free hit counter code Tekad Tim Garuda Terbang Lebih Tinggi Lagi - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    Tekad Tim Garuda Terbang Lebih Tinggi Lagi
    (juaranews) Indonesia hadapi Austalia di Perdelapan Final

    Australia vs Indonesia

    Tekad Tim Garuda Terbang Lebih Tinggi Lagi

    • Minggu, 28 Januari 2024 | 13:38:00 WIB
    • 0 Komentar

    JuaraNews, Bandung - Timnas Indonesia bakal melakoni laga berat di fase knock-out Piala Asia 2023 yang digelar di Doha Qatar sejak 12 Januari lalu hingga 10 Februari 2024 mendatang.


    Adangan pertama yang harus dilalui Indonesia yang dalam sejarahnya baru pertama kali melaju ke babak 16 Besar Piala Asia, yakni timnas Australia yang merupakan juara Grup B. Laga Indonesia kontra Australia ini akan digelar di Stadion Jassim Bin Hamad, Doha Qatar, Minggu (28/1/2024) mulai pukul 18.30 WIB.


    The Socceroos lolos ke Perdelapan Final dengan mulus setelah mengemas 7 poin tanpa menelan kekalahan, dari hasil 2  kali menang dan sekali imbang. Selain memiliki penguasaan bola cukup tinggi yang mencapai rata-rata 63,2 persen per laga, pertahanan tim asuhan Pelatih Graham Arnold juga sangat kokoh. Dari 3 laga yang dilakoni di fase penyisihan grup, Australia yang menduduki ranking 25 FIFA tersebut hanya kebobolan 1 gol, yakni saat ditahan imbang Uzbekistan 1-1, dan memiliki rekor waktu terpanjang tanpa kebobolan. Sedangkan gol yang dilesakkan sebagai 4 kali.


    Sementara Indonesia, nyaris gagal ke fase gugur. Dengan hanya mengoleksi 3 poin, keberuntunganlah yang membawa tim Garuda bisa melangkah lebih jauh, melalui jalur Peringkat 3 Terbaik. Bahkan di klasemen akhir Peringkat 3 Terbaik, Indonesia menempati posisi buncit atau di peringkat 4, dan menjadi tim terakhir yang lolos ke 16 Besar. Hal tersebut terjadi setelah Kirgizstan dan Oman bermain imbang 1-1 dalam perebutan posisi 3 Grup F.


    Indonesia sendiri yang merupakan tim dengan ranking FIFA terendah di antara 16 kontestan Perdelapan Besar, yakni di peringkat 146, telah kebobolan sebanyak 6 kali dan hanya mencetak 3 gol. Dari 3 laga fase penyisihan Grup D, Indonesia menelan 2 kali kekalahan saat digasak Irak 3-1, dan Jepang juga dengan skor 3-1. Satu laga lainnya dimenangkan Indonesia saat mengalahkan Vietnam 1-0.


    Tim Garuda pun dianggap sebagai underdog yang diprediksi para pengamat akan kesulitan menghadapi Australia. Bahkan berdasarkan analisis Opta, peluang tim Merah Putih untuk lolos ke 8 besar hanya 19,4 persen, atau menjadi yang terendah di antara kontestan lainnya.


    Kendati dari semua aspek, Indonesia kalah telak oleh Australia, bukan berarti tim asuhan Pelatih Shin Tae-yong tidak bisa memenangi laga seperti 41 tahun silam. Pasalnya, menghadapi tim sekuat Australia, Indonesia memiliki semangat dan kemampuan untuk memberikan kejutan pada laga nanti.


    Semua hal termasuk kejutan bisa terjadi dalam sepak bola. Karena selain menjadi pertarungan 11 pemain di lapangan, laga nanti juga menjadi ajang pertarungan strategi antara dua pelatih berpengalaman. Kedua tim pun dipastikan telah mempersiapkan taktik dan strategi terbaik mereka dalam menyongsong laga krusial tersebut. Tim Garuda pun mempunyai kesempatan untuk melaju lebih jauh ke fase berikutnya.


    STY mengakui, harapan tersebut bukanlah hal yang mudah diraih. Pasalnya, yang akan dihadapi di fase knock-out ini merupakan tim-tim besar yang kualitasnya sudah teruji di level Asia, bahkan dunia.


    "Pertandingan besok tidak akan mudah bagi kami terutama Australia adalah salah satu yang terkuat di Asia. Mereka punya kekuatan dan aspek yang dimiliki, Australia sekarang sangat kuat," ungkap Shin Tae-yong dalam sesi konferensi pers, Sabtu (27/1/2024).


