free hit counter code Sosialisasi dan Edukasi Isolasi Mandiri Pasien Covid-19 Tanpa Gejala Perlu Ditingkatkan - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


  • Ini Susunan Pemain Port FC vs Persib Bandung
    Ini Susunan Pemain Port FC vs Persib Bandung
    • 28 November 2024 | 20:00:00 WIB

    LAGA seru nan menentukan bakal tersaji di Pathum Thani Stadium, Kamis (28/11/2024) mulai pukul 21.00 WIB, saat Port FC menjamu Persib Bandung.

Jabar Juara


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    Sosialisasi dan Edukasi Isolasi Mandiri Pasien Covid-19 Tanpa Gejala Perlu Ditingkatkan
    (istimewa) Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Jabar Daud Achmad

    Sosialisasi dan Edukasi Isolasi Mandiri Pasien Covid-19 Tanpa Gejala Perlu Ditingkatkan

    • Selasa, 12 Januari 2021 | 11:09:00 WIB
    • 0 Komentar

     

    JuaraNews, Bandung - Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Jabar Daud Achmad mengatakan bahwa sosialisasi dan edukasi terkait isolasi mandiri bagi pasien Covid-19 tanpa gejala perlu ditingkatkan.


    Hal itu bertujuan agar tempat tidur rumah sakit rujukan Covid-19 dan pusat isolasi nonrumah sakit digunakan oleh pasien Covid-19 dengan gejala.


    "Dasar pemikiran pembuatan pusat isolasi di daerah itu adalah karena disinyalir yang melakukan isolasi mandiri tidak disiplin. Ini wajar karena dilakukan mandiri di rumah dan tidak ada yang mengawasi. Tampaknya perlu sosialisasi tentang isolasi mandiri yang bisa dilakukan oleh masyarakat," kata Daud, Selasa (12/1/2021).


    "Perlu ada komunikasi yang efektif untuk mengubah perilaku masyarakat. Sebaiknya sosialisasikan ini disatukan dengan penegakan aturan supaya masyarakat patuh," imbuhnya.


    Pernyataan senada diucapkan Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Ahyani. Ia menyatakan, pasien Covid-19 tanpa gejala yang menjalani isolasi mandiri harus mendapat pendampingan dan dukungan, terutama dari masyarakat sekitar.


    "Ini harus didampingi supaya masyarakat terpapar (COVID-19) menjadi bisa dan berani menghadapi penyakitnya. Kita libatkan semua potensi masyarakat sesuai dengan kemampuannya. Ini pernah dicoba di daerah saya dan berhasil," ucapnya.


    Menurut Ahyani, sosialisasi dan edukasi isolasi mandiri perlu ditingkatkan. Selain untuk mengatasi tingkat keterisian rumah sakit rujukan Covid-19, kepatuhan masyarakat terapkan protokol kesehatan pun mulai mengendur.


    "Setiap liburan panjang, selalu terjadi peningkatan pasien. Saat ini warga juga mulai abai terhadap risiko penularan. ini terlihat dari adanya aktivitas sosial seperti hajatan, perjalanan antar daerah yang kembali meningkat, dan juga kumpul-kumpul warga," katanya.


    "Kita harus melakukan komunikasi dengan warga tentang protokol keseahatan secara masif supaya mereka paham bahwa pandemi belum berakhir," tambahnya.


    Praktisi kesehatan dari Yayasan Wanadri dr. Tri Wahyu Murni menyatakan, isolasi mandiri dapat menjadi salah satu jawaban atas keterisian rumah sakit rujukan Covid-19 yang terus meningkat. Ia juga menekankan bahwa pendampingan perlu dilakukan saat pasien Covid-19 menjalani isolasi mandiri.

     

    "Mau tidak mau harus menggerakkan masyarakat untuk isolasi mandiri. Tapi jangan dilepas, perlu pendampingan," ucap Tri. (*)

    bas

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Bey Machmudin Lantik Pj Wali Kota Tasikmalaya
    KPU Jabar Pastikan tak Ada Pemungutan Suara Ulang
    6 Petugas TPS Meninggal di Pilkada Serentak Jabar
    2 Faktor Ini Kunci Dedi-Erwan Unggul di Pilgub
    Kesbangpol Belum Terima Aduan Adanya Kisruh

    Editorial



      sponsored links