JuaraNews, Bandung – Perempuan Tangguh Indonesia (PTI) kembali menyelenggarakan vaksinasi anti Covid-19. Kali ini menggandeng Program Doktor Ilmu Hukum Pasca Sarjana Univesitas Islam Bandung (Unisba) dan Puskesmas Neglasari.

Vaksinasi dilakukan terhadap 1.300 pelajar dan mahasiswa yang ada di Kota Jawa Barat.  Vaksinasi diselenggarakan di Gedung Pusat Dakwah Islamiyah (Pusdai) Jawa Barat, Sabtu (16/10/2021).

Kepala Program Studi S3 Pasca Sarjana Unisba Prof. Dr. Nandang Sambas, SH., MH., menyatakan, kegiatan vaksinasi ini merupakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM). “Ini merupakan kegiatan lanjutan dari program vaksinasi yang sebelumnya telah digelar di kampus Unisba beberapa waktu lalu. Kami memandang, program vaksinasi ini sebagai salah satu ikhtiar dalam membebaskan masyarakat dari pandemi Covid-19, yang dampaknya tidak hanya terasa secara ekonomi, tetapi juga sampai pada kegiatan pendidikan di semua tingkat,” katanya.

Kepala Puskesmas Neglasari yang juga penyelenggara vaksinator dr. Laksmi Dewi mengatakan, pihaknya bersikap ‘jemput bola’ dalam aksi vaksinasi ini sebagai bentuk responsive dari para petugas tenaga kesehatan.

“Puskesmas kami telah banyak menyelenggarakan vaksinasi akbar di berbagai tempat umum seperti kampus, pusdai, dengan ribuan akseptor di wilayah kerja Kecamatan Neglasari. Lokasi kami kebetulan adalah wilayah dengan kepadatan penduduk yang tinggi di kota Bandung, sehingga menyelenggarakan vaksinasi di dalam puskesmas sendiri tidaklah memadai untuk menjangkau masyarakat,” katanya.

Sementara itu, Juru Bicara Mahasiswa Program Doktor Ilmu Hukum UNISBA, AKP Syahroni, S.Sos., MH., menyebutkan program vaksinasi adalah salah satu kegiatan pengabdian masyarakat yang relevan dalam situasi pandemi Covid-19. Program lain yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat adalah kegiatan-kegiatan intelektual kemahasiswaan termasuk seminar internasional di bidang hukum, juga program sosialisasi sadar hukum di beberapa wilayah. “Sebagai mahasiswa pasca sarjana, kami merasa paling bertanggung jawab terhadap situasi yang terjadi pada masyarakat. Pada fase pendidikan terakhir ini, mahasiswa tidak hanya melanjutkan pencarian ilmu, tetapi tentu harus pada tingkat pengetahuan dan sumber daya apapun yang. Kami punya, harus dapat dirasakan kemanfaatannya bagi masyarakat,”pungkasnya. (*)

Oleh: ude gunadi / ude