Ditahan Port, Peluang Persib ke 16 Besar Masih Ada
- 28 November 2024 | 23:10:00 WIB
PELUANG Persib melaju ke babak 16 Besar ACL 2 2024-2025, mengecil setelah bermain imbang 2-2 dengan Port FC pada matchday 5, Kamis (28/11/2024) malam.
PELUANG Persib melaju ke babak 16 Besar ACL 2 2024-2025, mengecil setelah bermain imbang 2-2 dengan Port FC pada matchday 5, Kamis (28/11/2024) malam.
JABAR meraih penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN) Wiratama 2024 sebagai pemda provinsi terbaik dalam partisipasi pengelolaan sistem transportasi publik.
RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.
JuaraNews, Yogyakarta - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menilai investasi dalam dunia pendidikan penting guna melahirkan orang-orang berkompeten. Program Jabar Future Leader Scholarship (JFLS) diharapkan mampu menopang Indonesia menjadi negara adidaya pada 2045.
Program JFLS diperuntukkan bagi masyarakat yang berdomisili di Jabar dan berkuliah di perguruan tinggi yang bekerja sama dengan Pemprov. Pemberian beasiswa ini bertujuan untuk menyiapkan generasi muda Jabar sebagai calon pemimpin di masa depan yang memiliki jiwa kepemimpinan dan kewirausahaan.
“Masa depan negara maju ukurannya ada 3, yaitu SDM, ekonomi dan infrastruktur. Kalau Jabar ingin naik kelas, indeks SDM harus tinggi. Salah satunya meningkatkan indeks sarjana, kami punya prorgam beasiswa tidak hanya yang bersekolah di Jabar tapi di seluruh dunia” ujar Ridwan Kamil seusai talkshow dalam acara Fisipol Leadership Forum: Road to 2024 Seri #1 di Auditorium, Fisipol Universitas Gadjah Mada (UGM), Kamis (2/12/2021).
“Nah salah satunya ada yang di UGM ini, sehingga suatu hari kami bisa memanen orang-orang hebat ini agar kembali ke daerah untuk membangun, jadi saya investasi pendidikan di situ,” sambungnya.
Seusai acara tersebut, Gubernur bertemu langsung dengan dua penerima JLFS yang berasal dari Jabar, yakni Filda Mega Ayunda 18 tahun berasal dari Kabupaten Bekasi lulusan SMAN 1 Tambun Selatan, yang berkuliah di UGM menempuh jurusan Biologi. Lalu, Miracle Harry Sebastian 18 tahun asal Kota Bandung lulusan SMAN 3 Kota Bandung, menempuh kuliah Ilmu Aktuaria asuransi keuangan.
Filda mengaku mengetahui program JFLS dari media sosial. Ia menyebutkan cita-citanya di hadapan gubernur untuk menjadi seorang peneliti. “Ingin jadi peneliti. Dapat beasiswa nilainya Rp50 juta alhamdulillah,” ujarnya.
Sedangkan Miracle, menuturkan berkat adanya JFLS dirinya bisa fokus berkuliah dengan tidak memikirkan biaya selama menempuh pendidikan.
“Mirip sama Bandung, cita-cita jadi konsultan aktuaris menaklukkan dunia dengan ilmu,” kata dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Jabar Dedi Supandi mengungkapkan bahwa program JFLS ini sudah bekerja sama dengan ratusan perguruan tinggi.
"Dua orang ini kuliah di UGM dengan beasiswa, mereka sudah menempuh seleksi dari 33 ribu pendaftar semuanya. Sampai terakhir ada 1.253 yang mendapatkan beasiswa dan khusus yang di UGM ada 8 orang yang mendapatkan. Mereka yang terpilih warga Jabar dan masing-masing beasiswanya per satu orang adalah S1 penuh sebesar Rp50 juta," jelas Dedi. (*)
jn
0 KomentarBEY Machmudin melantik Asep Sukmama sebagai Pj Wali Kota Tasikmalaya di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Kamis (28/11/2024). Selengkapnya..
KETUA KPU Jabar, Ummi Wahyuni memastikan tidak ada pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU) di 27 Kabupaten/Kota di Jawa Selengkapnya..
SEBANYAK 6 petugas TPS di Jawa Barat meninggal dunia saat bertugas pada pemungutan suara pilkada serentak 2024, Rabu Selengkapnya..
PENGAMAT memaparkan kunci kemenangan paslon nomor 4, Dedi Mulyadi - Erwan Setiawan di Pilgub Jabar berdasarkan quick Selengkapnya..
BAKESBANGPOL Jawa Barat belum mendapatkan laporan adanya kisruh terkait jalannya pemungutan suara pilkada serentak Selengkapnya..
MAJU kena mundur kena. Peribahasa itu tepat menggambarkan kondisi saat ini, terkait penanggulangan Covid-19.
PARTAI Buruh sebagai partai baru pada Pemilu Pilkada 2024 membuktikan politik dilapangan dalam meraih suara Paslon Pilkada.
KETUA DPP PSI Furqan AMC mengapresiasi sekaligus mendukung Wapres yang meminta Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah untuk menghapus sistem zonasi dalam PPDB