free hit counter code KIB: Indonesia Butuh Pemimpin Teknokratif - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


  • Ini Susunan Pemain Port FC vs Persib Bandung
    Ini Susunan Pemain Port FC vs Persib Bandung
    • 28 November 2024 | 20:00:00 WIB

    LAGA seru nan menentukan bakal tersaji di Pathum Thani Stadium, Kamis (28/11/2024) mulai pukul 21.00 WIB, saat Port FC menjamu Persib Bandung.

Jabar Juara


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    KIB: Indonesia Butuh Pemimpin Teknokratif

    KIB: Indonesia Butuh Pemimpin Teknokratif

     

    JuaraNews, Bandung - Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) adalah koalisi yang mengedepankan ide dan gagasan, agar Indonesia masuk ke dalam jajaran negara maju di dunia. Terlebih pada periode 2025 hingga 2035 mendatang, Indonesia akan memperoleh bonus demografi, dengan limpahan usia produktif terbesar sepanjang sejarah negeri ini.

     

    "Kita harus meyakini, pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 7% dalam kurun waktu itu nanti," kata Ketua DPD Partai Golkar Jabar, H. Tb. Ace Hasan Syadzily, dalam diskusi yang digelar PWI Jabar, bertajuk "Membaca Arah Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) Menjelang 2024", di Cafe Kapulaga, Jl. Dayang Sumbi Bandung, Jumat (30/9/2022).

     

    Selain Ace, hadir sebagai narasumber, Pj. Ketua DPW PPP Jabar H. Pepep Saepul Hidayat, Sekretaris DPW PAN Jabar M. Hasballah dan pengamat politik Unpad, Firman Manan.

     

    Untuk menjawab tantangan bonus demografi itu, lanjut Ace, dibutuhkan pemimpin teknokratif. "Kita tak butuh pemimpin yang gaya-gayaan, merasa besar di medsos," tambahnya.

     

    KIB juga menginisiasi Program Akselerasi Transformasi Ekonomi Nasional atau PATEN. "Untuk maju, tak bisa hanya dengan bisnis as usual. Kita juga kedepankan visi 3 S: sehat manusia, sehat ekonomi, sehat bumi," jelas Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI ini.

     

    Dikatakan, Ada 5 C tantangan yang dihadapi global, yaitu Covid-19, Conflict (antarnegara), Climate change, Commodity prices (fluktuasi harga) dan Cost of living.

     

    Semua ini, menyitir pernyataan Sri mulyani, membuat suram ekonomi dunia, yakni ketika tahun 2023 akan dihadapkan pads resesi ekonomi. "Kita respon itu dengan 5 B: bersatu, bertaransformasi, bekerja, berdoa dan berkarya terus menerus," kata Ace.**

    ude

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Bey Machmudin Lantik Pj Wali Kota Tasikmalaya
    KPU Jabar Pastikan tak Ada Pemungutan Suara Ulang
    6 Petugas TPS Meninggal di Pilkada Serentak Jabar
    2 Faktor Ini Kunci Dedi-Erwan Unggul di Pilgub
    Kesbangpol Belum Terima Aduan Adanya Kisruh

    Editorial



      sponsored links