    "Walaupun saya akan senang apabila ada keajaiban (keberuntungan) yang datang ke timnas Indonesia, tapi itu tidak akan mudah," sambungnya.


    Kendati lawan jauh diunggulkan, pelatih asal Korea Selatan ini menegaskan, pasukannya tak bakal menyerah di hadapan Australia pada laga dgelar di

     

     

    . Anak-anaknya asuhnya akan berjuang habis-habisan sepanjang laga hingga wasit peniup peluit panjang.


    "Tapi kami punya persiapan yang baik dan energi yang baik dari pemain muda. Semoga hasilnya besok baik," ujar STY.


    “Kita tidak akan mudah menyerah sampai wasit meniup peluit panjang. Sampai 90 menit, kita tidak akan mundur dan kita akan berikan yang terbaik besok,” tegasnya.


    Pelatih 53 tahun ini justru berharap sebagai underdog yang tak diperhitungkan tim-tim lain, justru bisa memicu semangat pemainnya melawan Australia. STY ingin karakter sebagai petarung bisa ditunjukkan Pratama Arhan dan kawan-kawan sepanjang pertandingan nanti.


    Jika sudah berjuang maksimal, STY mengaku tidak akan menyesali apa pun hasil pertandingan melawan Australia tersebut.


    "Jadi sampai wasit meniup peluit panjang, setelah lebih dari 90 menit pertandingan, kami tidak akan merasa menyesal karena kami akan melakukan yang terbaik untuk besok," pungkasnya.

     

    Bukan Laga David vs Goliath

    Sementara itu, Pelatih timnas Australia Graham Arnold tak mau memandang enteng calon lawannya, Indonesia. Arnold menegaskan laga kontra Indonesia bukan David versus Goliath, yang diperkirakan bisa dengan mudah dimenangkan.

     

    Dia menilai tim Garuda sudah menunjukkan kualitasnya di fase grup. Anak-anak asuh Pelatih Shin Tae-yong mampu mengalahkan Vietnam 1-0 dan bisa merepotkan Irak dan Jepang walau pada akhirnya kalah dengan skor serupa 3-1.


    Australia menang lebih diunggulkan untuk melaju ke Perempat Final, bahkan diprediksi bakal menang mudah atas Indonesia. Namun Arnold, menolak anggapan tersebut.


    "Ini bukan pertarungan David vs Goliath. Ada dua tim yang akan tampil dan memberikan yang terbaik. Mereka telah menunjukkan dalam ajang ini sejauh ini, melawan Jepang dan melawan Irak, betapa kuatnya mereka, dan jelas mereka menang melawan Vietnam," ujar Arnold, dikutip dari laman resmi AFC.


    "Kami telah menyaksikan semua pertandingan, kami telah melakukan analisis dan menyiapkan strategi untuk memenangkan pertandingan," ujarnya.


    Arnold menegaskan mentalitas akan menjadi hal penting untuk meraih hasil positif lawan Indonesia. “Mentalitas dan DNA Australia. Cara Australia adalah berjuang hingga penghabisan,” tandas Arnold.


    Arnold pun mengatakan, dirinya mencoba membangun kembali skuat selepas Piala Dunia 2022 untuk tampil di Piala Asia 2023 ini. Karena itu, dia memandang wajar jika timnya masih banyak kekurangan, termasuknya minimnya go selama fase grup, yakni hanya melesakkan 4 gol dalam 3 laga.


    Dia mengaku hanya memiliki 12 pemain dari skuat di Piala Dunia, karena ada yang cedera, dan juga pensiun, yang membuatnya harus meregenerasi skuat.

     

    “Anda harus meregenerasi seluruh skuat setiap waktu, karena jika tidak tak akan ada yang berubah. Anda tidak bisa hanya duduk diam dan berpikir bahwa para pemain akan selalu ada di sana,” ujarnya.


    “Regenerasi skuat sangat penting, dan membawa anak-anak ini untuk mendapatkan kesempatan sangat krusial,” tandas Arnold.


    Indonesia hanya Sekali Kalahkan Australia
    Dalam sejarah pertemuan kedua timnas, Australia sangat superior atas Indonesia dengan memenangi 11 kali dari 15 laga, dan hanya kalah satu kali dari Indonesia. Sedangkan laga sisanya berakhir imbang. Dalam 15 laga tersebut, Indonesia pun menjadi lumbung gol bagi Australia, dengan kebobolan sebanyak 32 kali, sedangkan tim Merah Putih hanya melesakkan 6 gol.


