Saeful Bachri:Anak Adalah Amanah, Perlu Dilindungi
- 1 Desember 2024 | 09:32:00 WIB
SAEFUL Bachri melaksanakan Sosialisasi Perda no 3 Tahun 2021 tentang Fasilitasi Penyelenggaraan Perlindungan Anak.
SAEFUL Bachri melaksanakan Sosialisasi Perda no 3 Tahun 2021 tentang Fasilitasi Penyelenggaraan Perlindungan Anak.
RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.
JuaraNews, Jakarta - Kerja optimal berhasil dilaksanakan Pemerintah melalui Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) dalam mengemban tanggung jawab mendorong realisasi program Pemulihan Ekonomi Nasional hingga akhir tahun 2020.
Hal itu untuk mengurangi dampak COVID-19 bagi masyarakat, baik dibidang kesehatan maupun ekonomi. Hingga akhir tahun 2020, dari seluruh alokasi anggaran KPCPEN sebesar Rp695,2 Triliun, realisasi (sementara) mencapai Rp579,8 Triliun, atau 83,4%.
Satuan Tugas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional (Satgas PEN) bagian dari
KPC PEN yang berfokus untuk mendorong realisasi pada empat klaster ekonomi, mampu
mencapai realisasi hampir sebesar 100% pada klaster UMKM dan Pembiayaan Korporasi.
Sementara itu, untuk klaster Perlindungan Sosial dan Sektoral Kementerian/Lembaga dan Pemda realisasinya mencapai sekitar 93%.
"Kami bersyukur atas usaha akselerasi yang dikoordinasikan oleh Satgas PEN di periode akhir Kuartal IV/2020 sehingga mampu mendorong realisasi maksimal penyerapan anggaran PEN. Jika dihitung sejak dibentuk pada Juli 2020, hingga kini Satgas PEN telah mencairkan Rp346,8 Triliun, atau 97,7% dari alokasi anggaran yang ditujukan untuk empat klaster ekonomi. Realisasi tersebut kami harapkan dapat menjadi daya ungkit pertumbuhan nasional menutup 2020
sekaligus menjaga momentum pemulihan nasional memasuki 2021," kata Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Pengeluaran Negara
Kunta Wibawa Dasa Nugraha, di Jakarta, Rabu (6/1/2021).
Menurutnya, program untuk sektor UMKM yang bertujuan meringankan kondisi ekonomi masyarakat sekaligus mempertahankan geliat UMKM di tengah pandemi Covid-19 sukses menyerap anggaran Rp112,44 Triliun atau 96,7% dari pagu.
Sedangkan, katanya sektor Pembiayaan Korporasi yang ditujukan membantu perusahaan-perusahaan nasional terdampak pandemi COVID-19 untuk mengatasi problem manajemen arus kas, restrukturisasi, konsolidasi hutang, serta menyediakan modal kerja, berhasil merealisasikan 100% seluruh pagu anggaran sebesar Rp60,73 Triliun.
"Sementara Sektor Perlindungan Sosial dan Dukungan Sektoral K/L/D juga mencatat realisasi yang sangat positif. Sektor Perlindungan Sosial mencatat realisasi sebesar Rp 220,39 Triliun, dan dukungan Sektoral K/L/D merealisasikan anggaran sebesar Rp 66,59 Triliun," tambahnya.
Lebih lanjut, katanya, realisasi anggaran yang positif dari klaster ekonomi tersebut memberikan kontribusi besar
secara kumulatif bagi realisasi seluruh klaster Program Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PCPEN) yang juga meliputi sektor kesehatan dan intensif usaha.
"Hingga akhir 2020, bidang kesehatan merealisasikan anggaran Rp63,51 Triliun, sedangkan bidang intensif usaha yang memberikan potongan pajak dan insentif usaha lainnya merealisasikan anggaran Rp56,12 Triliun, yakni 46,51% dari alokasi yang disediakan sebesar Rp 120,61 Triliun," ucapnya.
Menurutnya, jika dirinci, sektor UMKM sukses menjalankan enam programnya dengan baik Program Subsidi Bunga mampu terealisasi Rp12,83 Triliun, Program Penempatan Dana mampu menyerap Rp66,75 Triliun, Program Penjaminan Kredit UMKM dapat merealisasikan Rp 2,50 Triliun dan
Program PPh Final UMKM merealisasikan Rp 670 Miliar.
Sementara itu, Program Pembiayaan Investasi kepada Koperasi terealisasi Rp1,29 Triliun, begitu pula Program Banpres Pelaku Usaha Mikro mencapai Rp28,80 Triliun.
Sedangkan, sektor pembiayaan korporasi berhasil menjalankan empat programnya dengan maksimal. Seluruh program, yakni Penyertaan Modal Negara yang mendapat alokasi Rp24,07 Triliun; Pemberian Pinjaman Investasi kepada BUMN sebesar Rp19,65 Triliun; Penjaminan Kredit Korporasi sebanyak Rp2,01 Triliun, dan Pembiayaan Sovereign Wealth Fund sebesar Rp15 Triliun, mampu terealisasi 100 persen.
"Kami berterima kasih kepada Kementerian dan Lembaga Pemerintahan terkait dalam
berkoordinasi dan bersinergi untuk bersama-sama menuntaskan misi pemulihan ekonomi nasional. Harapan kami, beberapa program akan dilanjutkan pada tahun 2021, terutama untuk mempercepat peningkatan ekonomi agar pertumbuhan ekonomi nasional kembali positif," pungkas Kunta Wibawa Dasa Nugraha.(*)
bas
0 KomentarAKSI korporasi bank bjb kembali mencatatkan pencapaian Selengkapnya..
BANK bjb terus memperkuat kolaborasi strategis untuk mendukung peningkatan kinerja bisnis sekaligus memberikan kontribusi nyata di berbagai Selengkapnya..
PLN terus menggalang kolaborasi global demi mendukung upaya Pemerintah dalam mewujudkan transisi energi di Tanah Selengkapnya..
DI tengah lesunya tekstil di Indonesia, Italian Trade Agency (ITA) bekerja sama dengan Asosiasi Pertekstilan Indonesia Selengkapnya..
INVESTASI kini menjadi salah satu langkah penting untuk mencapai kestabilan finansial dan kesejahteraan di masa Selengkapnya..
MAJU kena mundur kena. Peribahasa itu tepat menggambarkan kondisi saat ini, terkait penanggulangan Covid-19.