JuaraNews - Toni Kroos menilai Qatar tak pantas diberi hak sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022, setelah melihat kondisi mengenaskan yang harus dihadapi para pekerja dalam persiapan untuk kompetisi tahun depan.

Sang gelandang timnas Jerman yang menjadi juara dunia tahun 2014 itu, tidak berpikir negaranya harus mengikuti turnamen Piala Dunia nanti, jika memang ada kasus pelanggaran hak asasi manusia di sana.

Dilansir dari podcast saudaranya, Felix Einfach mal Luppen, Kamis (1/4/2021), Toni Kroos menilai tak pantas jika turnamen Piala dunia diberikan [kepada Qatar] untuk menjadi tuan rumah.

"Pekerja migran mengalami hari-hari tanpa istirahat dengan suhu di bawah 50 derajat. Mereka menderita gizi yang tidak mencukupi, tanpa air minum dan suhu yang gila. Semua poin ini sama sekali tidak dapat diterima," tegasnya.

Namun, Kroos tidak berpikir masalah akan diselesaikan dengan boikot yang diusulkan terhadap Qatar 2022, dan menambahkan: "Apakah boikot berfungsi untuk meningkatkan kondisi kerja? Saya kira tidak. Sepak bola selalu membangkitkan perhatian yang ekstrem. Baik itu sebelum turnamen atau selama itu,” jelasnya.

Jerman termasuk di antara beberapa negara yang melakukan protes terhadap dugaan pelanggaran hak asasi manusia di Qatar sebelum pertandingan kualifikasi Piala Dunia bulan ini.

Gelandang Real Madrid itu sangat tidak senang dengan laporan bahwa para pekerja harus menjalani jam kerja yang sangat lama dalam kondisi panas tanpa makanan dan air yang cukup.

Sebuah laporan dari The Guardian pada bulan Februari lalu, melukiskan gambaran yang memberatkan tentang kondisi kerja dan menyatakan bahwa lebih dari 6.500 pekerja migran telah meninggal di Negara Teluk itu sejak mereka ditunjuk sebagai tuan rumah turnamen 11 tahun lalu.(*)

Oleh: arfan sauki / fan