free hit counter code Tekan Penularan Covid-19, LIPI Hadirkan DeMasPI - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    Tekan Penularan Covid-19, LIPI Hadirkan DeMasPI
    (net)

    Tekan Penularan Covid-19, LIPI Hadirkan DeMasPI

    • Senin, 1 Februari 2021 | 13:45:00 WIB
    • 0 Komentar

     

    JuaraNews, Bandung-Penggunaan masker di masa pandemi ini menjadi hal yang sangat penting untuk memproteksi diri dari risiko penularan virus Covid-19.


    Pentingnya pemakaian masker selama masa pandemi ini menjadi perhatian peneliti Pusat Penelitian Informatika – LIPI pada Kelompok Penelitian Computer Vision, Risnandar, Ph.D. dengan melakukan riset berjudul “Detektor Penggunaan Masker dan Non Masker” atau disebut DeMasPI (Detektor Masker LIPI).


    Menurutnya, DeMasPI hadir dalam rangka mendukung Pemerintah dalam penanganan penyebaran Covid-19.


    “Pengembangan DeMasPI ini mulai pada bulan Juli 2020, berawal dari analisis kebutuhan, pencarian dataset (image dan video), membandingkan kelebihan dan kekurangan denhgan teknik, metolodogi, dan substansi penelitian sebelumnya," Ujar, Risnandar, Senin (1/2/2021).

     

    Risnandar menjelaskan, pemograman DeMasPI ini dapat mendeteksi kepatuhan penggunaan masker rata-rata hampir 95% lebih, yang artinya program ini dapat mendeteksi individu dengan penggunaan masker yang tidak sesuai dengan ketentuan yaitu melalui mata, hidung dan mulut. Juga, dengan berbagai skenario tanpa membatasi jumlah orang yang akan dideteksi, berbagai jenis masker, dan termasuk berbagai corak bahan pada masker.


    “Keunggulan DeMasPI dapat mendeteksi kepatuhan penggunaan masker dalam jumlah orang yang tidak terbatas dan dideteksi secara langsung (real-time). DeMasPI dapat diaplikasikan pada kerumunan di area publik seperti jalan raya, stasiun, terminal, pasar, perkantoran, maupun sekolah dan perguruan tinggi”, ujar Risnandar.


    Secara teknis, menurut Risnandar, dalam penelitian ini membutuhkan perangkat keras, diantaranya kamera yang terpasang di notebook, komputer, ponsel maupun Closed-Circuit Television (CCTV). Spesifikasi kamera dengan resolusi tinggi dan ketepatan jarak pengambilan live video juga menjadi hal penting yang perlu dilakukan, karena hasil live video ini akan menentukan proses deteksi penggunaan masker.


    Selain itu, penelitian ini telah melalui pengembangan desain sistem detektor, persiapan coding dan programming dengan python, keras, dan tensorflow, serta implementasi dan uji coba tahap awal menggunakan dataset (image dan video) yang tersedia dan live video. Untuk tahap saat ini telah dilakukan deployment sistem testing dan debugging serta finishing/maintenance sistem detektor masker.


    Penelitian ini tentu dapat membuka kerjasama dengan stakeholders lainnya, misalnya dengan akademisi, mitra bisnis, pemerintah pusat maupun daerah, dan juga masyarakat luas.


    “Namanya penelitian yang dilakukan manusia, tentu tidak sempurna berhasil 100% mencegah penyebaran pandemi Covid-19. Saya harap, DeMasPi ini dapat membantu untuk menyadarkan dan menjalankan protap Covid-19 secara baik dan benar menurut peraturan yang berlaku.,” tutupnya. (*)

     

    bas

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Jalan Cingised Rusak Parah, Pemkot tak Merespons
    Pemkot Bandung Komitmen Aman Aset Kebun Binatang
    Aktris Legendaris Rahayu Effendi Minggal Dunia
    Dedi-Erwan Menang, Ini Kemenangan Masyarakat Jabar
    Hasil Quick Count ke-2, Haru-Dhani Tunggu Hasil C1

    Editorial


      Info Kota


        Inspirasi