free hit counter code Tokoh Agama Diajak Kelola Sampah dari Sumbernya - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    Tokoh Agama Diajak Kelola Sampah dari Sumbernya

    Tokoh Agama Diajak Kelola Sampah dari Sumbernya

    • Senin, 11 Desember 2023 | 13:40:00 WIB
    • 0 Komentar

    JuaraNews Bandung - Ketua Harian Satgas Darurat Sampah Kota Bandung, Ema Sumarna mengajak para tokoh agama dan pengurus Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) untuk bersama-sama mengolah sampah mulai dari sumbernya. 

     

    "Komitmen masyarakat itu menjadi paradigma terbaru. Harus ada kesamaan persepsi, sehingga sampah itu bukan lagi geuleuh atau rurujit (jijik) tapi menjadi barokah dan menghasilkan rupiah," kata Ema pada kegiatan Sosialaisi Pengelolaan Sampah Berbasis Masjid, di Kantor MUI Kota Bandung, Sabtu (9/12/2023).

     

    Ema mengungkapkan, tiap klaster diupayakan mampu mengurangi sampah. Seperti kluster kantor, hotel, pendidikan hingga pelayanan kesehatan. Dari 1.300 ton sampah, hanya sebanyak 900 ton yang diangkut ke TPA. 

     

    Dari sekitar 400 ton yang tak dibuang ke TPA, sekitar 104 ton sampah selesai di cluster masyarakat.

     

    "Artinya kinerja berbasis klaster tempat ibadah, pendidikan, hotel, cafe, resto, dan kantor itu berjalan. Kami yakin kerja dengan kolaborasi seperti ini akan secepatnya keluar dari masa darurat," bebernya.

     

    Seperti diketahui, sejumlah upaya dilakukan Pemkot Bandung untuk mengurangi sampah. Pemkot Bandung menyediakan sejumlah bank sampah. Di bank sampah, warga bisa menabung sampah yang dikonversi menjadi saldo berupa uang.

     

    Selain itu, ada juga pengelolaan sampah organik dengan maggot atau larva (berupa ulat) dari jenis lalat Black Soldier Fly yang biasa disebut lalat BSF. Maggot inilah yang akan berkembang biak dan memiliki nilai ekonomis.

     

    Termasuk memanfaatkan sampah organik untuk menjadi kompos. hasilnya dipergunakan untuk pupuk tanaman pada program Buruan Sae.

     

    Ema yakin, dengan sosialisasi seperti ini, ilmu juga konsep yang diberikan oleh pegiat lingkungan mampu diterapkan di setiap tempat ibadah khsusunya masjid. 

     

    "Saya yakin kalau sudah dipahami dan menjadi sebuah gerakan moral. Semua ada masalah yang bisa diselesaikan termasuk juga dalam penanganan masalah sampah," ujarnya. 

     

    Di tempat yang sama, Wakil Ketua MUI Kota Bandung, Asep Saeful Muhtadi mengungkapkan, masjid di Kota Bandung berbasis masyarakat. masyarakat inilah yang akan menjadi basis pengelolaan sampah.

     

    "Pengelolaan sampah dapat produktif. Sampah itu bukan menjadi masalah tapi menjadi produk," bebernya.(*)

    bas

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Jalan Cingised Rusak Parah, Pemkot tak Merespons
    Pemkot Bandung Komitmen Aman Aset Kebun Binatang
    Aktris Legendaris Rahayu Effendi Minggal Dunia
    Dedi-Erwan Menang, Ini Kemenangan Masyarakat Jabar
    Hasil Quick Count ke-2, Haru-Dhani Tunggu Hasil C1

    Editorial


      Info Kota


        Inspirasi