free hit counter code Data Sementara, Gempa Garut Sebabkan 4 Rumah dan 1 Sekolah Rusak - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Jabar Juara


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    Data Sementara, Gempa Garut Sebabkan 4 Rumah dan 1 Sekolah Rusak
    (@infoBMKG) ilustrasi gempa Garut, Sabtu (03/12/2022) petang.

    Data Sementara, Gempa Garut Sebabkan 4 Rumah dan 1 Sekolah Rusak

    • Minggu, 4 Desember 2022 | 01:30:00 WIB
    • 0 Komentar

    JuaraNews, Jakarta – Setelah dua pekan lalu mengguncang Cianjur, Sabtu (03/12/2022), gempa mengguncang Garut, Jawa Barat. Dari cuitan twitter @infoBMKG, gempa dengan magitudo 6,4 yang tejadi pada pukul 16.49 WIB itu berlokasi pada koordinat 7.49LS, 107.58BT atau sekitar 46 km Barat Daya Kabupaten Garut, tepatnya di Mekarmukti, Garut, Jawa Barat.


    Gempa yang berlangsung sekitar 4-5 detik ini dirasakan di tiga kabupaten yakni Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya, dan Kabupaten Bandung. Atas pertistiwa ini, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto mengatakan beberapa saat setelah gempa bumi Garut, BNPB juga telah melakukan pendataan dampak gempa bersama kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di tiga wilayah yakni Kabupaten Bandung Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Garut sendiri.


    "Dilaporkan ada 4 rumah rusak di Garut, satu sekolah SD Jatiwangi I, juga rusak," ungkap Suharyanto dalam keterangannya, Sabtu (03/12/2022) petang. Lebih lanjut Suharyanto mengatakan, gempa ini pun mengakibatkan seorang warga Desa Putrajawa, Selaawi, Garut mengalam luka-luka hingga harus dilarikan ke puskesmas. Sedangkan untuk informasi lainnya terkait gempa Garut ini, Suharyanto mengatakan bahwa BNPB dan BPBD akan terus mengumpulkan informasi.


    Selain itu, ia juga mengimbau agar masyarakat tetap tenang, waspada dan hati-hati. pemerintah akan memberikan informasi terus akan adanya gempa susulan.


    "Tapi tidak perlu menghentikan aktivitas sehari-hari karena gempa dalam 118 km di dasar laut, berdasarkan pengalaman dengan kedalaman di atas 60 kilometer dampak kerusakan diharapkan tidak besar," ujarnya.


    Sementara itu, BMKG melaporkan, guncangan gempa bermagnitudo 6,4 ini terasa di beberapa wilayah Pulau Jawa bagian selatan. BMKG menyebut, dengan memperhatika lokasi episenter pada kedalaman 109 km ini merupakan jenis gempa bumi menengah. Gempa ini ditimbulkan adanya aktivitas dalam lempeng Indo-Australia (intraslab).


    Selain itu, berdasarkan hasil analisis, mekanisme sumber gempa bumi menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip). Sedangkan berdasarkan analisa dampak, gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Garut dengan skala intensitas IV MMI. Guncangan dengan skala ini, bila terjadi pada siang hari akan dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.


    Sedangkan intensitas III MMI akibat gempa Garut ini dirasakan di Soreang, Kopo, Kalapanunggal, Sumur, Ciamis, Tasikmalaya. Pada skala intensitas ini, getaran dampak gempa bumi dirasakan nyata dalam rumah.


    "Terasa getaran seakan akan truk berlalu," papar penyataan tertulis BMKG dalam akun instagramnya.


    Selain wilayah-wilayah tersebut, getaran gempa pun dirasakan di wilayah Sumedang, Lembang, Pamoyanan, Panimbang, Cikeusik, Labuan, Purworejo, Bantul, Kulonprogo. Pada wilayah-wilayah ini, getaran gempa berada pada skala intensitas II-III MMI.


    Selain wilayah yang berdelatan dengan Garut, BMKG mencatat getaran gempa ini pun terasa di Jawa Barat bagian barat seperti Cikembar, Cugenang, Palabuhan Ratu, Sawarna, Cireunghas, Bojong, Bandung, dan Bogor. Demikian juga ke arah timur, seperti Cilacap, Yogyakarta, Wonosobo, Karangkates, Trenggalek dengan skala intensitas II MMI.


    Terkait gempa ini, berdasarkan hasil pemodelan yang dilakukan BMKG menunjukkan gempa ini tidak berpotensi menyebabkan tsunami dan tidak terpantau adanya gempa susulan.


    Meskipun demikian BMKG meminta agar masyarakat tetap menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.


    "Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan," jelas BMKG.(*)

    Aep

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Bey Machmudin Dilantik Sebagai Deputi di Setneg
    Alumni Cipayung Plus Siap Awasi Rekapitulasi Suara
    LENGKAP, Ini Hasil Quick Count Pilkada di Jabar
    Dedi Mulyadi Dihadiahi Jersey Persib Oleh Bos Umuh
    Jabar Antisipasi Potensi Bencana saat Libur Nataru

    Editorial



      sponsored links