free hit counter code Resmi Dibuka, West Java Investment Summit 2021 Tawarkan 31 Proyek senilai Rp41,06 Triliun - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    Resmi Dibuka, West Java Investment Summit 2021 Tawarkan 31 Proyek senilai Rp41,06 Triliun
    (humas pemprov jabar) Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat pembukaan West Java Invesment Summit 2021 di Savoy Homann Hotel, Kota Bandung, Kamis (21/10/2021).

    Resmi Dibuka, West Java Investment Summit 2021 Tawarkan 31 Proyek senilai Rp41,06 Triliun

    • Kamis, 21 Oktober 2021 | 19:10:00 WIB
    • 0 Komentar

    JuaraNews, Bandung – West Java Investment Summit (WJIS) 2021 resmi dibuka.


    Event akan berlangsung secara hybrid di Savoy Homann Hotel, Jalan Asia Afrika Kota Bandung, pada Kamis (21/10/2021) dan Jumat (22/10/2021). The 3rd WJIS digelar Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jabar bersama Pemprov Jabar.
     

    Event ini merupakan yang ketiga kali digelar laksanakan dan kedua kali dilakukan di saat pandemi atau mulai 2019, 2020, dan 2021. Ajang ini mempromosikan 31 proyek besar dan sedang untuk ditawarkan ke calon investor. 


    Menurut Kepala Dinas Pernanaman Modal Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jabar Noneng Komara Nengsih, 31 proyek yang ditawarkan memiliki nilai Rp41,06 triliun. Selama dua hari pemilik proyek seperti swasta, BUMN, BUMD, maupun pemerintah daerah akan melakukan pertemuan dengan calon investor baik dari dalam dan luar negeri.


    "31 proyek ini akan diperkenalkan dan ditawarkan kepada calon investor dari 17 negara. Akan ada pertemuan tatap muka dua pihak yang difasilitasi Pemda Provinsi Jabar dan Bank Indonesia Jabar," ujar Noneng dalam sambutan pembukaan WJIS, Kamis (21/10/2021).


    Selain 31 proyek yang akan ditawarkan, dalam event ini juga ditandatangani 33 MoU antara PemprovJabar dengan pemda kabupaten/kota serta sejumlah BUMD di Jabar. Nilau MoU diperkirakan mencapai Rp6,5 triliun.

    Noneng mengatakan pada Semester I/2021 Jabar menempati peringkat pertama realisasi investasi penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) dengan total Rp72,46 triliun.

    Event WJIS yang berlangsung selama 2 hari ini menjadi salah satu upaya mendorong peningkatan investasi di Jabar. WJIS menjadi ajang promosi potensi dan peluang investasi di Jabar. WJIS 2021 juga bisa menjadi sarana komunikasi yang baik bagi investor yang hendak menanamkan modal ke Jabar.

    Dengan mengambil tema 'Navigating Post-Covid World: Investment Growth for Resilient West Java'', Noneng berharap investasi bisa menjadi salah satu jalan keluar sekaligus menyongsong kondisi ekonomi pasca-Covid-19.


    “Menunjukkan bahwa Jabar menjadi wilayah penting dalam mendorong Investasi di Indonesia, " tuturnya.


    Berbeda dengan dua penyelenggaraan sebelumnya, WJIS ini memperkenalkan 2 kawasan ekonomi baru sebagai daya tarik baru, yakni Metropolitan Rebana dan Jabar Selatan.


    Kepala Kantor Perwakilan BI Jabar Herawanto menegaskan pentingnya pemerataan investasi antara Jabar bagian utara dan selatan dalam rangka mendorong resiliensi dan inklusivitas pertumbuhan ekonomi Jabar.


    Di kawasan utara, potensi investasi Jabar terkait dengan proyek Segitiga Rebana (Cirebon-Subang-Majalengka) yang kompleks dan canggih. Kawasan pertumbuhan ekonomi baru ini dirancang untuk menjadi kawasan dengan beberapa smart city metropolitan dan kawasan industri yang dikelilingi oleh infrastruktur pendukung yang penting. Seperti Pelabuhan Patimban, Bandara Internasional Kertajati, dan jalan tol di antaranya Tol Cisumdawu. 


    Di kawasan selatan, investasi Jabar diarahkan pada berbagai proyek ekonomi hijau (green economy) yang terdiri atad proyek sektor pariwisata serta proyek sektor pertanian.


    "Secara khusus, proyek-proyek tersebut diharapkan akan menjawab keprihatinan penting investor global tentang masalah ekonomi hijau akibat perubahan iklim yang dialami secara global," ujar Herawanto.


    Bank Indonesia mencatat Jabar merupakan provinsi kontributor terbesar ketiga bagi perekonomian Indonesia. Salah satu elemen penting dalam mendorong perbaikan ekonomi dan mendukung pencapaian resiliensi ekonomi Jawa Barat adalah investasi.


    Sumbangan investasi terhadap perekonomian Jawa Barat mencapai 24,88 persen dari PDRB atau komponen kedua terbesar setelah konsumsi.

    Sejalan dengan hal tersebut, Jabar menjadi destinasi investasi utama secara nasional, baik investasi yang bersumber dari PMA dan PMDN.

     

    Realisasi investasi di Jabar yang tetap tinggi di tengah pandemi didukung oleh tiga hal, yakni infrastruktur pendukung yang memadai, SDM lebih berkualitas, dan dukungan pemerintah daerah. Seperti iklim investasi baik seperti proses perizinan mudah, promosi investasi berkelanjutan, serta dukungan Pemerintah Pusat seperti melalui berbagai proyek infrastruktur nasional di Jabar.


    Event The 3rd WJIS merupakan puncak rangkaian kegiatan Road to WJIS 2021, yaitu Forum Infrastruktur, Peluncuran Ekosistem Investasi Jawa Barat, dan Peningkatan Kapasitas Presentasi Ikhtisar Proyek Investasi.


    Acara puncak WJIS 2021 secara resmi dibuka dengan penyampaian keynote speech_Gubernur Bank Indonesia oleh Perry Warjiyo, Gubernur Jabar Ridwan Kamil, serta Menteri Investasi Indonesia/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia.

    Adapun sebagai tuan rumah, Kepala Perwakilan BI Jabar Herawanto, serta Kepala DPMPTSP Jabar Noneng Komara Nengsih turut menyampaikan sambutan pembuka WJIS 2021.(*) 

    jn

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Sustainability Bond bank bjb Banjir Peminat
    Bank bjb Perkuat Sinergitas dengan TNI AL
    PLN Galang Kolaborasi Wujudkan Transisi Energi
    Italia Tawarkan Mesin saat Tekstil sedang Lesu
    SBN Ritel  ST013 dengan Imbal Hasil Hingga 6.50%

    Editorial



      sponsored links