JuaraNews, Bandung - Penjualan hewan kurban di masa pandemi ini mengalami penurunan, hal itu disebabkan karena akses transaksi yang terkendala dengan adanya Covid-19.

Hal tersebut dikatakan peternak serta penjual kambing Kikin Sodikin (23) yang mengungkapkan bahwa biasanya menjelang idul adha permintaan dari pemancuh (orang yang menjual kambing dipinggir jalan) atau dari pembeli langsung, tahun ini mengalami penurunan.

"Saat ini belum terlalu rame, kemungkinan karena adanya Covid-19 . Padahal di tahun sebelumnya itu saya menjual sampai 500 ekor kambing. Untuk yang sekarang kan tinggal beberapa hari lagi, yang terjual itu sedikit. Padahal stok saya masih banyak, hampir 300 ekor kambing," kata Kikin saat diwawancarai JuaraNews di lokasi ternaknya Kp. Rancaselang Rt 2/13 Desa Rncakole Kecamatan Arjasari Kabupate Bandung, Rabu (29/7/2020).

Hal ini tentu sangat tidak sesuai dengan prediksi Kepala Dinas Pertanian (Kadistan) Kabupaten Bandung, A. Tisna yang menyebutkan batalnya jamaah haji yang batal berangkat ke Mekkah akan melaksanakan kurban.

"Kami memprediksi jamaah haji kita yang batal berangkat ke Mekkah pada tahun ini secara lokal melaksanakan kurban. Kalau melihat ke belakang, pada idul Adha tahun lalu jumlahnya sekitar 10. 200 ekor sapi dan 17. 000 ekor domba," ujar Tisna.

Kikin melanjutkan bahwa biasanya permintaan hewan kurban berupa kambing itu ada 2 jenis. Pertama kambing pejantan serta yang kedua kambing sayur.

"Kisaran hewan kurban itu untuk kambing pejantan dari harga 2 juta ke atas sampai 7 juta, itu jenis pejantan biasanya hampir sama dengan domba Garut. Sedangkan jenis yang lain itu domba sayur itu paling murah. Harganya kisaran 2 juta ke bawah , " tandasnya. (*)

Oleh: alvian hamzah / rid