Saeful Bachri:Anak Adalah Amanah, Perlu Dilindungi
- 1 Desember 2024 | 09:32:00 WIB
SAEFUL Bachri melaksanakan Sosialisasi Perda no 3 Tahun 2021 tentang Fasilitasi Penyelenggaraan Perlindungan Anak.
SAEFUL Bachri melaksanakan Sosialisasi Perda no 3 Tahun 2021 tentang Fasilitasi Penyelenggaraan Perlindungan Anak.
JABAR meraih penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN) Wiratama 2024 sebagai pemda provinsi terbaik dalam partisipasi pengelolaan sistem transportasi publik.
RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.
JuaraNews, Cimahi – Penularan HIV pada ibu hamil ditemukan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cimahi. Penularan virus mematikan pada ibu hamil itu diduga akibat perilaku seks suami gonta-ganti pasangan yang tidak aman.
Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinkes Kota Cimahi, Dwihadi Isnalini mengatakan, berdasarkan data selama 2022, terdapat total 152 pengidap HIV di Kota Cimahi. Jumlah itu termasuk di dalamnya ibu hamil yang terpapar HIV.
"Itu harus jadi konsern bersama bagaimana mengurangi angka penularannya (HIV-AIDS), karena kasusnya cukup tingg," kata Kabid P2P Dinkes Cimahi, sebagaimana dilansir iNews.id Kamis (12/1/2023).
Dwi menyatakan, kasus ibu hamil terpapar HIV menjadi perhatian serius. Terutama mengeduksi perilaku masyarakat untuk menghindari penyakit tersebut. Termasuk penting kiranya masyarakat memahami hubungan seksual yang aman.
"Penularan penyakit HIV terjadi Karena infeksi menular seksual, makanya hubungan seksual yang aman juga harus dijaga," ujarnya.
Yang juga penting di kalangan masyarakat, tutur Kabid P2P Dinkes Cimahi, jangan menghakimi atau melakukan stigmatisasi kepada ibu hamil yang terpapar HIV-AIDS.
"Sebab kasus itu bisa jadi bukan karena kesalahan dari ibu hamil tersebut. Pasangan atau suami harus memiliki tanggung jawab dalam melakukan hubungan seks aman hanya dengan pasangan sah," tutur Kabid P2P Dinkes Cimahi ini.
Dwi menambahkan, sebagai upaya mengurangi stigmatisasi penyintas HIV-AIDS di Cimahi, Dinkes telah melakukan pembinaan warga peduli AIDS, pembinaan tenaga kesehatan di puskesmas, dan rumah sakit.
Kemudian, menormalisasi pemeriksaan HIV-AIDS terintegrasi dan perluasan cakupan pemeriksaan terintegrasi dengan pelayanan KIA dan TB.
"Temuan kasus HIV-AIDS yang meningkat, otomatis ada penyimpangan dan seks bebas di dalamnya. Penanganan HIV-AIDS bukan hanya dari sisi kesehatan, tapi juga masyarakat harus sadar dan mengenali cara penularan penyakit tersebut," pungkasnya.(*)
Aep
0 KomentarALUMNI Cipayung Plus menyerukan pentingnya integritas dan transparansi dalam pelaksanaan Pilkada Selengkapnya..
PEMUNGUTAN suara Pilkada serentak 2024 telah digelar pada Rabu (27/11/2024) lalu, dan hitung cepat atau quick count telah dirilis sejumlah lembaga Selengkapnya..
KOMISARIS PT Persib Bandung Bermartabat H. Umuh Muchtar berikan kaos Jersey Persib di Lembur Pakuan Subang kediaman rumah Dedi Selengkapnya..
PEMPROV Jabar mengantisipasi terjadinya potensi bencana saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) Selengkapnya..
ASOSIASI Serikat Pekerja Indonesia memberikan tanggapan atas pengumuman Presiden RI Prabowo Subianto, mengenai kenaikan upah minimum sebesar 6,5% Selengkapnya..
MAJU kena mundur kena. Peribahasa itu tepat menggambarkan kondisi saat ini, terkait penanggulangan Covid-19.
PEMUNGUTAN suara Pilkada serentak 2024 telah digelar pada Rabu (27/11/2024) lalu, dan hitung cepat atau quick count telah dirilis sejumlah lembaga survei.
KETUA DPP PSI Furqan AMC mengapresiasi sekaligus mendukung Wapres yang meminta Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah untuk menghapus sistem zonasi dalam PPDB