JuaraNews, Bandung – Pelatih Persebaya Surabaya Paul Christoper PAUL 

Namun setelah bertanding dengan 10 pemain karena Andre Oktaviansyah dikartu merah, Persebaya menjadi terguncang. Sehingga kekuatan tim Bajul Ijo berkurang, khususanya pada babak kedua.

"Kalau kami masih bermain dengan 11 pemain kami masih bisa mengimbangi Persib. Gol kedua tidak cukup bagus. Di babak kedua cukup kecewa dengan golnya DDS (David da Silva). Tapi lagi-lagi ini sepak bola, kami fokus menatap ke depan," ungkap Muster dalam sesi konferensi pers seusai laga di Stadion si Jalak Harupat, Sabtu (20/4/2024) sore.

Selain itu, Munster mengungkapkan, kehilangan 5 pemain inti, yakni Bruno Moreira Soares, Ripal Wahyudi, Muhammad Hidayat, dan Ernando Ari Sutaryadi memang membuat Persebaya pincang, dan dirinya harus memutar otak menentukan formasi tersebut. Terutama absen Moreira yang terkena akumulasi kartu, menurut Munster, menjadikan serangan-serangan Persebaya kurang tajam.

"Kehilangan pemain-pemain itu memang mengubah rencana kami. Tapi ketidakhadiran pemain-pemain itu, tadi bisa digantikan dengan kehadiran pemain muda. Itu cukup membuat kami jadi lebih baik, tapi kita berharap untuk pertandingan berikutnya mereka bisa tampil. Kami bisa kembali lagi dan fokus untuk pertandingan lawan Bali United," pungkasnya.

Pada kesempatan sama, pemain Persebaya Andre Oktaviansyah menjelaskan, memang timnya sedikit goyah setelah harus bermain dengan 10 orang. Baginya, hal itu sangat sulit karena para pemain Persib terutama para pemain tengah, yang diisi Marc Klok, Stefano Beltrame, dan Beckham Putra masuk di babak kedua.

"Kami bisa bermain 10 pemain, kurang 1 orang. Bermain dengan 10 pemain dengan kualitas dari Persib yang kita tahu dari pergantiannya juga dia mengubah tentang kolektivitas. Gol kolektif bola dari Marc Klok, Beltrame, mereka punya kemampuan di situ. Jadi kami kesulitan untuk bermain dengan 10 pemain," kata Andre. (*)

Oleh: deni mulyana sasmita / den