    Perjumpaan pertama Indonesia dengan Australia terjadi 17 November 1967 pada sebuah laga uji coba yang berakhir dengan kemenangan Australia 2-0.


    Pertemuan terakhir kedua timnas sendiri terjadi sudah sangat lama, yakni 13 tahun silam tepatnya pada 3 Maret 2010 di ajang kualifikasi Piala Asia 2011. Saat itu, Indonesia kalah tipis dengan skor 1-0.

     

    Sedangkan kemenangan satu-satunya Indonesia atas Australia terjadi 41 tahun lalu di ajang Kualifilasi Piala Dunia 1982. Pada laga yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (dulu Stadion Senayan Jakarta), 20 Mei 1981, Indonesia menang 1-0.

     

    STY Pertahankan The Winning Team
    Untuk meraih hasil positif, Coach STY dipastikan menurunkan para pemain terbaiknya untuk meraih hasil maksimal.


    Menghadapi laga nanti, STY sendiri diprediksi tetap mempertahankan the winning team-nya yang telah menjalani 3 laga di fase penyisihan grup, khususanya ketika menghadapi Jepang di laga pamungkas.


    STY mengungkapkan, jumlah 26 pemain dalam satu tim itu tetap dibatasi oleh aturan maksimal pergantian pemain. Dia juga secara tersirat juga menyatakan komposisi tim kemungkinan besar tidak akan banyak berubah karena sulit bagi pemain yang masih minim menit bermain turun lawan Australia.


    "Meski kami membawa 26 pemain, tapi pemain yang sebenarnya bisa main hanya 16 pemain (plus maksimal 5 pemain pengganti). Ini situasi yang mirip dengan tim lain. Sebagian besar pemain seperti itu. Kemungkinan pemain yang bakal main, meski belum main (di laga sebelumnya0, tidak mudah untuk pemain itu untuk bermain lawan Australia," ungkap.


    Dari 3 laga yang telah dijalani, gambaran komposisi ideal Timnas sudah bisa dibaca. Bila ada pergantian pemain di tim inti, kemungkinan hanya dalam skala kecil berdasarkan pengamatan kondisi pemain di saat akhir.


    Sejauh ini ada 4 nama yang tak tergantikan di Tim Garuda, yaitu kiper Ernando Ari, Justin Hubner, Pratama Arhan, serta Marselino Ferdinan. Keempatnya tampil 90 menit di 3 laga beruntun.


    Menghadapi Australia yang memiliki penguasaan bola tertinggi kelima berbanding terbalik dengan Indonesia yang berada di 4 terbawah, yaitu 35,7 persen per laga, kemungkinan STY akan kembali menerapkan formasi 3 bek tengah.


    Pilihan utama di sektor ini ialah Jordi Amat, Justin Hubner, dan Sandy Walsh. Namun tidak menutup kemungkinan menurunkan Elkan Baggott sebagai starter. Dengan tingginya 1,96 meter, Baggott bisa diandalkan untuk mengantisipasi striker lawan yang punya postr tubuh yang tinggi juga, seperti Kusini Yengi.


    Untuk sektor bek sayap, Rizky Ridho dan Pratama Arhan menjadi pilihan pertama. Kelima bek dalam skema 5-4-1 tersebut akan mengawal Ernando Ari di bawah mistar gawang. STY sendiri tampaknya tak mau mengambil risiko untuk mengganti posisi kiper tersebut.

     

    Di sektor tengah, Marselino Ferdinan masih akan jadi pilihan utama, bertandam bersama Ivar Jenner. Keduanya akan berhadapan dengan Jackson Irvine yang sejauh ini jadi salah satu pemain paling berpengaruh di kubu Socceroos, dengan koleksi 2 golnya. Irvine sendiri merupaka 1 dari 3 pemain Austalia yang selalu tampil full time, selain Aziz Behich dan Harry Souttar di posisi bek.

     

    Di sektor sayap, kedua pemain Australia tersebut akan diadu dengan Yakob Sayuri dan Egy Maulana Vikri yang telah 2 kali jadi starter. Sementara di posisi ujung tombak, Rafael Struick masih belum tergantikan dan selalu menjadi starter di 3 laga. Namun Hokky Caraka dan Dimas Drajad yang telah tampil, atau Ramadhan Sananta yang belum diberi menit bermain, berpeluang menjadi opsi pengganti.


