free hit counter code Objek Wisata di Kota Bandung Kembali Ditutup, Pengelola Bandung Zoo 'Tarik Napas'' - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    Objek Wisata di Kota Bandung Kembali Ditutup, Pengelola Bandung Zoo 'Tarik Napas''
    bas Marketing Komunikasi Bandung ZOO, Sulhan Syafi'i

    Objek Wisata di Kota Bandung Kembali Ditutup, Pengelola Bandung Zoo 'Tarik Napas''

     

    JuaraNews, Bandung - Pemerintah Kota Bandung kembali keluarkan Peraturan Wali Kota (perwal) tentang perpanjangan penutupan semua objek wisata di saat pandemi Covid-19.


    Dengan demikian, penutupan semua objek wisata yang sebelumnya hanya berlaku sampai tanggal 30 juni kini diperpanjang hingga tanggal 14 Juli 2021.

     

    Hal tersebut membuat pengelola objek wisata cukup menarik napas, termasuk Kebun binatang Bandung atau Bandung Zoo Garden (Bazoga) yang juga ditutup.

     

    Marketing Komunikasi (Markom) Bazoga, Sulhan Syafi'i mengatakan, pihaknya harus menyiapkan makanan untuk 850 an ekor satwa. Selain makanan, pihaknya juga harus mengeluarkan biaya perawatan satwa yang berada di Bazoga.


    "Setiap hari kami harus memberi satwa makan dan juga perawatan kesehatan yang nilainya hampir sekitar 300 jutaan perbulan. Artinya kami cukup menguras kantong tabungan perusahaan," kata Sulhan, Kamis (1/7/2021).


    "Kami setuju dengan langkah pemerintah dalam pengendalian virus Covid-19, karena Kota Bandung memang masih zona merah," lanjutnya.


    Atas dasar hal tersebut, pihak Bazoga memohon bantuan dari segala pihak berupa dana maupun pakan bagi satwa. Para penyumbang dipersilakan datang ke dapur Bazoga atau ke Jalan Taman sari, Kota Bandung.


    "Pakan yang kami terima berupa daging sapi, daging ayam, buah-buahan, sayur-sayuran dan pakan satwa lainnya," ujarnya.


    Menurutnya, permohonan sumbangan bagi satwa tersebut menjadi kedua kalinya sejak ditutup pada periode Maret-Juni tahun 2020 silam. Setelah lebaran memang ada penutupan sekali selama 10 hari kemudian ditutup lagi pada tanggal 17 juni hingga tanggal 30 juni kemudian dilanjutkan lagi periode 1 Juli sampai 14 Juli 2021.


    Apalbila dihitung penutupan ketiga ini mencapai 30 hari sedangkan Bazoga tidak ada pemasukan. Di sisi lain pihaknya harus mengeluarkan anggaran untuk gaji karyawan, operasional, dan pakan satwa.


    Sebagai langkah awal, manajemen tengah melakukan pemotongan gaji kepada 84 karyawan sebagai salah satu cara efisiensi. Hal tersebut dilakukan karena tidak mungkin mengurangi pakan bagi 850 ekor satwa yang ada.


    "Manajemen dengan tangan terbuka bila ada yang pihak yang ingin membantu menyumbangkan pakan untuk satwa," ucapnya.


    Ia menyebut penutupan saat ini membuat beberapa hal di kebun binatang harus dikaji ulang seperti jumlah pakan. Akan tetapi, saat ini merupakan limit terendah yang maksimal bisa dilakukan.


    "Faktor pakan satwa sekarang adalah titik terendah pakan yang bisa diberikan kepada satwa. Bila ditekan lagi kemungkinan akan ada hal-hal atau dampak negatif bagi para satwa. Semua sudah dikaji secara mendalam dan juga dilakukan modifikasi pakan yang ujungnya adalah seperti yang ada pada saat ini," lanjutnya.


    Apabila dilakukan pengurangan pakan, imbuh Sulhan, pihaknya khawatir dan berdampak negatif bagi satwa seperti sakit dan malnutrisi. Bahkan hal yang paling buruk yakni kematian satwa akibat kekurangan pakan.


    "Faktor kesehatan juga harus dilihat dalam modifikasi pakan karena jangan sampai modifikasi atau pengurangan berdampak pada kesehatan satwa," tutupnya. (*)

    Oleh: raden rahadian / bas

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Jalan Cingised Rusak Parah, Pemkot tak Merespons
    Pemkot Bandung Komitmen Aman Aset Kebun Binatang
    Aktris Legendaris Rahayu Effendi Minggal Dunia
    Dedi-Erwan Menang, Ini Kemenangan Masyarakat Jabar
    Hasil Quick Count ke-2, Haru-Dhani Tunggu Hasil C1

    Editorial


      Info Kota


        Inspirasi