free hit counter code Keterisian Rumah Sakit Meningkat, Pemprov Jabar Perketat Deteksi Varian Omicron - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


  • Ini Susunan Pemain Port FC vs Persib Bandung
    Ini Susunan Pemain Port FC vs Persib Bandung
    • 28 November 2024 | 20:00:00 WIB

    LAGA seru nan menentukan bakal tersaji di Pathum Thani Stadium, Kamis (28/11/2024) mulai pukul 21.00 WIB, saat Port FC menjamu Persib Bandung.

Jabar Juara


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    Keterisian Rumah Sakit Meningkat, Pemprov Jabar Perketat Deteksi Varian Omicron
    (humas pemprov jabar) Gubernur Jabar Ridwan Kamil .

    Keterisian Rumah Sakit Meningkat, Pemprov Jabar Perketat Deteksi Varian Omicron

    • Senin, 31 Januari 2022 | 19:43:00 WIB
    • 0 Komentar

    JuaraNews, Bandung - Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengungkapkan terdapat 492 orang yang  dites Covid-19 gejalanya mirip varian Omicron. Untuk memastikan pendeteksian varian Omicron, Pemprov Jabar melakukan pengetesan Whole Genome Sequencing.

     

    "Per hari ini belum ada konfirmasi akibat Omicron, tapi yang probable, terduga mirip gejalanya ada 492 orang. Ini harus dilakukan pengetesan Whole Genome Sequencing satu kali lagi untuk memastikan apakah 492 ini karena varian Delta, Alfa atau Omicron. Kita tunggu hasilnya, dan semoga bukan (Omicron).  Tapi apapun hasilnya tetap akan di-treatment," kata Ridwan Kamil di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (31/1/2022).

     

    Senin (31/1/2022) ini, Gubernur Ridwak Kamil melaksanakan Rapat Koordinasi Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jabar untuk melakukan pencegahan penularan di kawasan Bodebek dan Bandung Raya. Emil melaporkan, sejauh ini lonjakan rumah sakit di Jabar mulai meningkat. Hingga saat ini saja sekitar 15 persen, yang sebelumnya pernah menyusut sampai 1,3 persen di tanggal 2 Januari.

     

    "Di Jawa Barat lonjakan terhadap rumah sakit sudah mulai terasa. Per hari ini sekitar 15 persen, dari paling rendah sekitar 1,3 persen pada 2 Januari 2022. Jadi di hari-hari awal tahun kita sangat rendah, tapi kemudian mengalami peningkatan," ujar Emil.

     

    "Jadi dapat disimpulkan, bahwa libur panjang atau perjalanan besar di libur bersama ini mempunyai pengaruh terhadap penyebaran," sambungnya.

     

    Saat ini, ruang isolasi di beberapa titik yang ada di wilayah Jabar sekarang dipergunakan sebagai tempat karantina bagi warga yang terinfeksi virus Covid-19 yang gejalanya mirip Omicron.

     

    "Ruang-ruang isolasi yang kita sediakan di seluruh Jawa Barat itu ada sekitar 120-an. Saat ini sudah ada warga yang menjalani karantina di fasilitas negara (pusat isolasi terpadu)," ungkapnya.

     

    Pasein Coivd-19 tanpa Gejala Diminta Isoman di Rumah

    Gubernur juga meminta Satgas Covid-19 Jabar mengecek apabila ada warga yang terpapar virus Covid-19 tanpa gejala atau bergejala ringan, mereka diimbau untuk menjalani pengobatan di rumah.

     

    "Kami minta dicek, ada informasi di DKI Jakarta,  kenaikan Bed Occupancy Rate (keterisian rumah sakit) ternyata bukan karena harus ke rumah sakit, tapi warga yang OTG daripada di rumah memilih ke rumah sakit. Ini membuat kebingungan dalam statistik. Kita bisa belajar dan mengantisipasi dari kejadian itu," ucap Ridwan Kamil.

     

    Ia mengimbau masyarakat yang bergejala ringan agar tidak datang ke rumah sakit. Sebaiknya beristirahat di rumah agar keterisian rumah sakit tetap memadai bagi masyarakat yang memang bergejala berat.

     

    "Kita akan melakukan penertiban dengan persuasif supaya yang di rumah sakit betul-betul pasien yang memang mempunyai komorbid atau butuh perawatan ekstra," harapnya.

     

    Sebelumnya, Emil telah memantau beberapa rumah sakit di 27 kabupaten/kota se-Jabar, di antaranya Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Bekasi.

     

    "Terakhir titip kepada masyarakat. Saya yakin masyarakat sudah pandai melihat dan bisa memilah agar tetap melakukan prokes. Dengan situasi kasus naik, mohon kewaspadaan jangan menyepelekan. Biasanya didalam kebosanan ada kelengahan, didalam kelengahan ada potensi kita mendapat banyak masalah dalam pengendalian Covid-19," pungkas Emil. (*)

    jn

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Bey Machmudin Lantik Pj Wali Kota Tasikmalaya
    KPU Jabar Pastikan tak Ada Pemungutan Suara Ulang
    6 Petugas TPS Meninggal di Pilkada Serentak Jabar
    2 Faktor Ini Kunci Dedi-Erwan Unggul di Pilgub
    Kesbangpol Belum Terima Aduan Adanya Kisruh

    Editorial



      sponsored links