Pemkot Bandung Komitmen Aman Aset Kebun Binatang
- 28 November 2024 | 11:37:00 WIB
KASUS dugaan penyalahgunaan lahan Kebun Binatang Bandung yang merupakan Barang Milik Daerah (BMD) kini memasuki babak baru.
KASUS dugaan penyalahgunaan lahan Kebun Binatang Bandung yang merupakan Barang Milik Daerah (BMD) kini memasuki babak baru.
JABAR meraih penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN) Wiratama 2024 sebagai pemda provinsi terbaik dalam partisipasi pengelolaan sistem transportasi publik.
RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.
JuaraNews, Jakarta - Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia (ASPEK Indonesia) bersama dengan Aliansi Aksi Sejuta Buruh (AASB) dan elemen buruh lainnya hari ini akan menggelar aksi unjuk rasa di Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia di Jalan Gatot Subroto No.51, Kuningan Timur, Setiabudi, Kota Jakarta Selatan, Jakarta, Rabu, (20/11/2024).
Ribuan buruh yang tergabung dalam berbagai konfederasi dan federasi serikat pekerja diperkirakan ikut serta dalam aksi ini, yang bertujuan untuk menyuarakan sejumlah tuntutan terkait kebijakan ketenagakerjaan di Indonesia.
Presiden ASPEK Indonesia, Muhamad Rusdi, dalam keterangan persnya menyampaikan bahwa aksi ini dilatarbelakangi oleh beberapa isu krusial yang perlu segera mendapatkan perhatian pemerintah pasca putusan MK Nonot 168. Salah satu tuntutan utama adalah peninjauan kembali kebijakan penetapan upah minimum 2025 untuk tidak menggunakan formula berdasarkan PP 51/2023, melalui indeks formula (sebesar 0.1-0.3 x Inflasi dan Pertumbuhan Ekonomi) yang dinilai tidak mencerminkan kebutuhan hidup layak (KHL) bagi pekerja. Bila tetap menggunakan formula PP no 51 kenaikan upah nggk lebih dari 1.5-2% saja.
“Selama ini, mekanisme yang digunakan dalam penetapan upah minimum tidak didasarkan pada survei KHL, melainkan lebih mengandalkan indeks formula yang jauh dari kondisi riil kehidupan buruh,” kata Rusdi.
Menurutnya, pengembalian metode survei KHL dalam penetapan upah minimum merupakan langkah yang sangat penting agar upah pekerja dapat mencerminkan kebutuhan hidup yang layak. Perlu ada dorongan yang dari Presiden dan Menaker agar ada perubahan kebijakan pengupahan sebagai landasan penetapan UMP/UMK tahun 2025.
Selain itu, Rusdi juga menegaskan bahwa pemerintah harus segera memberlakukan kembali upah sektoral bagi sektor unggulan yang hilang akibat diberlakukannya kebijakan Omnibus Law Cipta Kerja.
“UU Omnibus Law Cipta Kerja telah merugikan buruh dalam banyak hal, termasuk hilangnya ketentuan mengenai upah sektoral yang selama ini sangat penting untuk menjaga daya beli pekerja di berbagai sektor,” tambahnya.
Dengan adanya perubahan formula dan di berlakukannya upah minimum sektoral, diharap kenaikan upah minimal bisa mencapai 10-15%. Harapannya bisa lebih dari nilai tersebut untuk mengangkat upah buruh yang jatuh dalam 10 tahun terakhir.
Rusdi juga menjelaskan tuntutan lain yang disampaikan adalah pencabutan UU Omnibus Law Cipta Kerja dan penggantiannya dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan yang baru, sebagaimana diamanatkan dalam putusan Mahkamah Konstitusi (MK) nomor 168/2024. Dalam putusan tersebut, majelis hakim MK menyarankan agar pembentukan undang-undang ketenagakerjaan dilakukan secara terpisah dan mengakomodasi berbagai peraturan dalam UU No.13/2003 dalam klaster ketenagakerjaan, serta berbagai putusan MK terkait uji materi kedua undang-undang tersebut dalam waktu dua tahun, dengan melibatkan secara aktif partisipasi dari serikat pekerja dan serikat buruh.
“Penting bagi pemerintah untuk mendengarkan suara buruh dan melibatkan partisipasi aktif dalam proses penyusunan undang-undang ketenagakerjaan yang baru, agar kebijakan yang dihasilkan dapat memberikan perlindungan yang lebih baik dan adil bagi seluruh pekerja di Indonesia,” ujar Rusdi.
Selama pemerintahan Jokowi, perlindungan kerja dan kesejahteraan buruh diabaikan dalam rangka menarik investor datang ke Indonesia. Dan dampak kebijakan tersebut malah membuat kualitas upah dan pendapatan buruh serta masyarakat menjadi menurun. Daya beli menurun drastis yang membuat perekonomian malah makin anjlok, baik dunia industri manufaktur maupun UMKM anjlok akibat daya beli dan kualitas upah anjlok.
ASPEK Indonesia menegaskan komitmennya untuk terus berpartisipasi dalam dialog konstruktif bersama pemerintah, guna mewujudkan kebijakan ketenagakerjaan yang lebih adil, transparan, dan memperhatikan kesejahteraan seluruh pekerja di Indonesia. (*)
Oleh: pratigto / Rdsp
0 KomentarBAKESBANGPOL Jawa Barat belum mendapatkan laporan adanya kisruh terkait jalannya pemungutan suara pilkada serentak Selengkapnya..
PARTAI Buruh sebagai partai baru pada Pemilu Pilkada 2024 membuktikan politik dilapangan dalam meraih suara Paslon Selengkapnya..
JUBIR pasangan Ridho, Ahmad Faisyal menekankan pentingnya seluruh elemen pendukung untuk menjaga dan mengawal suara TPS hingga proses rekapitulasi Selengkapnya..
MQ Iswara bersyukur atas hasil quick count Dedi Mulyadi- Erwan Setiawan urutan pertama di Pilgub Selengkapnya..
CAGUB nomor urut 4, Dedi Mulyadi memberikan pernyataan seusai unggul di Quick Count Pilgub Selengkapnya..
MAJU kena mundur kena. Peribahasa itu tepat menggambarkan kondisi saat ini, terkait penanggulangan Covid-19.
JUBIR pasangan Ridho, Ahmad Faisyal menekankan pentingnya seluruh elemen pendukung untuk menjaga dan mengawal suara TPS hingga proses rekapitulasi resmi.
KETUA DPP PSI Furqan AMC mengapresiasi sekaligus mendukung Wapres yang meminta Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah untuk menghapus sistem zonasi dalam PPDB