free hit counter code Thesis Feodalisme Kampus Versi Wagoen Disusul oleh Versi Rocky Gerung - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Jabar Juara


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    Thesis Feodalisme Kampus Versi Wagoen Disusul oleh Versi Rocky Gerung
    Tulisan wagun di tahun 1993

    Thesis Feodalisme Kampus Versi Wagoen Disusul oleh Versi Rocky Gerung

    • Minggu, 20 September 2020 | 07:31:00 WIB
    • 0 Komentar

     

     

    JuaraNews, Bandung –  Feodalisme kampus kembali disorot. Kali ini pengamat politik Rocky Gerung melontarkan kritik pedasnya ke arena kampus yang dinilai feodalisme dan menyusu pada kapitalisme.

     

    "Kampus jangan menyusu pada kapitalisme, apalagi menyusu pada kekuasaan. Akibatnya menghilangkan independensi kampus, hilang sikap kritis. Semua yang punya dalil mesti diberi ruang merdeka oleh kampus," ujarnya dalam diskusi virtual bertajuk Higher Order Thinking Skills dalam Pembelajaran Sosiologi Antropoligi yang diselenggarakan Asosiasi Program Studi Pendidikan Sosiologi dan Antropologi Indonesia (APPSANTI), Jumat (18/9/2020).

     

    Jauh sebelum Rocky melontarkan kritiknya, masalah feodalisme Kampus dikritisi analis kebijakan publik Wawan Gunawan (1993) di majalah Swadesi edisi 1305 tahun XXVI dengan judul Feodalisme Kampus Ancaman Serius.

     

    Wagoen sapaan akrabnya menyebut, feodalisme terjadi akibat kelalaian elite kampus  mengkondisikan mahasiswa sebagai generasi muda yang berdaya saing tinggi dalam mendekatkan kutub "das sain" dan "das sollen".

     

    "Idealisme mahasiswa yang relatif segar, dipandang sepele oleh elite kampus yang feodalistik," jelasnya.

     

    Feodalisme Kampus menurut Wagoen telah mengakar dan menjadi budaya "tahu batas". Boleh berjalan asal tidak mendahului, boleh bicara asal tidak menggurui, dan diperkenankan protes asal tidak menghalang-halangi.

     

    Akibat kondisi tersebut menurutnya,  selain lunturnya idealisme dan daya kritisnya,   intellectual intelegent mahasiswa akan tumpul. Sehingga harapan menghasilkan generasi muda berdaya saing tinggi hanya tinggal cerita.

     

    Disisi lain sambung Wagoen, tidak sedikit dosen yang tampil layaknya "tape recorder". Dosen tipe ini hanya menyampaikan ilmu yang diperolehnya ketika menjadi mahasiswa. Akibatnya muncul kondisi inferiority complex yang dikemas dalam feodalistik.  (*)

    ude

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Bey Machmudin Lantik Pj Wali Kota Tasikmalaya
    KPU Jabar Pastikan tak Ada Pemungutan Suara Ulang
    6 Petugas TPS Meninggal di Pilkada Serentak Jabar
    2 Faktor Ini Kunci Dedi-Erwan Unggul di Pilgub
    Kesbangpol Belum Terima Aduan Adanya Kisruh

    Editorial



      sponsored links