Kirmir TPU Cikutra Jebol, 18 Makam Dipindahkan
- 28 November 2024 | 17:57:00 WIB
Disciptabintar Kota Bandung telah mengevakuasi 2 Jenazah dan 18 Makam di TPU TPU Cikutra ketempat yang lebih aman.
Disciptabintar Kota Bandung telah mengevakuasi 2 Jenazah dan 18 Makam di TPU TPU Cikutra ketempat yang lebih aman.
JABAR meraih penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN) Wiratama 2024 sebagai pemda provinsi terbaik dalam partisipasi pengelolaan sistem transportasi publik.
RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.
JuaraNews, Jakarta – Subsidi BBM yang selama ini digelontorkan pemerintah salah sasaran. Mestinya, anggaran subsidi energi untuk BBM hingga LPG yang dianggarkan di APBN ditujukan untuk masyarakat menengah ke bawah, namun dalam kenyataannya anggaran subsidi ini lebih banyak dinikmati orang kaya.
Salahnya sasaran serapan anggaran subsidi BBM ini diakui oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani. Dia memaparkan dalam kenyataannya subsidi BBM hingga LPG lebih banyak dinikmati oleh orang-orang golongan mampu.
“Misalnya solar,, Sebanyak 89 persen dinikmati oleh dunia usaha, dan hanya 11 persen yang dikonsumsi rumah tangga (RT),” jelasn Sri Mulyani dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat(26/8/2022).
BACA: Ini Penyebab Orang Kaya Lebih Banyak Nikmati Subsidi BBM
Lebih lanjut, Sri Mulyani memaparkan bahwa dari yang dinikmati rumat tangga (RT), ternyata 95 persen dinikmati yang mampu, dan hanya 5 persen yang dinikmati masyarakat miskin termasuk petani dan nelayan.
Begitu juga dengan Pertalite. Bahan bakar yang satu ini sebesar 86% dinikmati RT dan sisanya 14 persen dinikmati oleh dunia usaha. Dari 86% yang dinikmati RT, ternyata sebesar 80 persen dinikmati yang mampu, dan hanya 20% yang dinikmati warga miskin.
"Bahkan, subsidi LPG 3 kg juga lebih banyak dinikmati oleh masyarakat mampu, 68 persen konsumsi LPG 3 kg oleh RT mampu. Tapi ini tetap salah sasaran karena kebanyakan konsumsinya dinikmati oleh yang mampu, 40 persen terbawah hanya menikmati 32 persen dari subsidi LPG," ungkap Sri Mulyani.
Bahkan 98 persen konsumsi Pertamax dinikmati oleh RT, dan dari angka tersebut, 86 persen konsumsinya adalah warga mampu, hanya 14 persen dinikmati oleh yang tidak mampu.
"Dari sisi anggaran, uangnya ratusan triliun, apalagi kalau Rp502,4 triliun naik jadi Rp698 triliun,ratusan triliun itu yang banyak menikmati adalah menengah atas. Yang paling miskin justru mendapatkan sangat kecil," tutur Sri. (*)
Aep
0 KomentarSEBANYAK 6 petugas TPS di Jawa Barat meninggal dunia saat bertugas pada pemungutan suara pilkada serentak 2024, Rabu Selengkapnya..
PENGAMAT memaparkan kunci kemenangan paslon nomor 4, Dedi Mulyadi - Erwan Setiawan di Pilgub Jabar berdasarkan quick Selengkapnya..
BAKESBANGPOL Jawa Barat belum mendapatkan laporan adanya kisruh terkait jalannya pemungutan suara pilkada serentak Selengkapnya..
PARTAI Buruh sebagai partai baru pada Pemilu Pilkada 2024 membuktikan politik dilapangan dalam meraih suara Paslon Selengkapnya..
JUBIR pasangan Ridho, Ahmad Faisyal menekankan pentingnya seluruh elemen pendukung untuk menjaga dan mengawal suara TPS hingga proses rekapitulasi Selengkapnya..
MAJU kena mundur kena. Peribahasa itu tepat menggambarkan kondisi saat ini, terkait penanggulangan Covid-19.
JUBIR pasangan Ridho, Ahmad Faisyal menekankan pentingnya seluruh elemen pendukung untuk menjaga dan mengawal suara TPS hingga proses rekapitulasi resmi.
KETUA DPP PSI Furqan AMC mengapresiasi sekaligus mendukung Wapres yang meminta Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah untuk menghapus sistem zonasi dalam PPDB