free hit counter code Jokowi Kecam Penyataan Presiden Prancis yang Mengaitkan Terorisme dengan Islam - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Jabar Juara


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    Jokowi Kecam Penyataan Presiden Prancis yang Mengaitkan Terorisme dengan Islam
    (net) Presiden Jokowi didampingi Wapres Ma'ruf Amin dan sejumlah pemuka agama, saat konferensi pers di Istana Negara, Jakarta, Sabtu (31/10/2020), mengecam pernyataan Emmanuel Macron yang mengaitkan terorisme dengan Islam.

    Jokowi Kecam Penyataan Presiden Prancis yang Mengaitkan Terorisme dengan Islam

    • Sabtu, 31 Oktober 2020 | 17:42:00 WIB
    • 0 Komentar

    JuaraNews, Jakarta - Presiden Joko Widodo mengecam pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang menyebut penyerangan atau tindakan kekerasan yang terjadi di Paris dan Nice, Prancis sebagai 'serangan teroris Islamis'.

     

    Jokowi sendiri menyatakan mengecam tindakan kekerasan yang terjadi di Paris dan Nice. Namun Jokowi menekankan mengaitkan tindakan terorisme dengan agama tertentu adalah kesalahan besar. Menurutnya, terorisme tak berhubungan dengan agama apa pun.

     

    "Mengaitkan agama dengan tindakan terorisme adalah sebuah kesalahan besar. Terorisme adalah terorisme. Teroris adalah teroris. Terorisme tidak ada hubungannya dengan agama apa pun," kata Jokowi dalam jumpa pers yang disiarkan kanal Sekretariat Presiden, Sabtu (31/10/2020).

     

    Jokowi pun mengecam pernyataan Macron karena dinilai melukai perasaan umat Islam. Selain itu, ucapan tersebut bisa merusak persatuan antarumat beragama.

     

    "Indonesia juga mengecam keras pernyataan Presiden Prancis yang menghina agama Islam, yang telah melukai perasaan umat Islam di seluruh dunia yang bisa memecah belah persatuan antarumat beragama di dunia," ujar Jokowi.

     

    "Di saat dunia memerlukan persatuan untuk menghadapi pandemi Covid-19. Dan kebebasan berekspresi yang mencederai kehormatan, kesucian, serta kesakralan nilai-nilai dan simbol agama sama sekali tidak bisa dibenarkan dan harus dihentikan," tambahnya.

     


    Pernyataan ini dibuat Jokowi setelah bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin dan para menteri bertemu dengan para pemuka agama dari MUI, dari NU, dari Muhammadiyah, dari KWI, PGI, PHDI, Permabudi, dan Matakin. Jokowi mengatakan Indonesia menawarkan persatuan untuk membangun dunia yang lebih baik.

     

    "Terakhir, Indonesia mengajak dunia mengedepankan persatuan dan toleransi beragama untuk membangun dunia yang lebih baik," ujarnya.

     

    Presiden Prancis: Reformasi Lebanon Atau Menderita Selamanya - RCTI+

    Presiden Prancis Emmanuel Macron. (foto:net) 


    Sebelumnya, serangan terjadi di Prancis tepatnya di Paris dan Nice. Setidaknya 4 orang tewas akibat dua serangan ini. Serangan di Paris dialami seorang guru yang dipenggal di pinggiran barat laut Paris. Penyerangnya ditembak mati oleh polisi. Sebelum kejadian, guru itu disebut menunjukkan kartun kontroversial Nabi Muhammad kepada murid-muridnya.

     

    Serangan terjadi pada Jumat sekitar pukul 17.00 waktu setempat di dekat sebuah sekolah. Jaksa anti-teror sedang menyelidiki kasus ini. Presiden Prancis Emmanuel Macron mengunjungi tempat kejadian dan menyebut pembunuhan itu sebagai 'serangan teroris Islamis'. Macron mengatakan guru itu dibunuh karena dia 'mengajarkan kebebasan berekspresi'.

     

    Sementara itu, di Nice terjadi serangan penusukan yang menewaskan 3 orang. Dilansir dari AFP, Kamis (29/10/2020), Macron bersumpah bahwa 'Prancis tidak akan menyerah pada nilai-nilai kami'. Hal itu disampaikannya seusai penyerangan yang dilakukan seorang pria di gereja Notre-Dame di pusat Kota Nice dan menewaskan 3 orang. Serangan itu disebut Macron sebagai 'serangan teroris Islam'. (*)

    Oleh: JuaraNews / jar

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Bey Machmudin Lantik Pj Wali Kota Tasikmalaya
    KPU Jabar Pastikan tak Ada Pemungutan Suara Ulang
    6 Petugas TPS Meninggal di Pilkada Serentak Jabar
    2 Faktor Ini Kunci Dedi-Erwan Unggul di Pilgub
    Kesbangpol Belum Terima Aduan Adanya Kisruh

    Editorial



      sponsored links