JuaraNews, Bandung – Masuknya 2 pemain naturalisasi baru, Mess Hilgers dan Eliano Reijnders ke skuat timnas Indonesia, berpengaruh besar, bukan saja pada permainan dan prestasi, tapi juga terhadap harga pasar tim Garuda.

Kini dengan masukannya Hilgers yang mempunyai banderol Rp121,67 miliar atau menjadi pemain termahal di skuat Garuda, dan Eliano sebesar Rp11,30 miliar, nilai pasar Timnas Indonesia melonjak tajam. Dari asalnya Rp292,85 miliar pada akhir September 2024, menjadi Rp426,28 miliar di awal Oktober 2024 ini setelah keduanya resmi menjadi warga negara Indonesia (WNI) dan masuk dalam skuat tim Merah Putih.

Peringkat nilai pasar Indonsia pun meningkat baik di konfederasi Asia maupun Dunia. Di Asia, kini Indonesia yang mempunyai ranking 129 FIFA bertengger di urutan 7, menyalip Qatar dan Yordania yang mempunyia harga pasar Rp359,37 miliar dan Rp295,49 miliar. Pasukan asuhan Pelatih Shin Tae-yong juga mengungguli negara-negara yang mempunyai ranking FIFA lebih tinggi, bahkan masuk dalam 100 Besar, seperti Irak, Bahrain, Oman, China, Suriah, Palestina, dan Thailand. Lalu Tajikistan, Kirgizstan, Korea Utara, Lebanon, Vietnam, dan India yang berada di atas 100 Besar namun peringkatnya lebih tinggi dibanding Indonesia.

Indonesia hanya tertinggal oleh 7 negara yang mempunyai ranking tertinggi, yakni Jepang (Rp4.735,19 M), Korea Selatan (Rp2.943,15 M), Iran (Rp824,76 M), Australia (Rp691,79 M), Uni Emirat Arab (Rp622,26 M), Uzbekistan (Rp617,92 M), dan Arab Saudi (Rp509,72 M).

Sedangkan di tingkat dunia, harga pasar timnas Indonesia sudah melewati semua negara di konfederasi OFC (Oseania). Lalu di COMNEBOL (Amerika Selatan), Indonesia mengungguli Bolivia; sedangkan di Concacaf (Amerika Utara, Tengah dan Karibia), Indonesia melewati Panama, Honduras, dan El salvador. Kemudian di CAF (Afrika), negara-negara menengah sudah disalip seperti Zambia, Zimbabwi, Kenya, dan yang lainnya. Sementara di UEFA (Eropa), beberapa negara juga memiliki harga pasar di bawah Indonesia, seperti Montenegro, Belarus, Kosovo, Kazakhstan, Azerbaijan, Estonia, dan Cyprus.

Harga pasar tim Garuda pun dipastikan bakal terus meroket seiring dengan program naturalisasi pemain oleh PssI untuk menghadapi laga-laga pada Putaran 3 Kualifikasi Piala Dunia zona Asia yang sedang berlangsung saat ini. Sejumlah pemain keturunan Indonesia dengan Grade A yang berada di sejumlah negara Eropa, khususnya Belanda, siap dinaturalisasi.

Setidaknya ada 5 nama pemain keturunan, yang sudah masuk radar PSSI, bahkan di antaranya sudah dalam proses naturalisasi. Di antara mereka bahkan ada yang mempunyai baderol lebih dari Rp200 miliar, yakni Pascal Struijk yang memperkuat Leed United di Liga Primer Inggris dengan harga pasar menembus Rp260,72 miliar. Lalu ada kiper Como 1907, Emil Audero Mulyadi yang sempat viral karena penolakan dari ayahnya. Emil mempunyai banderol Rp86,91 miliar.

Yang paling santer mendekat untuk segera menjadi WNI, yakni Kevin Diks (FC Copenhagen) yang mempunyai harga pasar Rp68,53 miliar dan Jairo Riedewald (Crystal Palace) dengan Rp52,15 miliar. Selain itu ada pula Ole Romeny (FC Utrecht) dengan harga pasar Rp13,91 miliar. Pemain incaran lainnya yakni Mauro Zijlstra (NEC Nijmegen). Namun karena masih berusia 19 tahun, Mauro tidak masuk dalam bursa profesional sehingga belum mempunyai harga pasar.

Jika kelima pemain tersebut jadi pindah menjadi WNI, dipastikan nilai pasar tim Garuda bakal melonjak tajam hingga 2 kali lipat lebih. Pasalnya, 5 pemain itu saja jika ditotal harga pasanya sudah mencapai Rp482,22 miliar, sementara nilai pasar timnas Indonesia saat ini hanya Rp426,28Miliar. Jika jadi bergabung, maka nantinya harga pasar Indonesia menjadi Rp908,5 miliar atau mendekati angka 1 triliun. Dengan nilai baru tersebut nantinya, Indonesia bakal berada di urutan ketiga sebagai skuat termahal di Asia, di bawah Jepang Rp4.735,19 miliar; dan Korea Selatan Rp2.943,15 miliar.

Masuknya sejumlah pemain naturalisasi ke skuat Garuda, memang selain meningkatkan harga pasar juga mengangkat prestasi timnas di sejumlah ajang internasional, baik di level junior maupun senior. Seperti di Piala Asia U-23 2024 lalu, Indonesia bisa tampil di peringkat 4, atau di Piala Asia 2024 level senior yang tembus ke Babak 16 Besar. Demikian pula di Kualifikasi Piala Dunia 2026, masuk Putaran 3 yang menjadi sejarah tersendiri bagi Indonesia. Hal itu pun berpengaruh signifikat terhadapi ranking FIFA Indonesia.

Pada akhir 2021 silam, Indonesia menempeti ranking 164 FIFA atau menduduki urutan 34 di Asia. Saat itu, nilai pasar timnas Indonesia hanya sebesar Rp91,24 miliar, dimana Indonesia hanya diperkuat 3 pemain naturalisasi, yakni Victor Igbonefo, Ezra Walian, dan Elkan Baggott. Seiring dengam bergabungnya para pemain keturunan yang hingga saat ini mencapai 13 orang, harga pasar timnas terus melonjak hingga sekarang menembus Rp426,84 miliar. Harga pasar itu pun berbanding lurus dengan naiknya ranking FIFA Indonesia yang saat ini menempati posisi 129.

Ke depan, diyakini harga pasar dan ranking FIFA Indonesia bakal terus naik, dengan bergabungnya para pemain keturunan dan meningkatnya prestasi tim sepak bola Indonesia. Pasalnya, masih banyak para pemain keturunan yang jumlahnya mencapai puluhan yang berminat mengenakan jersey Merah Putih. Di antara mereka pun banyak yang memiliki banderol tinggi karena kapasitasnya sebagai pemain Grade A. Misalnya, Ian Maatsen (Borussia Dortmund) yang mempunyai harga pasar fantastis untuk ukuran pemain Indonesia, yakni Rp695,27 mIliar, atau Jayden Oosterwolde (Fenerbahce) Rp260,72 miliar, dan Ryan Flamingo (CB/FC Utrecht) sebesar Rp121,67 miliar. Jika para pemain Grade A tersebut jadi bergabung, harga pasar timnas Indonesis bisa saja menembus angka 2 triliun rupiah, yang tentunya akan berdampak besar pada peningkatkan prestasi tim Merah Putih di kancah internasional.

Harga Pasar Timnas Negara-negara Asia

(sumber: transfermark dan fifa.com)

Harga Pasar Pemain Timnas Indonesia

(sumber: transfermark dan fifa.com)

(*)

Oleh: deni mulyana sasmita / den