Bey Machmudin Dilantik Sebagai Deputi di Setneg
- 1 Desember 2024 | 11:54:00 WIB
PJ Gubernur Jabar Bey Machmudin dilantik sebagai Deputi Bidang Hubungan Kelembagaan dan Kemasyarakatan, Kementerian Sekretariat Negara.
PJ Gubernur Jabar Bey Machmudin dilantik sebagai Deputi Bidang Hubungan Kelembagaan dan Kemasyarakatan, Kementerian Sekretariat Negara.
RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.
JuaraNews, Jakarta – Untuk menjalankan program Operasi Pasar atau Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), Perum Bulog menggandeng ritel modern Hypermart. Langkah ini dilakukan untuk memperluas jangkauan dan mendukung upaya penyediaan beras dengan harga sesuai ketentuan Pemerintah melalui Pendistribusian Cadangan Beras pemerintah.
Direktur Perum Bulog, Budi Waseso mengatakan pelaksanaan kerjasama antara Perum Bulog dengan Hypermart dimaksudkan agar seluruh proses dalam mewujudkan pemenuhan kebutuhan komoditi beras bagi masyarakat melalui Hypermart dapat ditangani secara baik dengan memanfaatkan kompetensi dari Bulog dan Hypermart.
“Ini sangat penting untuk mendukung upaya Pemerintah dalam meredam gejolak harga beras, jadi kita makin perluas lagi jangkauan program SPHP ini dengan menggandeng ritel modern agar harga beras segera turun," ujar Budi Waseso saat memantau ketersediaan stok beras SPHP di Hypermart pada Rabu (08/02/2023).
Sementara itu, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi yang juga hadir pada kegiatan tersebut mengungkapkan pendistribusian beras CBP juga dilakukan melalui beberapa ritel modern selain Hypemart, yakni diantaranya Ramayana, Transmart dan Indogrosir. Bahkan Arif juga mengatakan saat ini pihaknya tengah mengupayakan agar dalam jangka waktu dekat beras CBP ini dapat tersedia di Alfamart dan Indomaret yang memiliki hampir 80.000 outlet. Hal ini dilakukannya sebagai upaya memastikan ketersediaan beras tersebut dapat menjangkau seluruh masyarakat Indonesia.
Meskipun demikian, Arif menegaskan sebelum disalurkan ke ritel modern, beras Bulog ini didistribusikan terlebih dahulu ke pasar tradisional.
“Beras Bulog ini adalah beras medium dengan harga eceran tertingginya Rp9.450/kg yang kami distribusikan terlebih dahulu ke pasar tradisional, baru kemudian kami distribusikan ke retail modern. Kami dan Bulog pun bekerja sama dengan pemerintah daerah se-Indonesia dan kami juga distribusikan beras ini langsung ke pedagang. Dan perlu diingat bahwa saat ini beras Bulog yang tersedia seluruhnya berkualitas baik,” papar Arif.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Roy N. Mandey menyebut bahwa Aprindo siap membantu pemerintah dalam distribusi beras CBP. Tak hanya penyaluran beras, Roy pun mengatakan Aprindo siap membantu mendistribusikan komoditi lainnya ke seluruh Indonesia melalui jaringan ritel modern. Menurut Roy, kesiapan ini dikarenakan dirinya menyadari bahwa untuk mengembangkan ritel modern diperlukan kerja sama serta dukungan dari pemerintah.
“Terdapat dua fungsi peran dari usaha ritel, yakni terkait ketersediaan pangan bagi masyarakat dan kestabilan harga. Dengan dukungan dari pemerintah kita telah melakukan kolaborasi dan sinergisitas agar dapat mewujudkan peran tersebut. Kami telah bekerja sama dengan Bulog dan hari ini kita saksikan bersama, BULOG telah menghadirkan beras medium dengan kualitas premium, ini adalah beras yang ditunggu-tunggu masyarakat," tutur Roy.(*)
Aep
0 KomentarAKSI korporasi bank bjb kembali mencatatkan pencapaian Selengkapnya..
BANK bjb terus memperkuat kolaborasi strategis untuk mendukung peningkatan kinerja bisnis sekaligus memberikan kontribusi nyata di berbagai Selengkapnya..
PLN terus menggalang kolaborasi global demi mendukung upaya Pemerintah dalam mewujudkan transisi energi di Tanah Selengkapnya..
DI tengah lesunya tekstil di Indonesia, Italian Trade Agency (ITA) bekerja sama dengan Asosiasi Pertekstilan Indonesia Selengkapnya..
INVESTASI kini menjadi salah satu langkah penting untuk mencapai kestabilan finansial dan kesejahteraan di masa Selengkapnya..
MAJU kena mundur kena. Peribahasa itu tepat menggambarkan kondisi saat ini, terkait penanggulangan Covid-19.