    Head to Head
    3 Maret 2010             Kualifikasi Piala Asia 2011          Australia 1-0 Indonesia
    28 Januari 2009        Kualifikasi Piala Asia 2011          Indonesia 0-0 Australia
    29 Maret 2005           Uji Coba                                          Australia 3-0 Indonesia
    14 Agustus 1992      Piala Kemerdekaan 1992             Indonesia 0-3 Australia
    25 Agustus 1990      Piala Kemerdekaan 1990             Indonesia 0-3 Australia
    13 Oktober 1982       Merlion Cup 1982                          Indonesia 0-2 Australia
    30 Agustus 1981      Kualifilasi Piala Dunia 1982         Indonesia 1-0 Australia
    20 Mei 1981               Kualifilasi Piala Dunia 1982         Australia 2-0 Indonesia
    7 Desember 1980     Uji Coba                                           Indonesia 1-1 Australia
    20 Oktober 1976       Uji Coba                                           Indonesia 1-1 Australia
    21 Mei 1974               Uji Coba                                           Indonesia 1-2 Australia
    24 Maret 1973           Kualifilasi Piala Dunia 1974         Australia 6-0 Indonesia
    12 Maret 1973           Kualifilasi Piala Dunia 1974         Australia 2-1 Indonesia
    17 Oktober 1972       Uji Coba                                           Indonesia 1-4 Australia
    17 November 1967   Uji Coba                                           Indonesia 0-2 Australia


    5 Laga Terakhir Australia
    23 Januari 2024        Piala Asia 2023                              Australia 1-1 Uzbekistan
    18 Januari 2024        Piala Asia 2023                              Suriah 0-1 Australia
    13 Januari 2024        Piala Asia 2023                              Australia 2-0 India
    6 Januari 2024          Uji Coba                                           Bahrain 0-2 Australia
    21 November 2023   Kualifikasi Piala Dunia 2026        Palestina 0-1 Australia

     

    5 Laga Terakhir I Indonesia
    24 Januari 2024       Piala Asia 2023                              Jepang 3-1 Indonesia
    19 Januari 2024       Piala Asia 2023                              Vietnam 0-1 Indonesia
    15 Januari 2024       Piala Asia 2023                              Indonesia 1-3 Irak
    9 Januari 2024         Uji Coba                                           Indonesia 0-5 Iran
    5 Januari 2024         Uji Coba                                           Indonesia 1-2 Libya

     

    Perkiraan Susunan Pemain
    Australia (4-3-3)
    Mathew Ryan; Aziz Behich, Kye Rowles, Nathaniel Atkinson, Harry Souttar; Jackson Irvine, Keanu Baccus, Riley McGree; Martin Boyle, Jordan Bos, Kusini Yengi
    Cadangan: Lawrence Thomas; Cameron Burgess, Conor Metcalfe, Lewis Miller, Thomas Deng, Craig Goodwin, Samuel Silvera, Aiden O'Neill, Marco Tilio, Patrick Yazbek, John Iredale, Bruno Fornaroli
    Pelatih: Graham Arnold

     

    Indonesia (5-4-1)
    Ernando Ari Sutaryadi; Rizky Ridho Ramadhani, Jordi Amat, Sandy Walsh, Justin Hubner, Pratama Arhan; Ivar Jenner, Marselino Ferdinan, Yakob Sayuri, Egi Maulana Vikri; Rafael Struick,
    Cadangan: Nadeo Argawinata, Muhammad Riyandi; Elkan Baggott, Marc Klok, Asnawi Mangkualam Bahar, Ricky Kambuaya, Shayne Pattynama, Dendi Sulistyawan, Wahyu Prasetyo, Hokky Caraka Bintang, Ramadan Sananta, Adam Alis Setyano, Witan Sulaeman
    Pelatih: Pelatih: Tae-Yong Shin. (*)

    Oleh: deni mulyana sasmita / den

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Hasil Pekan 11,Persebaya ke Puncak Dikuntit Persib
    Persebaya Menang, Peluang Persib ke Puncak Pupus
    Pekan 10: Borneo ke Puncak, Persib Turun Urutan 3
    Lion City Percaya Diri Bisa Kalahkan Persib
    Ini Jadwal Pertandingan Pekan 10 Liga 1 2024-2025

    Editorial


      Jadwal Liga



      sponsored links


      Klasemen Liga Dunia

      Tim M Point
      1. Liverpool 7 18
      2. Manchester City 7 17
      3. Arsenal 7 17
      4. Chelsea 7 14
      Tampilkan Detail

      Klasemen Liga Indonesia

      Tim M Point
      1 Persebaya Surabaya 11 24
      2 Persib Bandung 11 23
      3 Borneo FC 11 21