu," papar Kang Emil, sapaan akrabnya.

     

    Kelengkapan alat medis membuat penanganannya covid19 di Jabar selalu maksimal. Kang Emil malaporkan, tingkat kesembuhan hingga tanggal 27 Juni 2020 mencapai 17 orang per hari. Apabila dirata-ratakan, maka lebih banyak kasus yang sembuh dibanding positif aktif.

     

    "Ini yang membuat Jabar dalam penanganan covid-19 selalu maksimal," ujarnya.

     

    Hal itupun terlihat dari jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit terus berkurang yang kini tinggal di angka 26 persen. Sejumlah rumah sakit rujukan covid-19 pun sudah kembali membuka pelayanan untuk penyakit umum.

     

    "Saya berdoa tiap hari mudah-mudahan terus sampai akhinya nol persen tidak ada lagi yang dirawat karena COVID-19," ucap Kang Emil.

     

    Sebelum memproduksi sendiri alat perang melawan covid-19, Jabar selalu menunggu kiriman dari pemerintah pusat yang harga barangnya pun cukup mahal dan harus impor. Hal ini menurut Kang Emil, menjadi salah satu penyebab terlambatnya penanganan.

     

    "Sebelumnya kita nunggu drop-dropan dari pemerintah pusat, harga barangnya mahal dan harus impor jadi mau gerak cepat melawan musuh pun lambat, tapi sekarang semua in control jadi saya bisa pesan langsung, datangi pabriknya, lakukan tindakan dan buat keputusan," tuturnya.

     

    Menurutnya juga, masalah COVID-19 bukan hanya kewajiban dari pemerintah saja. Karena dalam kondisi berperang maka semua yang mengaku warga Indonesia harus turut serta bela negara baik dengan ilmunya, harta maupun tenaganya.

     

    "COVID-19 bukan kewajiban pemerintah saja karena kita ini lagi perang maka semua yang mengaku WNI harus ikut serta bela negara dengan menyumbangkan apapun termasuk melakukan kedisiplinan itu juga bela negara. Bedanya sekarang yang didepan dalam perang ini adalah tenaga kesehatan," katanya. (*)

    ayi

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Bey Machmudin Lantik Pj Wali Kota Tasikmalaya
    KPU Jabar Pastikan tak Ada Pemungutan Suara Ulang
    6 Petugas TPS Meninggal di Pilkada Serentak Jabar
    2 Faktor Ini Kunci Dedi-Erwan Unggul di Pilgub
    Kesbangpol Belum Terima Aduan Adanya Kisruh

    Editorial



      sponsored links