free hit counter code BKKBN: Pentingnya Pemenuhan Gizi dan Pencegahan Anemia Bagi Remaja - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Jabar Juara


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    BKKBN: Pentingnya Pemenuhan Gizi dan Pencegahan Anemia Bagi Remaja

    BKKBN: Pentingnya Pemenuhan Gizi dan Pencegahan Anemia Bagi Remaja

    JuaraNews Bandung - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) secara konsisten terus mengedukasi para remaja terkait gizi dan pencegahan anemia.

     

    Dalam Workshop Edukasi Gizi dan Pencegahan Anemia pada Remaja Provinsi Tahun 2023, BKKBN membeberkan pentingnya antisipasi dini masalah tersebut.

     

    Deputi Bidang KBKR BKKBN RI dr. Eni Gustina, MPH mengatakan bahwa penduduk merupakan aset terpenting suatu bangsa bila dikelola dengan baik. Persoalan kependudukan harus dilihat dari segi kuantitas dan kualitasnya karena akan menentukan kemajuan suatu daerah.

     

    Jawa Barat, lanjut dr. Eni, dengan jumlah penduduk hampir 50 juta jiwa dan 25 persen penduduknya adalah remaja atau sekitar 12,57 juta Jiwa (SP 2020).  Dengan total hampir seperempat jumlah penduduknya, remaja mempunyai peran penting dalam pembangunan di Jawa Barat. 

     

    "Oleh karena itu, diperlukan pengelolaan yang terencana, sistematis dan terstruktur agar remaja dapat dimanfaatkan menjadi modal pembangunan kedepan," kata dr. Eni dalam sambutannya.

     

    Dia menjelaskan, tantangan di masa remaja ini tidaklah mudah, apalagi data menunjukan bahwa di Indonesia masih memiliki prevalensi stunting yang tinggi,  20,2 persen pada Tahun 2022 dan masih diatas angka standar yang ditoleransi WHO yaitu dibawah 20 persen.

     

    Kondisi ini menjadi tantangan karena pada tahun 2030-2040 mendatang Indonesia memasuki periode Bonus Demografi. Dimana pada periode ini akan benar-benar menjadi keuntungan jika penduduk usia produktifnya berkualitas.

     

    "Percepatan penurunan stunting menjadi salah satu prioritas pembangunan dan intervensi yang dilakukan dalam upaya percepatan penurunan stunting adalah dengan memastikan setiap calon pengantin/calon pasangan usia subur berada dalam kondisi ideal menikah dan hamil," jelasnya.

     

    Menurut Beliau, penurunan stunting harus mulai dilakukan dari hulu, yaitu dari jauh sebelum memasuki fase menjadi calon pengantin, dalam hal ini dimulai dari remaja. Karena merekalah yang akan menjadi calon orang tua di masa depan, yang akan melahirkan keturunan-keturunan yang berkualitas. 

     

    Berkaitan dengan hal tersebut BKKBN melalui Direktorat Bina Ketahanan Remaja, mulai melakukan sosialisasi dan edukasi kepada remaja usia 15-19 tahun, tentang pentingnya pemenuhan gizi dan terbebasnya remaja dari anemia.

     

    "Jawa Barat masuk ke dalam 12 provinsi prioritas penurunan stunting, karena termasuk 5 provinsi dengan jumlah kasus stunting terbesar yaitu sebesar 20,2 persen di Tahun 2022," bebernya.

     

    "Melalui  Workshop Edukasi Gizi dan Pencegahan Anemia pada Remaja diharapkan 428.470 remaja di Jawa Barat dapat memahami pentingnya mengetahui tentang edukasi gizi dan pencegahan anemia bagi penyiapan kehidupan berkeluarga bagi Remaja," tandasnya.

     

    Sementara itu, Plt Kepala BKKBN Jabar Dr. Dadi Ahmad Roswandi, M.Si menyampaikan bahwa workshop ini bertujuan untuk mensosialisasikan Materi Edukasi Gizi dan Anemia pada Remaja Usia 15-19 Tahun.

     

    "Meningkatnya peran forum GenRe dan PIK R dalam pelaksanaan edukasi gizi dan anemia pada remaja usia 15-19 Tahun di Lokus Stunting," ucap Dadi.

     

    Sekadar informasi, kegiatan Workshop Edukasi Gizi dan Anemia pada Remaja Provinsi Tahun 2023 ini dilaksanakan secara  online dan offline. Kegiatan secara online sudah dilaksanakan pada Minggu (19/3/2023), kemudian pada Rabu (29/3/2023) secara offline di Kabupaten Karawang, Kegiatan ini diselenggarakan selama dua hari, padai Rabu- Kamis (29-30/3/2023).

     

    Peserta yang mengikuti kegiatan ini adalah Pengelola Program Ketahanan Remaja di Kab/Kota, Forum GenRe Provinsi dan Forum GenRe Kab/Kota serta Pendidik Sebaya perwakilan Kelompok PIK R Kab/Kota.

     

    Adapun peserta yang mengikuti kegiatan ini  sebanyak 108 orang yang terdiri dari 27 orang Pengelola Program Ketahanan Remaja Kab/Kota, 54 orang Forum GenRe Provinsi dan Kab/Kota, dan 27 orang Pendidik Sebaya PIK R di Kab/Kota.

    bas

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    6 Petugas TPS Meninggal di Pilkada Serentak Jabar
    2 Faktor Ini Kunci Dedi-Erwan Unggul di Pilgub
    Kesbangpol Belum Terima Aduan Adanya Kisruh
    Partai Buruh Buktikan Raih Suara Paslon Pilkada
    Pasangan Ridho Sebut Kemenangan tak Bisa Dibegal

    Editorial



      sponsored links