free hit counter code Populasinya Tinggal 1 Ekor, Banteng Jawa di Pangandaran akan Di-reintroduksi - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Jabar Juara


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    Populasinya Tinggal 1 Ekor, Banteng Jawa di Pangandaran akan Di-reintroduksi
    Anggota Komisi IV H. Ono Surono menjadi pembicara pada Focus Group Duscussion terkait reintrodukasi banteng Jawa di Cagar Alam Pananjung, yang akan diselenggarakan di Hotel Mutiara Pangandaran, Selasa (18/10/2022)

    Populasinya Tinggal 1 Ekor, Banteng Jawa di Pangandaran akan Di-reintroduksi

     

    JuaraNews, Pangandaran – Populasi hewan lindung Banteng Jawa di Cagar Alam Pananjung Kabupaten Pangandaran diduga tinggal satu ekor. Untuk mengembalikan populasi hewan langka itu Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Barat menggelar focus grup discussion (FGD) Konsultasi Publik Hasil Kajian Kesesuaian Habitat Banteng Jawa (Bos Javanicus) di Cagar Alam Pananjung Kabupaten Pangandaran. FGD diselenggarakan di Hotel Mutiara Kabupaten Pangandaran, Selasa (18/10/2022).

     

    FGD di antaranya menghadirkan Anggota Komisi IV DPR RI H. Ono Surono, Bupati Pangandaran Jeje Wiriadianata, dan sejumlan akademisi dan praktisi kehutanan.

     

    Kepada Juaranews dan Inewsbandungraya, Ono mengatakan, pihaknya ingin mengembalikan keberadaan habitat banteng Jawa di Cagar Alam Pananjung Kabupaten Pangandaran. Akibat bencana alam, kini keberadaan Banten di cagar alam tersebut tinggal satu ekor. Untuk itu, katanya perlu ada upaya untuk mengembalikan habitat hewan langka tersebut.

     

    “Jangka sampai hewan banten yang sangat dilindungi itu menjadi punah. Kita harus berupaya mengembalikan habitat hewan banteng Jawa di cagar alam tersebut,” katanya.

     

    Salah satu upaya tersebut, kata Ono, akan dilakukan reintroduksi Banteng Jawa. Untuk melakukan hal itu, katanya, perlu dilakukan persiapan-persiapan, rencana aksi, dan implementasi. Salah satu upaya itu, katanya, dilakukan FGD yang akan membahas mulai persiapan sampai implementasi.

     

    Ketua DPD PDIP Jawa Barat itu mengatakan, salah satu bentuk reintroduksi banteng Jawa di Cagar Alam Pangandaran adalah dengan mendatangkan banteng dari tempat lain, agar hewan yang dilindungi berkembang biak. “Ini mungkin tidak mudah, karenanya kita perlu melakukan persiapan, menyusun rencana aksi, sampai implementasinya seperti apa,” kata Ono.

     

    Ia mengatakan, banteng yang akan didatangkan sekitar5-6 ekor dari lokasi lain. Beberapa lokasi menjadi target reintroduksi akan didatangkan dari Cagar Alam Alas Purwo (Banyuwangi), Ujung Kulon (Banten), dan Baluran (Jawa Timur).

     

    Ia menambahkan, tindakan ini dilakukan sebagai upaya penyelamatan (resque) terhadap populasi banteng Jawa. “Mudah-mudahan upaya dan rencana ini berhasil. Kita memberikan perhatian serius untuk penyelematan ekosistem habitat hewan lindung yang ada di cagar alam tersebut,” katanya.

     

    Salah seorang peserta FGD, Dadi Ariawiradinata mengatakan, FGD dimaksudkan membahas kajian-kajian yang ada untuk diambil upaya apa yang akan dilakukan dalam melakukan penyelamatan hewan yang sangat dilindungi ini. Bersama BKSDA, katanya, berbagai elemen dan stakeholder yang berkepentingan dengan lingkungan hidup di Cagar Alam Pananjung diundang dalam FGD ini.

     

    “Harapan kita didapat rumusan seperti apa reindtroduksi yang akan dilakukan untuk penyelamatan hewan banteng jawa ini,” pungkasnya. (*)

    Oleh: ude gunadi / ude

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Kesbangpol Belum Terima Aduan Adanya Kisruh
    Partai Buruh Buktikan Raih Suara Paslon Pilkada
    Pasangan Ridho Sebut Kemenangan tak Bisa Dibegal
    MQ Iswara: InsyaAllah Dedi Mulyadi Gubernur Jabar
    Unggul di Quick Count, Ini Komentar Dedi Mulyadi

    Editorial



      sponsored links