Saeful Bachri:Anak Adalah Amanah, Perlu Dilindungi
- 1 Desember 2024 | 09:32:00 WIB
SAEFUL Bachri melaksanakan Sosialisasi Perda no 3 Tahun 2021 tentang Fasilitasi Penyelenggaraan Perlindungan Anak.
SAEFUL Bachri melaksanakan Sosialisasi Perda no 3 Tahun 2021 tentang Fasilitasi Penyelenggaraan Perlindungan Anak.
JABAR meraih penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN) Wiratama 2024 sebagai pemda provinsi terbaik dalam partisipasi pengelolaan sistem transportasi publik.
RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.
JuaraNews, Subang – Semenjak 2014, kereta kencana Ki Jaga Karsa milik Dedi Mulyadi menjadi kereta pembawa bendera pusaka pada perhelatan HUT RI. Setelah cuti selama masa pandemi Covid-19, kini Ki Jaga Karsa kembali berkiprah.
Kereta kencana Ki Jaga Raksa dipercaya kembali untuk membawa bendera pusaka dalam upacara HUT ke-77 Kemerdekaan RI di Istana Negara pada 17 Agustus 2022. Kereta kencana milik Dedi Mulyadi itu diberangkatkan dari Lembur Pakuan, Subang dan dihadiri ribuan warga.
Kereta kencana tersebut menjalani prosesi pelepasan dalam rangkaian acara Lembur Pakuan Agustusan 'Ki Jaga Raksa Miang Ka Istana Negara' atau dalam bahasa Indonesia berarti Ki Jaga Raksa Pergi ke Istana Negara," kata Dedi Mulyadi.
Prosesi diawali dengan turunnya Ki Jaga Raksa dari Bale Pamanah Rasa yang merupakan tempatnya selama ini tersimpan. Kang Dedi Mulyadi yang juga Anggota DPR RI memimpin prosesi tersebut. Di pelataran Bale Pamanah Rasa, sejumlah penari menyambut kereta kencana tersebut. Tampak pula ibu-ibu yang silih berganti memukulkan halu ke lisung yang biasa digunakan petani untuk menumbuk padi.
Setelah melewati berbagai prosesi tersebut, Kang Dedi, sapaan akrab Dedi Mulyadi, menyerahkan kereta kencana ke Kogartap I/Jakarta selaku pihak yang akan mengawal selama HUT Kemerdekaan ke-77 di Istana Negara.
Diketahui sejak 2014 lalu, kereta kencana Ki Jaga Raksa dipercaya menjadi kendaraan yang akan membawa bendera pusaka. Pada tahun-tahun sebelumnya, Ki Jaga Raksa akan membawa bendera pusaka dari Monumen Nasional (Monas) ke Istana Negara untuk dikibarkan. Namun selama pandemi covid-19 Ki Jaga Raksa 'diistirahatkan' karena tidak ada acara iring-iringan bendera pusaka dari Monas ke Istana Negara.
Ki Jaga Raksa dibuat di Solo pada 2009 silam. Kereta kencana ini dibuat sebagai representasi dan penghormatan terhadap Raja Pajajaran Sri Baduga Maharaja atau Prabu Siliwangi. Secara bahasa Ki Jaga Raksa memiliki arti Ki berarti istilah maskulin, Jaga berarti merawat dan Raksa merupakan rasa atau hati. (*)
Aep
0 KomentarALUMNI Cipayung Plus menyerukan pentingnya integritas dan transparansi dalam pelaksanaan Pilkada Selengkapnya..
PEMUNGUTAN suara Pilkada serentak 2024 telah digelar pada Rabu (27/11/2024) lalu, dan hitung cepat atau quick count telah dirilis sejumlah lembaga Selengkapnya..
KOMISARIS PT Persib Bandung Bermartabat H. Umuh Muchtar berikan kaos Jersey Persib di Lembur Pakuan Subang kediaman rumah Dedi Selengkapnya..
PEMPROV Jabar mengantisipasi terjadinya potensi bencana saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) Selengkapnya..
ASOSIASI Serikat Pekerja Indonesia memberikan tanggapan atas pengumuman Presiden RI Prabowo Subianto, mengenai kenaikan upah minimum sebesar 6,5% Selengkapnya..
MAJU kena mundur kena. Peribahasa itu tepat menggambarkan kondisi saat ini, terkait penanggulangan Covid-19.
PEMUNGUTAN suara Pilkada serentak 2024 telah digelar pada Rabu (27/11/2024) lalu, dan hitung cepat atau quick count telah dirilis sejumlah lembaga survei.
KETUA DPP PSI Furqan AMC mengapresiasi sekaligus mendukung Wapres yang meminta Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah untuk menghapus sistem zonasi dalam PPDB