free hit counter code Sikapi Isu Kesundaan, Gubernur dan Inohong Jabar Sepakat Perkuat Kebhinekaan - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Jabar Juara


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    Sikapi Isu Kesundaan, Gubernur dan Inohong Jabar Sepakat Perkuat Kebhinekaan
    (humas pemprov jabar) Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat menghadiri Injabar Podcast di Taman Hutan Raya Ir H Djuanda, Bandung, Selasa (25/1/2022).

    Sikapi Isu Kesundaan, Gubernur dan Inohong Jabar Sepakat Perkuat Kebhinekaan

    • Selasa, 25 Januari 2022 | 18:10:00 WIB
    • 0 Komentar

    JuaraNews, Bandung - Para inohong, sesepuh, akademisi, budayawan Sunda, serta stakeholders lain bertemu guna menyikapi berbagai isu yang berkaitan dengan kejawabaratan atau kesundaan.

     

    Gubernur Jabar Ridwan Kamil menghadiri pertemuan bersejarah tersebut dalam launching In-Cast (Injabar Podcast) di Taman Hutan Raya (Tahura) Ir H Djuanda, Bandung, Selasa (25/1/2022).

     

    In-Cast spesial ini mengambil tema ‘Saya Sunda, Saya Indonesia’ diselenggarakan  Institut Pembangunan Jawa Barat (Injabar) dan media Pikiran Rakyat.

     

     

    Gubernur mengungkapkan, dalam pertemuan tersebut disepakati bahwa momentum kebhinekaan yang dipicu satu peristiwa saat ini harus dirawat oleh semua pihak. "Kesimpulannya menyepakati agar momentum bersatu ini harus terus dirawat," ujar Emil.

     

    Seperti diketahui, masalah kebhinekaan kini tengah menjadi sorotan pasca-ucapan salah seorang anggota DPR yang menyudutkan etnis Sunda. Para inohong Jabar, seperti Popong Otje Djundjunan, Tjetje Padmadinata, Didi Turmudzi, hingga Budi Dalton menyampaikan sikap dan sarannya terkait peristiwa itu.

     

    Kajian dari para budayawan dan inohong tersebut kemudian dititipkan kepada Injabar untuk dijadikan rumusan kebijakan pemerintah. "Saya titipkan ke Injabar sebagai salah satu forum untuk menguatkan hal tersebut," ucap Emil.

     

    Menurut Emil, saat ini masyarakat Indonesia khususnya Jabar harus tetap fokus pada hal yang sifatnya membangun dan tidak terganggu oleh situasi yang mengoyak kebhinekaan. "Kita tahu selain kejadian Arteria, sekarang ada lagi yang ramai, jangan sampai situasi itu mengoyak kebhinekaan," tegasnya.

     

    Kang Emil pun menyesalkan kejadian tersebut yang kini tertuju pada etnis Kalimantan. Ia berharap agar bangsa ini tidak banyak membahas hal-hal yang berpotensi mengganggu kebhinekaan. Melainkan harus fokus membangun Indonesia bersama-sama.

     

    "Itu juga sangat disesalkan karena pada dasarnya hidup ini ada pilihan, termasuk pilihan kata yang sama argumentasinya namun tidak menyakiti. Tapi kalau dipilih kalimat yang mungkin menjadi multitafsir, menyinggung bangsa kita akan sibuk waktunya membahas hal-hal seperti itu dibanding kemampuan untuk membangun," papar Emil.

     

    Injabar sendiri merupakan lembaga atau wadah pemikir (think-tank) yang didirikan oleh Ridwan Kamil yang memfasilitasi implementasi hasil riset sebagai dasar pengambilan keputusan. Injabar yang merupakan perpanjangan tangan dari Universitas Padjadjaran (Unpad) ini dipimpin oleh Profesor Keri Lestari. (*)

    jn

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Kesbangpol Belum Terima Aduan Adanya Kisruh
    Partai Buruh Buktikan Raih Suara Paslon Pilkada
    Pasangan Ridho Sebut Kemenangan tak Bisa Dibegal
    MQ Iswara: InsyaAllah Dedi Mulyadi Gubernur Jabar
    Unggul di Quick Count, Ini Komentar Dedi Mulyadi

    Editorial



      sponsored links